Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah"

Transkripsi

1

2 Setelah mempelajari bab ini, peserta didik dapat: 1. menjelaskan konsep asam-basa serta sifat larutan asam dan basa; 2. menentukan ph larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah; 3. terampil merancang, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan identifikasi sifat larutan dengan indikator asam-basa; 4. terampil merancang, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan penentuan asam lemah dan asam kuat, serta basa lemah dan basa kuat; 5. menghitung ph larutan. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa: 1. mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa penggunaan prinsip asam-basa dalam kehidupan sehari-hari; 2. memiliki rasa ingin tahu, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, ulet, dan proaktif dalam kelompok praktikum. Larutan Asam-Basa onsep Asam-Basa Sifat Larutan Asam dan Basa Penentuan ph Larutan Asam uat dan Basa uat Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Mendiskusikan teori Asam- Basa Arrhenius, Bronsted- Lowry, dan Lewis. Menyelidiki sifat asam dan basa. Mendiskusikan indikator asam-basa. Merancang percobaan untuk mengidentifikasi sifat asam-basa. Melakukan percobaan identifikasi asam-basa. Merancang percobaan untuk membedakan kekuatan asam dan basa. Melakukan percobaan kekuatan asam-basa. Mendiskusikan penentuan ph asam kuat dan basa kuat. Mendiskusikan penentuan ph asam lemah dan basa lemah. Mendiskusikan konsep ph dalam pencemaran. Mendiskusikan peranan asam-basa dalam berbagai bidang. Mensyukuri dan mengagumi manfaat asam-basa dalam kehidupan sehari-hari. Mempunyai jiwa kreatif, teliti, dan rasa ingin tahu tinggi. Menjelaskan teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Menjelaskan perbedaan sifat asam dan basa. Menjelaskan indikator asam-basa. Menghitung ph asam kuat dan basa kuat. Menghitung ph asam lemah dan basa lemah. Menjelaskan konsep ph dalam pencemaran. Menjelaskan peranan asam-basa dalam berbagai bidang. Menyajikan data hasil percobaan dan laporan mengenai identifikasi asam-basa. Menyajikan data hasil percobaan dan laporan mengenai kekuatan asam dan basa. imia elas XI 1

3 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c Pada reaksi: HCl(g) + NH 3 (g) NH 4 Cl(s) Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH 3 dalam fase gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa karena tidak terionisasi membentuk ion H + dan OH. Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted- Lowry yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan transfer proton (ion H + ). Teori Bronsted-Lowry dapat diterapkan dalam reaksi HCl dan NH 3. Menurut Bronsted-Lowry, HCl bersifat asam karena mendonorkan ion H + kepada NH 3 membentuk NH 4 Cl, sedangkan NH 3 bersifat basa karena menerima ion H + dari HCl. 2. Jawaban: b Asam fosfat (H 3 PO 4 ) merupakan asam poliprotik yang menghasilkan 3 ion H +. Reaksi ionisasi asam fosfat sebagai berikut. Tahap 1: H 3 PO 4 H + + H 2 PO 4 Tahap 2: H 2 PO 4 H + + HPO 2 4 Tahap 3: HPO 2 4 H + + PO 3 4 Ionisasi total: H 3 PO 4 3H + + PO 3 4 Jadi, reaksi ionisasi asam fosfat adalah H 3 PO 4 3H + + PO Jawaban: b Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi reversibel, yaitu reaksi yang berlangsung bolak-balik. Misal reaksi antara CH 3 COOH dan H 2 O. Pada reaksi reversibel, CH 3 COOH + H 2 O() H 3 O + + CH 3 COO, pada reaksi ke kanan CH 3 COOH mendonorkan proton sehingga bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri, CH 3 COO bertindak sebagai basa karena menerima donor proton. Dengan demikian pada reaksi reversibel juga berlangsung transfer proton. Sementara itu, serah terima elektron merupakan dasar teori asam-basa Lewis. 4. Jawaban: c Menurut Bronsted-Lowry spesi yang bersifat amfoter adalah spesi yang dapat mendonorkan proton dan menerima proton. H 2 PO 4 dan H bersifat amfoter karena dapat mendonorkan dan menerima proton. H 2 PO 4 dan H akan bersifat basa jika direaksikan dengan asam karena partikel tersebut bertindak sebagai penerima proton. H 2 PO 4 dan H juga dapat bersifat asam jika direaksikan dengan basa karena partikel tersebut bertindak sebagai pendonor proton. 5. Jawaban: d Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang melepaskan ion H + dalam air, sedangkan basa adalah spesi yang melepaskan ion OH dalam air. Ca(OH dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH. C 2 H 5 OH bersifat netral. HCOOH dalam air bersifat asam karena menghasilkan ion H Jawaban: a Pada reaksi (1) yang merupakan pasangan asambasa Bronsted-Lowry adalah H 2 O dengan OH serta NH 3 dengan NH + 4. Reaksinya sebagai berikut. NH 3 (g) + H 2 O() NH OH basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi Pada reaksi (2) yang merupakan pasangan asambasa Bronsted-Lowry adalah HSO 4 dengan SO2 4 dan CO2 3 dengan HCO 3. Reaksinya sebagai berikut. HSO 4 + CO 2 3 SO HCO 3 asam 1 asam 2 basa 1 basa 2 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi Pasangan asam-basa Bronsted-Lowry disebut juga pasangan asam-basa konjugasi. Asam 2 merupakan asam konjugasi, sedangkan basa 2 merupakan basa konjugasi. Jadi, pasangan asam Bronsted- Lowry secara berurutan adalah H 2 O dan OH. 7. Jawaban: c a. NH 3 (g) + Cl NH 2 + HCl asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi b. NH 3 (g) + H NH 2 + H 2 asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi c. NH 3 (g) + H 2 PO 4 NH HPO 4 2 basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi 2 Larutan Asam-Basa

4 d. NH 3 (g) + H 2 PO 4 NH 2 + H 3 PO 4 asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi e. NH 3 (g) + HCO 3 NH 2 + H 2 asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi Jadi, senyawa NH 3 yang bersifat basa ditunjukkan pada reaksi c. 8. Jawaban: e F H F H F B + : N H F B : N H F H F H Asam Basa Pada kulit valensi atom N dalam molekul NH 3 terdapat tiga pasang elektron yang berikatan (N H) dan satu pasang elektron bebas (tidak berpasangan). Pada atom B dalam molekul BF 3 terdapat tiga pasang elektron yang berikatan (B F). Sepasang elektron bebas pada atom N dapat disumbangkan kepada atom pusat B yang kemudian digunakan secara bersama-sama membentuk ikatan kovalen koordinasi (B N). Atom B pada BF 3 bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron, sedangkan basa Lewis merupakan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron. Jadi, atom B pada BF 3 bertindak sebagai asam Lewis karena menerima pasangan elektron. 9. Jawaban: e Basa Lewis merupakan spesi yang dapat mendonorkan elektron atau pasangan elektron kepada spesi lain. Syarat menjadi basa Lewis adalah atom pusat memiliki pasangan elektron bebas seperti NH 3. Atom pusat pada molekul CH 4, BF 3, SF 6, dan PCl 5 tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat berperan sebagai basa Lewis.. Jawaban: a CN + H 2 O() HCN + OH basa asam asam konjugasi basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi B. Uraian 1. a. HNO 3 H + + NO 3 Jumlah ion H + 1 (asam monoprotik) b. H 2 S 2H + + S 2 Jumlah ion H + 2 (asam poliprotik) c. OH + + OH Jumlah ion OH 1 (basa monoprotik) d. Al(OH) 3 Al3+ + 3OH Jumlah ion OH 3 (basa poliprotik) 2. ekurangan teori asam-basa menurut Arrhenius sebagai berikut. a. Hanya dapat diaplikasikan pada reaksi yang terjadi dalam air. b. Tidak menjelaskan alasan beberapa senyawa yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1 (seperti HCl) dapat larut dalam air dan membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH 4 tidak dapat. c. Tidak dapat menjelaskan alasan bahwa senyawa yang tidak memiliki OH, seperti Na 2 bersifat basa. 3. a. Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan oleh lingkungan atau pelarutnya. b. easaman suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah melepaskan proton (H + ). c. ebasaan suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah menerima proton (H + ). d. Zat dalam reaksi yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa disebut zat amfiprotik, contoh H 2 O. 4. Persamaan reaksi Lewis:.. : Cl : : Cl Sn Cl : + 2 : Cl : Cl :.. Asam Basa Lewis Lewis 5. a. H 2 SO 3 + H 2 O() H 3 O + + HSO 3 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi b. HNO 2 + OH H 2 O() + NO 2 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi c. HBr + H 2 O() Br + H 3 O + Asam Basa Basa Asam konjugasi konjugasi imia elas XI 3

5 d. NH 3 (g) + HC 2 O 4 H 2 C 2 O 4 + NH 2 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi e. H 2 + H 2 O() H 3 O + + HCO 3 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi A. Pilihlan Ganda 1. Jawaban: d Sifat-sifat larutan asam sebagai berikut. 1) Berasa masam. 2) Bersifat korosif terhadap logam. 3) Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah. 4) Terionisasi menjadi ion hidrogen dan sisa asam. 5) Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air. 6) Bereaksi dengan logam menghasilkan garam dan gas hidrogen. 2. Jawaban: c Agar dapat ditanami, kadar asam tanah gambut perlu dikurangi dengan cara menambahkan serbuk kalsium hidroksida (Ca(OH ). alium hidroksida digunakan untuk membuat sabun cair dan detergen. Magnesium hidroksida digunakan untuk mengurangi asam lambung (obat mag). Natrium hidroksida berfungsi sebagai bahan dasar pembuatan sabun mandi. Amonium hidroksida digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pembersih kaca. 3. Jawaban: b Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi. eberadaan asam lemah yang tidak berbahaya, seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat dibuktikan dengan cara mencicipi. Rasa masam pada buah jeruk membuktikan salah satu sifat asam yaitu berasa masam. Sifat korosif artinya merusak berbagai benda logam dan nonlogam. Sifat ini terutama dimiliki oleh asam-asam kuat. Asam yang bereaksi dengan logam akan menghasilkan garam dengan gas H 2. Asam yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan garam dan air. Asam yang dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam. 4. Jawaban: c Air jeruk nipis merupakan zat yang bersifat asam sehingga dalam memperkirakan harga ph larutan digunakan larutan indikator yang memiliki rentang ph < 7. Alizarin kuning memiliki rentang ph,1 12,0 sedangkan metil merah, bromkresol hijau, metil jingga, dan bromkresol ungu memiliki rentang ph < Jawaban: d Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus merupakan larutan yang bersifat netral. Larutan yang bersifat netral mempunyai ph sekitar 7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai rasa masam, mengandung ion H +, ph kurang dari 7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas lakmus biru. Larutan yang bersifat basa mempunyai rasa pahit, terasa licin di kulit, mengandung ion OH, ph lebih dari 7, dan dapat membirukan kertas lakmus merah. 6. Jawaban: b Perubahan warna menjadi merah muda pada pengujian suatu larutan dengan fenolftalein menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk basa. Contoh larutan basa adalah NaOH. H 2 S dan CH 3 COOH merupakan larutan asam, jika diuji dengan fenolftalein warnanya tetap bening. (NH 4 dan Al(NO 3 ) 3 merupakan garam bersifat asam sehingga jika diuji dengan fenolftalein warnanya tetap bening. 7. Jawaban: c Obat mag merupakan zat yang bersifat basa. Jika diuji dengan kertas lakmus merah warna kertas lakmus berubah menjadi biru. Air abu juga merupakan zat yang bersifat basa dan akan menghasilkan warna yang sama saat diuji dengan kertas lakmus merah. Sementara itu, cuka, vitamin C, jus mangga, dan air aki adalah zat yang bersifat asam. Jika keempat zat tersebut diuji dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus tetap merah. 8. Jawaban: a Apabila larutan asam diuji dengan kulit manggis, warna indikator dalam larutan akan menjadi cokelat kemerahan. Jika diuji dengan daun pacar air, warna indikator dalam larutan akan menjadi merah, jika diuji dengan kubis ungu, warna indikator dalam larutan akan menjadi merah muda, jika diuji dengan bunga kana, warna indikator dalam larutan menjadi merah, dan jika diuji dengan bunga sepatu, warna indikator dalam larutan menjadi merah. Jadi, larutan yang diuji tersebut kemungkinan berupa HCl. NH 4 OH dan Ba(OH merupakan basa, sedangkan Ba dan NO 3 merupakan garam yang bersifat netral. 4 Larutan Asam-Basa

6 9. Jawaban: e a. b. c. d. e. Nama Larutan Garam dapur Air suling Air sabun Air kapur alium hidroksida Warna ertas Lakmus Merah Setelah Pencelupan Merah Merah Biru Biru Biru Warna ertas Lakmus Biru Setelah Pencelupan Biru Biru Biru Biru Biru Sifat Netral Netral Basa Basa Basa. Jawaban: b 1) Air limbah 1 Indikator metil merah, air limbah menunjukkan warna merah sehingga ph 4,2. Indikator bromtimol biru, air limbah menunjukkan warna kuning sehingga ph 6,0. Indikator fenolftalein, air limbah menunjukkan tidak berwarna sehingga ph 8,3. Jadi, ph air limbah 1 4,2 2) Air limbah 2 Indikator metil merah, air limbah menunjukkan warna kuning sehingga ph 6,3. Indikator bromtimol biru, air limbah menunjukkan warna biru sehingga ph 7,6. Indikator fenolftalein, air limbah menunjukkan warna merah sehingga ph. Jadi, ph air limbah 2. B. Uraian 1. Larutan asam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. a. Berasa masam. b. ph-nya < 7. c. orosif. d. Menghasilkan ion H +. e. Memerahkan kertas lakmus biru. f. Dapat bereaksi dengan logam menghasilkan gas H 2 dan garam. g. Dapat bereaksi dengan garam karbonat menghasilkan gas CO 2, air, dan garam. 2. Untuk mengetahui sifat asam-basa suatu larutan dapat dilakukan dengan cara menguji larutan tersebut menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa akan memberikan warna yang berbeda pada lingkungan asam dan basa. Contoh indikator asam-basa adalah kertas lakmus merah dan biru. ertas lakmus merah dan biru akan menunjukkan warna merah dalam larutan asam dan warna biru dalam larutan basa. 3. a. 1) Bunga sepatu 2) Bunga bugenvil 3) Bunga mawar merah 4) unyit 5) Umbi bit 6) Bunga nusa indah 7) Daun pacar air 8) Bunga kana b. arena ekstrak dari bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Tumbuhan unyit Umbi bit Daun pacar air Bunga kana Bunga nusa indah Bunga sepatu Bunga bugenvil Bunga mawar merah Warna Larutan Asam uning Biru Merah Merah Merah Merah Ungu Merah muda Basa Jingga Merah uning uning uning uning uning Hijau 4. Pengujian larutan menggunakan indikator metil merah, larutan berwarna jingga maka ph larutan 4,4 ph 6,2. Pengujian larutan menggunakan indikator bromtimol biru, larutan berwarna hijau maka ph larutan 6,0 ph 7,6. Pengujian larutan menggunakan indikator metil jingga, larutan berwarna kuning maka ph larutan 4,4. Pengujian larutan menggunakan indikator bromkresol hijau, larutan berwarna biru maka ph larutan 5,4. Jadi, ph untuk larutan elektrolit tersebut berkisar antara 6,0 ph 6,2. 5. Larutan vitamin C dan air aki bersifat asam sehingga jika diuji dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus merah tetap merah. Jika diuji dengan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah. Larutan kapur dan air sabun mandi bersifat basa sehingga jika diuji dengan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus biru tetap biru. Jika diuji dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a [H + [OH 2,26 7 Jadi, [OH 2, Jawaban: c M 0,01 M 2 M H 2 2H + + SO 2 4 imia elas XI 5

7 [H + [H 2 valensi asam ph log [H + log (2 2 ) 2 log 2 3. Jawaban: c HCl H + + Cl Valensi asam 1 ph 2 [H + [HCl 2 M M 2 g 0,073 gram Jadi, massa HCl yang dilarutkan dalam 200 ml akuades adalah 0,073 gram. 4. Jawaban: b 1) 50 ml HNO 3 0,5 M HNO 3 H + + NO 3 [H + [HNO 3 0,5 M ph log (5 1 ) 1 log 5 2) 0 ml HCl 0,01 M HCl H + + Cl [H + [HCl 0,01 M ph log (0,01) log (1 2 ) 2 3) 50 ml H 2 0,005 M H 2 2H + + SO 2 4 [H + [H 2 2 0, ,01 M ph log (0,01) 2 4) 0 ml HClO 4 0,02 M HClO 4 H + + ClO 4 [H + [HClO 4 0,02 M ph log (2 2 ) 2 log 2 5) 50 ml HBr 0,005 M [H + [HBr 0,005 M ph log (0,005) log (5 3 ) 3 log 5 Jadi, larutan yang memiliki ph sama adalah 0 ml HCl 0,01 M dan 50 ml H 2 0,005 M. 5. Jawaban: e Larutan asam monovalen dengan ph paling besar memiliki konsentrasi paling kecil. Berdasarkan tabel tersebut, larutan HCl memiliki konsentrasi paling kecil sehingga ph-nya paling besar. Jadi, larutan HCl 5 6 M memiliki ph paling besar. 6. Jawaban: d ph 1 [H + [asam kuat 1 M 1 M r ρ 63,05 63 Jadi, M r asam kuat tersebut adalah Jawaban: e 1) OH 0,01 M OH + + OH [OH [OH 0,01 M poh log (0,01) 2 ph 14 poh ) NaOH 0,001 M NaOH Na + + OH [OH [NaOH 0,001 M poh log (0,001) 3 ph 14 poh ) Ba(OH 0,1 M Ba(OH Ba OH [OH [Ba(OH 2 0, poh 1 log 2 ph 14 poh 14 (1 log 2) 13 + log 2 4) Ca(OH 0,005 M Ca(OH Ca OH [OH [Ca(OH 2 0, ,01 M poh log (0,01) 2 ph 14 poh Larutan Asam-Basa

8 5) Mg(OH 0,5 M Mg(OH Mg OH [OH [Mg(OH 2 0,5 2 1 M poh log (1) 0 ph 14 poh Larutan yang bersifat paling basa memiliki harga ph paling besar. Jadi, larutan Mg(OH 0,5 M bersifat paling basa. 8. Jawaban: b ph OH 11 + log 3 poh 14 ph 14 (11 + log 3) 3 log 3 poh log [OH 3 log 3 log [OH log 3 3 log [OH [OH 3 3 [OH [OH 3 3 M 3 3 M 3 3 M mol OH 6 3 mol 9. Jawaban: a NaOH Na + + OH ph 13 + log 5 poh 14 ph 14 (13 + log 5) 1 log 5 [OH 5 1 M [NaOH 5 1 M M 5 1 g 4 gram adar NaOH dalam cuplikan 0% 0% 80% Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan adalah 80%.. Jawaban: c MOH M + + OH [OH [MOH 0,4 4 1 M poh log (4 1 ) 1 log 4 ph 14 poh 14 (1 log 4) 13 + log 4 1) OH 0,5 M OH + + OH OH bervalensi 1 [OH 1 0,5 M 0,5 M poh log [OH log log 5 ph p w poh 14 (1 log 5) 13 + log 5 2) NaOH 0,3 M NaOH Na + + OH NaOH bervalensi 1 [OH 1 0,3 M 0,3 M poh log [OH log log 3 ph p w poh 14 (1 log 3) 13 + log 3 3) Ba(OH 0,2 M Ba(OH Ba OH Ba(OH) bervalensi 2 [OH 2 0,2 M 0,4 M poh log [OH log log 4 ph p w poh 14 (1 log 4) 13 + log 4 4) Ca(OH 0,1 M Ca(OH Ca OH Ca(OH basa bervalensi 2 [OH 2 0,1 M 0,2 M poh log [OH log log 2 ph p w poh 14 (1 log 2) 13 + log 2 5) Mg(OH 0,4 M Mg(OH Mg OH Mg(OH bervalensi 2 [OH 2 0,4 M 0,8 M poh log [OH log log 8 ph p w poh 14 (1 log 8) 13 + log 8 Jadi, larutan yang memiliki ph sama dengan larutan basa kuat MOH 0,4 M adalah Ba(OH 0,2 M. imia elas XI 7

9 B. Uraian 1. Ba(OH Ba2+ + 2OH [OH [Ba(OH 2 0,01 2 0,02 M 2 2 M w [H + [OH 14 [H + (2 2 ) [H M Jadi, konsentrasi ion OH 2 2 M dan konsentrasi ion H M. 2. HClO 4 H + + ClO 4 ph 3,3 4 0,7 4 log 5 [H M [HClO M Jadi, konsentrasi larutan HClO 4 adalah 5 4 M. 3. a. HNO 3 0,05 M HNO 3 H + + NO 3 [H + [HNO 3 valensi 0,05 1 0,05 M 5 2 M ph log [H + log log 5 b. Mg(OH 0,01 M Mg(OH Mg OH [OH [Mg(OH valensi 0, M poh log [OH log log 2 ph p w poh 14 poh 14 (2 log 2) 12 + log 2 4. HCl H + + Cl [H M [HCl [H M M 2 2 ρ V HCl 0,332 ml Jadi, volume HCl pekat yang diperlukan adalah 0,332 ml. 5. M(OH M OH ph 12 + log 5 poh 14 ph 14 (12 + log 5) 2 log 5 [OH 5 2 M [OH [M(OH 2 [M(OH M 2,5 2 x 2,5 2 M x 4 2 x 400 ml Jadi, volume akuades yang diperlukan sebanyak 400 ml. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b Asam kuat antara lain HCl, HBr, HI, HNO 3, H 2, dan HClO 4. Asam lemah antara lain H 2 S, HF, dan HCN. Jadi, HF termasuk asam lemah. 2. Jawaban: e Semakin besar harga a, kekuatan asam semakin besar. Dari data terlihat, harga a terbesar dimiliki oleh asam asetat yaitu 1,8 5 dan a terkecil dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2. Jadi, urutan kekuatan asam dari yang terlemah ditunjukkan oleh nomor 3) 2) 1). 3. Jawaban: b ph 3 [H + 3 M [H + α a 3 α 2 α α 1 0,1 Jadi, derajat ionisasi asam lemah adalah 0,1. 4. Jawaban: c HCN H + + CN 8 Larutan Asam-Basa

10 ph 4 [H + 4 M [H a 2 a a 6 Jadi, harga tetapan ionisasi untuk HCN adalah Jawaban: b [OH α b % 0,5 5 2 M poh log [OH log log 5 ph 14 poh 14 (2 log 5) 12 + log 5 6. Jawaban: c ph HClO 4 ph asam asetat [H + HClO [H + asam asetat 4 [HClO 4 1 0, a a 1 M Jadi, konsentrasi asam asetat itu adalah 1 M. 7. Jawaban: d ph 3 [H + 3 [H a a 5 3 M a mol a 5 3 JP 7, molekul 7,5 20 molekul 8. Jawaban: d [H + ph 4 [H a 5,5 4 M ph 5 [H a 5,5 6 M Pengenceran: V 1 M 1 V 2 M 2 misal: V 1 1 L 1 5,5 4 V 2 5,5 6 V 2 0 L Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan ph dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 0 kali. 9. Jawaban: d + + M total ,275 M Jadi, konsentrasi asam menjadi 0,275 M.. Jawaban: e ph 12 + log 4, poh 14 ph 14 (12 + log 4) 2 log 4 [OH [basa valensi 4 2 [basa 2 [basa M M r M M r Mg(OH 58 Ba(OH 171 Be(OH 43 Sr(OH 122 Ca(OH 74 Jadi, basa tersebut adalah Ca(OH. 11. Jawaban: d [OH α b 1% 0,1 3 imia elas XI 9

11 poh log 3 3 ph 14 poh Jawaban: a LOH L + + OH ph, poh 14 ph 14 4 [OH 4 M [OH b b 3 M Setelah diencerkan hingga ml M 1 V 1 M 2 V M M 2 M b 1 4 [OH 4,5 poh 4,5, ph 14 poh 14 4,5 9,5 Jadi, ph setelah diencerkan adalah 9, Jawaban: c ph 4 [H + 4 ph 2 [H + 2 ph 4 turun menjadi ph 2 berarti keasaman naik 0 kali. 14. Jawaban: e Al(OH) 3 Al OH ph, poh 14 ph 14 4 [OH 4 M [OH b b 3 M M 3 g 15,6 3 gram 15,6 mg Jadi, massa Al(OH) 3 yang dibutuhkan adalah 15,6 mg. 15. Jawaban: a Semakin besar harga b, kekuatan basa semakin meningkat. Dari data terlihat harga b terbesar dimiliki oleh AOH. Jadi, basa terkuat adalah AOH. B. Uraian 1. [H a 0,03 a 3 6 α 2 4 α 2 0,01 Jadi, harga a CH 3 COOH 3 6 dan α CH 3 COOH 0, ph 3, berarti [H + 3 M [H a 4 2 a 2,5 5 Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah tersebut 2, ph 9, poh 14 ph [OH 5 M [OH b b 0, M mol NH 3 b V air 5 6 M 0,4 L 2 6 mol volume NH 3 mol NH 3 22,4 L/mol 2 6 mol 22,4 L/mol 44,8 6 L 4,48 5 L Jadi, volume gas NH 3 yang diperlukan adalah 4,48 5 L. 4. mol NaOH 0, mol Larutan Asam-Basa

12 M NaOH mol M [OH [NaOH valensi M ph sama, berarti poh sama dan [OH sama. [OH NaOH [OH basa lemah b b 4 Jadi, b asam lemah tersebut adalah a. [H a a 5 2 M M 5 2 g 67,5 2 gram 0,675 gram Jadi, massa HCN yang diperlukan adalah 0,675 gram b. α 2 0,01 Jadi, derajat ionisasi HCN adalah 0,01. A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: e Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang menghasilkan ion OH ketika dilarutkan dalam air. Sementara itu, asam adalah zat yang menghasilkan ion H + ketika dilarutkan dalam air. 2. Jawaban: a HSO 4 + HS SO H 2 S asam basa basa asam konjugasi konjugasi Menurut teori Bronsted-Lowry, asam adalah zat yang dapat mendonorkan ion H +, sedangkan basa adalah zat yang menerima ion H + dari zat lain. 3. Jawaban: e Menurut Arrhenius, H 2 O bersifat netral karena dapat menghasilkan ion H + dan OH sama banyak. Teori asam-basa Arrhenius mempunyai kelemahan karena kurang mencakup pengertian yang luas. Dalam teori ini, pelarut yang digunakan harus berupa air. Meskipun air merupakan pelarut universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol, benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga sering digunakan. 4. Jawaban: d Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. Asam adalah akseptor atau penerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah donor atau pemberi pasangan elektron. 5. Jawaban: e H 2 O() + CH 3 COOH H 3 O + + CH 3 COO CH 3 COOH asam Bronsted-Lowry karena memberikan proton (ion H + ) kepada H 2 O. H 2 O basa Bronsted-Lowry karena menerima proton (ion H + ) dari CH 3 COOH. H 3 O + asam konjugasi dari H 2 O. CH 3 COO basa konjugasi dari CH 3 COOH. 6. Jawaban: d Asam Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat mendonorkan proton (ion H + ) kepada zat lain. Pada reaksi 1) H 2 O bertindak sebagai asam karena mendonorkan ion H + kepada H, sedangkan pada reaksi 2) H 2 O bertindak sebagai basa konjugasi. Sementara itu, pada reaksi 3) H 2 O bertindak sebagai basa karena menerima proton dari HS. Jadi, H 2 O bertindak sebagai asam Bronsted-Lowry terdapat pada reaksi 1) saja. imia elas XI 11

13 7. Jawaban: c Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat (HPO 2 4 ) adalah H 2 PO 4. Asam konjugasi akan mempunyai kelebihan satu H dari pasangan basanya. 8. Jawaban: c Asam-basa konjugasi adalah dua zat yang mempunyai selisih satu atom H atau satu proton (H + ). Misalnya H 2 dan HCO Jawaban: a Asam menurut Bronsted-Lowry adalah spesi yang dapat mendonorkan proton atau ion H +. Jadi, zat tersebut harus mampu mendonorkan ion H +. Di antara larutan H 3 O +, CH 3 COOH, HCO 3, OH, dan H 3 PO 4 yang tidak mampu mendonorkan ion H + adalah ion OH. Jadi, ion ini bukan asam.. Jawaban: a Dalam minuman bersoda terdapat asam karbonat. Sabun, sampo, abu, dan antasida (obat mag) mengandung senyawa basa. 11. Jawaban: d Larutan L M N O Lakmus Merah Merah Biru Biru Merah Merah Warna ertas Lakmus Biru Biru Biru Biru Merah Biru Sifat Larutan Netral Basa Basa Asam Netral 12. Jawaban: a Indikator alami adalah bahan yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa serta berasal dari ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit, dan bunga kana. 13. Jawaban: d 1) Air limbah 1 Indikator metil jingga, air limbah menunjukkan warna kuning sehingga ph 4,4. Indikator bromkresol hijau, air limbah menunjukkan warna hijau sehingga 3,8 ph 5,4. Indikator bromtimol biru, air limbah menunjukkan warna kuning sehingga ph 6,0. Jadi, air limbah 1 memiliki ph 4,4 ph 5,4. 2) Air limbah 2 Indikator metil jingga, air limbah menunjukkan warna kuning sehingga ph 4,4. Indikator bromkresol hijau, air limbah menunjukkan warna biru sehingga ph 5,4. Indikator bromtimol biru, air limbah menunjukkan warna biru sehingga ph 7,6. Jadi, air limbah 2 memiliki ph 7, Jawaban: b Larutan HF OH NaCl HClO 4 Nh 4 OH Warna ertas Indikator Merah muda Ungu tua Hijau Merah tua Ungu muda 15. Jawaban: e Semakin kecil harga ph larutan, semakin kuat sifat asam, sedangkan semakin besar harga ph larutan, semakin lemah sifat asamnya. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang paling tinggi adalah sari buah anggur, susu, darah, hati ayam, dan air abu atau 5), 3), 2), 4), dan 1). 16. Jawaban: a H 2 2H + + SO2 4 [H + [H 2 valensi 0,1 2 0,2 M ph log [H + log log Jawaban: b H 2 2H + + SO 2 4 CH 3 COOH CH 3 COO + H [H + + campuran ,0208 0,02 M ph log [H + log (0,02) 2 log Jawaban: a 1) NaOH 0,1 M [OH [OH valensi 0,1 1 0,1 1 poh 1 ph p w poh ) HF 0,1 M ( a 5 ) [H + 3 ph 3 12 Larutan Asam-Basa

14 Perbandingan ph larutan NaOH : ph larutan HF 13 : Jawaban: d 1) 0,1 mol OH dalam 2 liter larutan M OH 0,05 M OH + + OH [OH [OH valensi 0,05 1 0,05 M poh log [OH log log 5 ph p w poh 14 (2 log 5) 12 + log 5 2) 0,01 mol RbOH dalam 1 liter larutan M RbOH 0,01 M RbOH Rb + + OH [OH [RbOH valensi 0,01 1 0,01 M poh log [OH log 2 2 ph p w poh ) 0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan Mol NaOH ,01 mol M NaOH 0,01 M NaOH Na + + OH [OH [NaOH valensi 0,01 1 0,01 M poh log [OH log 2 2 ph p w poh ) 0,1 mol Sr(OH dalam 2 liter larutan M Sr(OH Sr(OH Sr OH [OH [Sr(OH valensi 0,05 2 0,1 M 0,05 M poh log [OH log 1 1 ph p w poh ) 0,74 gram Ca(OH dalam 0,5 liter larutan mol Ca(OH ,01 mol MCa(OH 0,02 M Ca(OH Ca OH [OH [Ca(OH valensi 0,02 2 0,04 M poh log [OH log log 4 ph p w poh 14 (2 log 4) 12 + log 4 Jadi, harga ph terbesar terdapat pada larutan 0,1 mol Sr(OH dalam 2 liter larutan. 20. Jawaban: d Misal: V 1 V V V HI H + + I ph 3, [H + [HI 3 M Setelah diencerkan kali V 1 M 1 V 2 M 2 V V M 2 M 2 6 M [H + [HI 6 M ph log ( 6 ) 6 Jadi, ph larutan HI setelah diencerkan kali berubah dari 3 menjadi Jawaban: b [OH + campuran imia elas XI 13

15 + 1,5 2 M poh log (1,5 2 ) 2 log 1,5 ph 14 poh 14 (2 log 1,5) 12 + log 1,5 22. Jawaban: a Semakin besar harga a, asam semakin kuat. Sementara itu, semakin kecil harga a, asam semakin lemah. Jadi, urutan keasaman dari paling lemah yaitu HNO 2, HF, CH 3 COOH, H 3 PO 4, dan H 2 C 2 O Jawaban: a Indikator BTB mempunyai trayek ph 6,0 7,6 dengan trayek warna kuning-biru. Air kapur dengan ph 9 akan menghasilkan warna biru karena ph 7,6 merupakan trayek ph yang menghasilkan warna biru. 24. Jawaban: b ph air murni 7 1 ml 20 tetes tetes 1 ml 0,5 ml 5 4 L V 1 M 1 V 2 M ,05 1 M 2 M 2 2,5 5 M [H + [H 2 valensi 2, ph 5 log 5 Jadi, ph air murni berubah dari 7 menjadi 5 log Jawaban: a Massa HCl ρ HCl V HCl 1,08 g/ml ml,8 g Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl Mol HCl,8 g 1,97 g 0,05 mol M HCl 0,05 mol L 0,1 M [H + M HCl valensi 0,1 1 1 ph log [H + log 1 1 Jadi, ph HCl setelah pengenceran adalah Jawaban: a N 2 H 5 OH N 2 H OH [OH 3,4 4 [N 2 H 5 OH 3,4 2 M Mol N 2 H 5 OH 3,4 2 M 0,5 L 1,7 2 mol Massa N 2 H 5 OH mol M r 1, ,85 gram Jadi, massa N 2 H 5 OH sebesar 0,85 gram. 27. Jawaban: c α 1% 0,01 4 b 6 [OH 4 poh log [OH log 4 4 ph p w poh Jawaban: d Sifat-sifat basa sebagai berikut. 1) Rasanya pahit. 2) ph > 7. 3) Mengandung ion hidroksida. 4) Dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air. 5) Mengubah lakmus merah menjadi biru. 6) Bersifat kaustik. 7) Licin. 29. Jawaban: c Ca(OH Ca OH ph 12, poh 14 ph [OH 2 M 14 Larutan Asam-Basa

16 [OH [Ca(OH valensi 2 [Ca(OH 2 [Ca(OH 5 3 M M 5 3 g 9,25 2 gram adar Ca(OH dalam cuplikan 0% 0% 1,1560% 30. Jawaban: e OH + + OH ph 13, poh 14 ph [OH 1 M [OH [OH 1 M M 1 V 250 ml Jadi, volume air yang diperlukan adalah 250 ml. B. Uraian 1. a. H dapat bersifat asam karena dapat menerima proton membentuk H 2. Reaksi: HSO 4 + H + H 2 b. HSO 4 dapat bersifat basa karena dapat melepaskan proton membentuk SO 2 4. Reaksi: HSO 4 SO H + Jadi, HSO 4 dapat bersifat asam juga basa sehingga dapat dikatakan bersifat amfoter. 2. NH 3 + H 2 O() NH OH basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 pasangan asam basa konjugasi pasangan asam basa konjugasi H 2 O melepaskan proton untuk membentuk OH sehingga H 2 O bertindak sebagai asam dan OH sebagai basa konjugasinya. NH 3 menerima proton dan menghasilkan NH 4 + sehingga NH 3 bertindak sebagai basa dan NH 4 + sebagai asam konjugasinya. 3. Mol Al(OH) 3 Al(OH) 3 0,1 mol 0,1 M a. [OH b. α Persentase NH 3 terionisasi 1%. 4. massa asetil salisilat 2 0,36 gram 0,72 gram M 0,016 M [H ph log (4 4 ) 4 log 4 5. Indikator metil merah, sampel menunjukkan warna kuning sehingga ph 6,3. Indikator BTB, sampel menunjukkan warna biru sehingga ph 7,6. Indikator fenolftalein, sampel tidak berwarna sehingga ph 8,3. Jadi, ph sampel adalah 7,6 ph 8,3. 6. ph 11 poh p w ph log [OH 3 log [OH log 3 [OH 3 [OH 3 6 b 1 b 5 Jadi, b obat sebesar HX H + + X H 2 Y 2H + + Y 2 imia elas XI 15

17 Misal [HX 2 1 M [H 2 Y 1 M Pada HX [H + [HX 2 1 M ph log (2 1 ) 1 log 2 Pada H 2 Y [H + [H 2 Y valensi M ph log (2 1 ) 1 log 2 Jadi, perbandingan ph HX dan H 2 Y adalah 1 : Fe(OH) 3 Fe OH α [OH b M 3 2 poh 2 log 3 ph 14 poh 14 (2 log 3) 12 + log 3 Jadi, ph larutan Fe(OH) 3 adalah 12 + log ph 3 log 2, [H M [H a a 4 1 M M 4 1 M r M r 60 M r (CH 2 O) n 60 ( ) n 60 12n + 2n + 16n 60 30n 60 n 2 Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah C 2 H 4 O 2 atau CH 3 COOH [H + campuran ,15 M 1,5 1 M ph log (1,5 1 ) 1 log 1,5 Jadi, ph campuran tersebut adalah 1 log 1,5. 16 Larutan Asam-Basa

18 Setelah mempelajari bab ini, peserta didik dapat: 1. memahami cara untuk menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa; 2. terampil membuat rancangan percobaan dan menyajikan laporan hasil percobaan titrasi asam basa. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa: 1. menghargai reaksi antara larutan asam dan basa sebagai salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa dan mensyukurinya dengan memanfaatkan secara bijaksana; 2. berperilaku teliti, tekun, dan kritis dalam mengumpulkan informasi mengenai titrasi asam-basa; 3. menunjukkan perilaku kerja sama, saling menghargai, santun, serta peduli lingkungan dalam berdiskusi dan mengerjakan praktikum di laboratorium. Titrasi Asam-Basa Mengumpulkan informasi tentang metode titrasi asam basa, kemudian mendiskusikannya. Mendiskusikan indikator yang digunakan dalam titrasi asam-basa. Mendiskusikan kurva titrasi asam-basa. Merancang percobaan titrasi asam-basa lalu mempresentasikannya. Menentukan konsentrasi cuka makan melalui titrasi asam-basa. Membuat kurva titrasi dan menentukan titik ekuivalen melalui titik akhir titrasi. Mensyukuri adanya larutan asam dan larutan basa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan menggunakannya sesuai sifat dan kegunaannya. Bersikap kritis, tekun, teliti, dan jujur dalam pengamatan. Bersikap kerja sama, saling menghargai, dan santun dalam berdiskusi. Berperilaku peduli lingkungan dalam menggunakan alat maupun bahan kimia. Menjelaskan metode titrasi asam-basa dan kegunaannya. Menentukan konsentrasi dan kemurnian suatu zat melalui titrasi asam-basa. Mendeskripsikan kurva titrasi asam-basa dan menentukan titik ekuivalen serta titik akhir titrasi. Menyajikan rancangan percobaan titrasi asam-basa. Menyajikan data hasil titrasi dan kurva titrasi asam-basa. imia elas XI 17

19 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e Natrium hidroksida adalah titran atau titer, yaitu larutan baku yang ada dalam buret. Fenolftalein berfungsi sebagai indikator. Air dan natrium sulfat merupakan hasil reaksi dari penetralan asam dan basa yang terjadi. Asam sulfat berfungsi sebagai titrat. Titrat merupakan zat yang akan dititrasi dan berada dalam labu Erlenmeyer di bawah buret. 2. Jawaban: a Indikator biasanya bersifat asam lemah. Apabila indikator yang ditambahkan ke dalam larutan titrat terlalu banyak, akan memengaruhi ph larutan. Hal ini akan mengakibatkan hasil titrasi menjadi tidak tepat. Oleh karena itu, penambahan indikator ke dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak mengubah ph larutan. 3. Jawaban: d Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi terjadi pada ph di bawah 7, yaitu antara ±7 ±4. Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada ph antara 8,2,2. Oleh karena itu, fenolftalein akan menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik ekuivalen tercapai. 4. Jawaban: d Titrasi terjadi antara asam kuat dengan basa kuat. Titik ekuivalen terjadi pada ph 7. Trayek ph metil jingga adalah 3,1 4,4, metil merah 4,2 6,3, dan timol biru 1,2 2,8. Jika menggunakan indikatorindikator tersebut, larutan akan berubah warna jauh sebelum titik ekuivalen. Sementara itu, alizanin kuning mempunyai trayek ph,1 12,0. Perubahan warna akan terjadi jauh setelah titik ekuivalen. Indikator yang sesuai adalah bromtimol biru dengan trayek 6,0 7,6. 5. Jawaban: a + + Volume rata-rata NaOH 15 ml V H2 SO ml 4 V NaOH 15 ml M NaOH 0,2 M V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 M ,2 1 M 0,15 M Jadi, konsentrasi H 2 sebesar 0,15 M. 6. Jawaban: c Volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi 30 ml (V M n) CH3 COOH (V M n) NaOH (15 M 1) CH3 COOH 30 0,1 1 M CH3 COOH 0,2 M Jadi, konsentrasi CH 3 COOH adalah 0,2 M. 7. Jawaban: b + + V 1 20 ml + + V 2 15 ml Mol ekuivalen HCl mol ekuivalen NaOH (V 1 N 1 ) HCl (V 2 N 2 ) NaOH V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 20 M , M 1 1,5 M 1 0,075 Jadi, konsentrasi larutan HCl sebesar 0,075 M. 8. Jawaban: b Volume NaOH awal 25 ml 0,025 L Volume NaOH encer 40 ml 0,04 L Volume H 2 ml 0,01 L N H2 SO 0,1 N 4 Stoikiometri titrasi (V N) NaOH (V N) H2 (0,04 L) N NaOH 0,01 L 0,1N N NaOH 0,025 N M NaOH 0,025 M Pengenceran NaOH: mol larutan baku mol larutan encer V M larutan baku V M larutan encer 0,025 L M baku 0,1 0,025 M M baku 0,1 M Jadi, konsentrasi larutan NaOH baku sebesar 0,1 M. 9. Jawaban: d M Mg(OH)2 M Mg(OH)2 0,05 M V 1 (Mg(OH ) V air 0 ml 0,1 L M 1 (Mg(OH ) 0,05 M n Mg(OH 2 18 Titrasi Asam-Basa

20 N Mg(OH M n 0,05 M 2 0,1 N N H2 SO 0,25 N 4 (V 1 N 1 ) Mg(OH)2 (V 2 N 2 ) H2 0,1 0,1 V H2 SO 0,25 4 V H2 SO 0,04 L 40 ml 4 Jadi, volume H 2 yang diperlukan 40 ml.. Jawaban: b Volume H 2 yang diperlukan (0 80) ml 20 ml. V total V Ca(OH)2 + V H 2 ( ) ml 50 ml 0,05 L ph 3 log 6 log [H + log 6 3 [H Mol Ca(OH 0,09 M 0,03 L 2,7 3 mol Mol H 2 0,02 L M (0,02 M) mol [asam [H M Mol sisa asam [H + V total 6 3 M 0,05 L 3 4 mol Ca(OH +H 2 Ca + 2H 2 O m: 2,7 3 0,02 M r : 2,7 3 2,7 3 2,7 3 5,4 3 s : 0,02 M 2,7 3 5,4 3 2,7 3 (0,02 M) 2, ,02 M ,7 3 0,02 M 0, ,7 3 0,02 M 3 3 M 0,15 M V larutan baku 0 ml 0,1 L Massa H 2 dalam larutan baku mol M r (M V) M r (0,15 0,1) 98 1,47 Jadi, massa H 2 yang terlarut dalam 0 ml larutan baku sebanyak 1,47gram. titrasi dengan larutan basa kuat, misal NaOH. Sebelumnya, konsentrasi NaOH yang akan digunakan sudah diketahui. Indikator yang digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi dapat berupa fenolftalein. Titrasi dilakukan hingga larutan berubah warna menjadi merah muda secara konstan. Volume NaOH yang diperlukan dicatat dan digunakan untuk menentukan konsentrasi HCOOH sesuai persamaan, (V N) HCOOH (V N) NaOH 2. 2H 3 PO 4 + 3Ca(OH Ca 3 (PO 4 + 6H 2 O Mol ekuivalen Ca(OH mol ekuivalen H 3 PO 4 V 1 M 1 n 1 (V 2 M 2 n 2 ) 50 M 1 2 (30 0,05 3) 0 M 1 (4,5) 0 M 1 6,75 M 1 M 1 0,0675 M M Ca(OH)2 mol M V Mmol Ca(OH 0,0675 M 50 ml Mmol Ca(OH 3,375 mmol Massa Ca(OH mol M r 3,375 mmol M r 3,375 mmol 74 g/mol 249,75 mg Jadi, massa Ca(OH dalam larutan 249,75 mg. 3. a. (V 1 N 1 ) H2 CO (V 3 2 N 2 ) NaOH V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n ,03 2 V 2 0,05 1 V 2 30 ml (volume titran) Titik ekuivalen terjadi saat volume NaOH sebanyak 30 ml dengan ph > 7. ph 8 7 ph titik ekuivalen ± 8 B. Uraian 1. Larutan HCOOH merupakan larutan asam lemah. onsentrasi larutan dapat ditentukan dengan cara Volume Titran 30 ml imia elas XI 19

21 b. (V 1 N 1 ) NH4 OH (V 2 N 2 ) HCl V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n ,15 1 V 2 0,12 1 V 2 25 ml (volume titran) Titik ekuivalen terjadi saat volume HCl sebanyak 25 ml dengan ph di bawah 7. ph 7 Volume Titran 25 ph titik ekuivalen < 7 4. C 6 H 5 COOH + NaOH C 6 H 5 COONa + H 2 O (V M n) C6 H 5 COOH (V M n) NaOH 20 M 1 0, M 0,5 M 0,025 (dalam 20 ml) onsentrasi dalam 20 ml sama dengan konsentrasi dalam 0 ml. Pengenceran: V 1 M 1 V 2 M 2 25 M 1 0 0,025 M 1 0,1 (dalam 25 ml) ml onsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi dalam 250 ml. Mol dalam 250 ml V M 250 ml 0,1 M 25 mmol Massa dalam 250 ml mmol M r 25 mmol 122 mg/mmol mg 3,05 gram adar dalam cuplikan 0% 61% adar asam benzoat dalam cuplikan sebanyak 61%. 5. Volume sampel 50 ml Volume H 2 14 ml N H 2 0,02 N M r Ca 50 g/mol Mol ekuivalen Ca mol ekuivalen H 2 (V N) H2 14 ml 0,02 N 0,28 mmol Berat Ca dalam 50 ml sampel n M r 0,28 mmol 50 mg/mmol 14 mg ppm Ca dalam sampel 14 mg 280 mg/l 280 ppm Jadi, alkalinitas air dalam sampel sebesar 280 ppm. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Fenolftalein merupakan indikator asam-basa yang bersifat asam lemah. Fenolftalein dapat mengubah ph larutan jika jumlah yang ditambahkan ke dalam larutan terlalu banyak. Berubahnya ph menunjukkan berubahnya konsentrasi. Fenolftalein memberikan warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa. Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam dan berwarna merah muda dalam larutan basa. Perubahan warna fenolftalein terjadi pada trayek ph antara 8,2,2. Pada titrasi asam kuat dan basa kuat titik ekuivalen terjadi pada ph 7 yang berada pada trayek fenolftalein. 2. Jawaban: e Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam dengan basa yang menghasilkan air dan garam. HCOOH (asam format) merupakan asam lemah yang dapat dinetralkan dengan basa kuat, misalnya OH, NaOH, dan Ba(OH. Larutan akan menjadi netral jika mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. HNO 3 dan HClO 4 merupakan asam sehingga tidak dapat digunakan untuk menetralkan HCOOH. 1) mol ekuivalen HCOOH V M n 50 0,01 1 0,5 2) mol ekuivalen OH V M n 15 0,1 1 1,5 3) mol ekuivalen NaOH V M n 0, ) mol ekuivalen Ba(OH V M n 0,5 0,5 2 0,5 Jadi, larutan yang dapat menetralkan 50 ml HCOOH 0,01 M adalah 0,5 ml Ba(OH 0,5 M. 20 Titrasi Asam-Basa

22 3. Jawaban: c V CH3 COOH 15 ml Valensi CH 3 COOH 1 [CH 3 COOH? V NaOH 30 ml [NaOH 0,1 M Valensi NaOH 1 (V M valensi) CH3 COOH (V M valensi) NaOH (15 M 1) (30 0,1 1) M 0,2 M Jadi, konsentrasi asam yang dititrasi 0,2 M. 4. Jawaban: d + + V HCl rata-rata ml 20 ml + + V Ba(OH)2 rata-rata ml 13 ml M Ba(OH)2 0,1 M (V M n) HCl (V M n) Ba(OH)2 (20 M 1) HCl 13 0,1 2 M HCl 0,130 M Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,130 M. 5. Jawaban: a (V M n) CH3 COOH (V M n) OH M ,1 1 M M 0,25 Jadi, konsentrasi larutan asam asetat sebesar 0,25 M. 6. Jawaban: a Titik ekuivalen titrasi antara CH 3 COOH 0,1 M (asam lemah) dengan OH 0,1 M (basa kuat) terjadi pada kisaran ph 8. Indikator yang tepat untuk menunjukkan titik ekuivalen ini adalah fenolftalein karena mempunyai kisaran ph sama dengan titik ekuivalen. 7. Jawaban: c V H2 SO 75 ml 4 ph H 2 3 log 6 log [H + log 6 3 [H [H 2 + Mol H 2 V M 75 ml 3 3 M 0,225 mmol 3 3 V OH 75 ml ph OH 11 + log 4 poh 14 (11 + log 4) poh 3 log 4 log [OH log 4 3 [OH 4 3 [OH [OH 4 3 Mol OH V M 75 ml 4 3 M 0,3 mmol H 2 + 2OH 2 + 2H 2 O Mula-mula : 0,225 0,3 Reaksi : 0,15 0,3 0,15 0,3 Setimbang : 0,075 0,15 0,3 V total V H2 + V OH ( ) ml 150 ml [H 2 sisa 5 4 [H + [H 2 valensi [H ph log [H + log (1 3 ) 3 8. Jawaban: d Pada awal titrasi ph larutan merupakan ph larutan titrat, yaitu CH 3 COOH. ph larutan pada awal titrasi tersebut merupakan asam atau di bawah 7. Mulai penambahan titran, terjadi reaksi pembentukan garam CH 3 COONa dari reaksi CH 3 COOH dengan NaOH. Di dalam titrat terdapat garam CH 2 COONa dan larutan CH 3 COOH sehingga ph larutan merupakan ph larutan buffer. ph buffer ditandai dengan ph larutan yang tidak berubah dengan penambahan sedikit titrat. ph buffer ditunjukkan pada daerah kurva V. Pada daerah titik ekuivalen, terjadi reaksi penetralan dan ph berubah secara bertahap. Setelah titik ekuivalen (daerah Y), ph larutan berupa reaksi hidrolisis. 9. Jawaban: c V H2 SO 50 ml 4 M H2 SO 0,01 M 4 Mol H 2 M V 0,01 M 50 ml 0,5 mmol V NaOH 20 ml M NaOH 0,05 M Mol NaOH M V 0,05 M 20 ml 1 mmol H 2 + 2NaOH Na 2 + 2H 2 O m : 0,5 1 r : 0,5 1 0,5 1 s : 0,5 1 imia elas XI 21

23 Larutan tepat habis bereaksi membentuk larutan netral. Larutan netral mempunyai ph 7 karena terbentuk dari asam kuat dan basa kuat.. Jawaban: b Campuran antara larutan asam dan larutan basa akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut. 1) Mol ekuivalen HCl 25 0,05 1 1,25 Mol ekuivalen Mg(OH 25 0, ) Mol ekuivalen HNO ,1 1 2,5 Mol ekuivalen Ca(OH 25 0,05 2 2,5 3) Mol ekuivalen H ,1 2 5 Mol ekuivalen Ba(OH 25 0,05 2 2,5 4) Mol ekuivalen HCOOH 25 0,1 1 2,5 Mol ekuivalen OH 25 0,05 1 1,25 5) Mol ekuivalen CH 3 COOH 25 0,05 1 1,25 Mol ekuivalen NaOH 25 0,1 1 2,5 Jadi, campuran larutan asam dan basa yang menghasilkan larutan netral terjadi pada campuran 25 ml HNO 3 0,1 M + 25 ml Ca(OH 0,05 M. 11. Jawaban: b Massa OH 5,6 gram Mol OH 0,1 mol Volume OH 250 ml 0,25 L Molaritas OH 0,4 M OH + HCl Cl + H 2 O (V M) OH (V M) HCl 25 0,4 40 M HCl M HCl 0,25 Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan untuk menetralkan 25 ml OH sebesar 0,25 M. 12. Jawaban: e V HCl 20 ml ph HCl 2 log 2,5 log [H + log 2,5 2 [H + 2,5 2 [H + M valensi 2,5 2 M 1 M 2,5 2 ph OH 12 + log 2 poh 14 (12 + log 2) poh 2 log 2 log [OH log 2 2 [OH 2 2 [OH M valensi 2 2 M 1 M 2 2 HCl + OH Cl + H 2 O (V 1 M 1 n 1 ) HCl (V 2 M 2 n 2 ) OH 20 (2,5 2 ) 1 V 2 (2 2 ) 1 V 2 V 2 25 Jadi, volume OH yang diperlukan sebanyak 25 ml. 13. Jawaban: d massa Ca(OH 1,11 gram M r Ca(OH 74 g/mol Mol 0,015 mol ph 7, larutan netral Mol ekuivalen Ca(OH mol ekuivalen HCl 0,015 mol valensi (V M valensi) HCl 0,015 mol 2 V M 1 0,03 mol 0,15 M 1 M 0,2 Jadi, konsentrasi HCl sebesar 0,2 M. 14. Jawaban: e V Ca(OH)2 50 ml M Ca(OH)2 0,01 M Mol Ca(OH V M 50 0,01 0,5 mmol V HCl 50 ml M HCl 0,01 M Mol HCl V M 50 0,01 0,5 mmol Ca(OH + 2HCl CaCl 2 + 2H 2 O m : 0,5 0,5 r : 0,25 0,5 0,25 0,5 s : 0,25 0,25 0,5 V total V Ca(OH)2 + V HCl ( ) ml 0 ml M Ca(OH)2 [OH M Ca(OH)2 valensi 2, M poh log [OH log (5 3 ) 3 log 5 2,5 3 M 22 Titrasi Asam-Basa

24 ph 14 poh 14 (3 log 5) 11 + log 5 Jadi, ph larutan hasil campuran tersebut sebesar 11 + log Jawaban: d Mol Ba(OH V M 30 ml M (30 M) mmol Mol H 2 V M 20 ml 0,015 M 0,3 mmol Ba(OH + H 2 Ba + 2H 2 O m : 30 M 0,3 r : 0,3 0,3 0,3 0,6 s : 30 M 0,3 0,3 0,6 Mol HCl V M 30 ml 0,04 M 1,2 mmol Ba(OH + 2HCl BaCl 2 +2H 2 O m : 30 M 0,3 1,2 r : 0,6 1,2 0,6 1,2 s : (30 M 0,3) 0,6 0,6 1,2 Sisa mol Ba(OH (30 M 0,3) 0, M 0,9 0 onsentrasi Ba(OH : 30 M 0, M 0,9 M 0,03 Jadi, konsentrasi Ba(OH sebesar 0,03 M. 16. Jawaban: d H 2 ph 2 [H + 2 M + [H 2 M r C 3 H 5 (OH) M (mol valensi) C3 H 5 (OH) 3 (mol valensi) H2 1 M V 2 (5 3 ) 4 2 Massa C 3 H 5 (OH) 3 3,68 gram 17. Jawaban: c Ba(OH + H 2 Ba (s) + 2H 2 O() Massa Ba 1,165 gram M r Ba 233 g/mol Mol Ba 0,005 mol Perbandingan mol Ba(OH : H 2 : Ba 1 : 1 : 1 Mol Ba(OH mol H 2 mol Ba 0,005 mol Mol Ba(OH : mol H 2 1 : 1 (V 1 M 1 n 1 ) : (V 2 M 2 n 2 ) 1 : 1 (V 1 0,05 2) : (V 2 0,1 2) 1 : 1 0,1V 1 : 0,2V 2 1 : 1 V 1 : 2V 2 1 : 1 V 1 2V 2 V Ba(OH)2 2V H2 V Ba(OH)2 : V H2 SO 2V 4 H2 SO : V 4 H2 SO 2 : 1 4 Jadi, perbandingan volume Ba(OH dengan H 2 adalah 2 : Jawaban: c ph NH 4 OH 12 + log 4 ph 14 poh 12 + log 4 14 poh poh 14 (12 + log 4) poh 2 log 4 log [OH log 4 2 [OH 4 2 0,04 M Misal V NH4 OH x ml mol NH 4OH (0,04 x) mmol ph campuran 11 + log 5 ph 14 poh 11 + log 5 14 poh poh 14 (11 + log 5) poh 3 log 5 log [OH log 5 3 [OH 5 3 0,005 M V HCl ml M HCl 0,1 M mol HCl ml 0,1 M 1 mmol NH 4 OH + HCl NH 4 Cl + H 2 O m : 0,04 x 1 r : s : (0,04 x 1) 1 1 mol sisa NH 4 OH 0,04 x 1 V total V NH4 OH + V HCl (x + ) ml [OH dalam campuran [OH dalam NH 4 OH sisa [OH sisa 0, ,005 x + 0,05 0,04x 1 0, ,04x 0,005x 1,05 0,035x x 30 Jadi, volume NH 4 OH yang ditambahkan sebanyak 30 ml. imia elas XI 23

25 19. Jawaban: c (V 1 N 1 ) NaOH (V 2 N 2 ) H2 V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 mmol 1 n 1 V 2 M 2 n 2 mmol ,1 2 mmol 1 5 mmol Mol NaOH 5 3 mol Massa NaOH mol NaOH M r NaOH 5 3 mol ( ) g/mol 5 3 mol 40 g/mol 0,2 gram adar NaOH dalam cuplikan 0% 0% 66,6% Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak 66,6% 20. Jawaban: b Mol H 2 C 2 O 4 2H 2 O 0,005 mol M H 2 C 2 O 4 2H 2 O 0,05 M Oleh karena H 2 C 2 O 4 2H 2 O dapat menetralkan NaOH maka mol ekuivalen H 2 C 2 O 4 2H 2 O mol ekuivalen NaOH. Valensi H 2 C 2 O 4 2H 2 O 2 Valensi NaOH 1 Mol ekuivalen H 2 C 2 O 4 2H 2 O mol ekuivalen NaOH (V 1 M 1 n 1 ) H2 C 2 O 4 2H 2 O (V 2 M 2 n 2 ) NaOH 0, M M 2 M 2 0,2 onsentrasi NaOH sebesar 0,2 M. Reaksi dengan NaOH tepat mengubah H 3 PO 4 menjadi HPO 2 4, berarti valensi H 3 PO 4 2. H 3 PO 4 HPO H + Titik ekuivalen antara NaOH dengan H 3 PO 4 saat berubah menjadi ion HPO 2 4 : V 1 M 1 n V 2 M 2 n 15 0, M M 2 M 2 0,075 0,07 Jadi, konsentrasi larutan H 3 PO 4 adalah 0,07 M. 21. Jawaban: c Massa R COOH 0,11 g 1 mg V NaOH 25 ml M NaOH 0,05 M R COOH + NaOH R COONa + H 2 O Mol R COOH mol NaOH Mol R COOH 25 0,05 Mol R COOH 1,25 mmol Mol R COOH 1,25 mmol M r 88 g/mol M r R COOH 88 g/mol M r R + (A r C + (2 A r O) + A r H) 88 R + (12 + (2 16) + 1) 88 R R 43 R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum C n H 2n + 1. Jika A r C 12 dan A r H 1, untuk M r sejumlah 43 maka R C 3 H 7. Jadi, asam organik yang dimaksud adalah C 3 H 7 COOH. 22. Jawaban: a Massa HCOOH 1,84 gram M r HCOOH 46 g/mol V HCOOH 0 ml 0,1 L M HCOOH 0,4 M Massa NaOH 0,8 gram M r NaOH 40 g/mol V NaOH 0 ml 0,1 L M NaOH 0,2 M Misal volume HCOOH yang dibutuhkan untuk membuat 75 ml larutan netral adalah x ml dan volume NaOH adalah (75 x) ml. Mol HCOOH mol NaOH (V M) HCOOH (V M) NaOH x 0,4 (75 x) 0,2 0,4x 15 0,2x 0,6x 15 x 25 V HCOOH x 25 ml Volume NaOH (75 x) (75 25) ml 50 ml Jadi, volume HCOOH dan volume NaOH yang dibutuhkan berturut-turut sebanyak 25 ml dan 50 ml. 24 Titrasi Asam-Basa

26 23. Jawaban: a ph 7 4 Volume Titran Grafik tersebut menggambarkan perubahan ph pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. ph berubah dari ph basa (> 7) ke ph asam (< 7). Titik ekuivalen terjadi pada ph di bawah 7, yaitu antara Jawaban: c Asam dalam cuka merupakan asam lemah berbasa satu, sedangkan NaOH merupakan basa kuat berasam satu. Persamaan reaksi pada peristiwa titrasi tersebut sebagai berikut. CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan, tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat basa (ph > 7). Indikator yang dapat digunakan dalam titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi NaOH yang digunakan harus diketahui karena digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat. 25. Jawaban: c Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut. H 2 + Ca(OH Ca + 2H 2 O Mol ekuivalen H 2 mol ekuivalen Ca(OH (V M n) H2 SO (V M n) 4 Ca(OH)2 50 0, M M M Ca(OH)2 0,01 Pengenceran: V 1 M 1 V 2 M 2 20 M 1 0 0,01 M 1 0,05 M Mol larutan awal M V 0,05 M 0 ml 5 mmol Massa Ca(OH dalam 0 ml larutan awal: 5 mmol M r 5 mmol 74 g/mol 370 mg 0,37 gram 26. Jawaban: a V OH 0 ml ph OH 11 ml poh log [OH log 3 [OH 3 [OH 3 M Larutan akhir mempunyai ph 7, berarti terbentuk larutan netral. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. CO 2 (g) + 2OH 2 + H 2 O() mol CO 2 yang bereaksi mol OH yang bereaksi L 3 M 5 5 mol Volume CO 2 (25 C, 1 atm) mol 22,4 L/mol 5 5 mol 22,4 L/mol 1,12 3 L Jadi, volume gas CO 2 yang dialirkan sebanyak 1,12 3 L. 27. Jawaban: c Titrasi dilakukan antara CH 3 COOH dengan NaOH 0,15 N dan antara HBr dengan NaOH 0,15 N. Pada awal titrasi, mulai terbentuk garam, yaitu CH 3 COONa dan NaBr. Akan tetapi, jumlah larutan asam masih banyak sehingga ph larutan belum berubah secara signifikan. Oleh karena HBr merupakan asam kuat dan CH 3 COOH merupakan asam lemah, ph larutan CH 3 COOH lebih besar daripada HBr. Pada titik ekuivalen, mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. Reaksi CH 3 COOH dengan NaOH menghasilkan garam yang bersifat basa, sedangkan reaksi HBr dengan NaOH menghasilkan garam yang bersifat netral. Oleh karena itu, ph larutan hasil titrasi CH 3 COOH lebih besar daripada hasil titrasi HBr. Jika nilai ph semakin besar, konsentrasi H + dalam larutan semakin kecil. 28. Jawaban: d Mol OH 12,25 ml 0,02 M 0,245 mmol Mol C 2 H 5 COOH 50 ml M 50 M mmol C 2 H 5 COOH + OH C 2 H 5 COO + H 2 O m : 50 M 0,245 r : 0,245 0,245 0,245 0,245 s : 0,245 0,245 onsentrasi C 2 H 5 COOH dalam 50 ml larutan encer 50 M 0,245 imia elas XI 25

27 M C2 H 5 COOH 0,0049 M (konsentrasi dalam 0 ml larutan encer) onsentrasi C 2 H 5 COOH dalam larutan awal 250 ml: M awal 0,02 L 0,0049 0,1 L M awal 0,0245 M Mol C 2 H 5 COOH dalam 250 ml larutan: 0,0245 M 250 ml 6,125 mmol Massa C 2 H 5 COOH dalam cuplikan: n M r 6,125 mmol 74 mg/mmol 453,25 mg 0,453 gram Berat cuplikan 0,453 0,54 gram 29. Jawaban: b Ca (s) + 2HCl CaCl 2 + H 2 O + CO 2 (g) V HCl 240 ml M HCl 0,1 M Mol HCl 240 ml 0,1 M 24 mmol Mol Ca mol HCl 24 mmol 12 mmol 0,012 mol Massa Ca mol M r 0,012 mol 0 g/mol 1,2 g adar Ca dalam sampel 0% 30% 30. Jawaban: b Mol kristal natrium karbonat dalam 200 ml air Na xh 2 O(s) + H 2 O() Na 2 Jumlah mol larutan HCl yang ditambahkan V M 0,1 L 1 M 0,1 mol Reaksi penetralan antara Na 2 dengan HCl. Na 2 + 2HCl 2NaCl + H 2 m: 0,1 r : 0,05 0,1 0,1 0,05 s : 0,1 0,05 Jumlah mol Na 2 yang bereaksi 0,05 0 0,05 y. 286 M r Na 2 xh 2 O 286 (2 A r Na) + (1 A r C) + (3 A r O) + (2x A r H) + (x A r O) 286 (2 23) + (1 12) + (3 16) + (2x 1) + (x 16) (2x) + (16x) x 180 x B. Uraian 1. Larutan natrium hidroksida (NaOH) harus distandardisasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menitrasi agar mengetahui konsentrasi natrium hidroksida yang sebenarnya. Larutan NaOH merupakan larutan yang bersifat higroskopis dan bereaksi dengan karbon dioksida di atmosfer. Hal ini mengakibatkan konsentrasi larutan berubah selama penyimpanan. Oleh karena itu, larutan NaOH harus distandardisasi dengan cara dititrasi menggunakan larutan standard primer, misal larutan asam oksalat. 2. a. Persamaan reaksi penetralan antara larutan asam klorida dengan larutan barium hidroksida sebagai berikut. 2HCl + Ba(OH BaCl 2 + 2H 2 O b. M HCl 0,2 M V HCl 13 ml V Ba(OH)2 20 ml Mol ekuivalen HCl mol ekuivalen Ba(OH (V M n) HCl (V M n) Ba(OH)2 13 ml 0,2 M 1 20 ml M 2 2,6 40 M M 0,065 M Jadi, konsentrasi larutan Ba(OH 0,065 M. 3. a. Larutan yang dititrasi adalah NH 4 OH yang bersifat basa. Oleh karena itu, ph awal larutan cukup tinggi. Selama titrasi, larutan NH 4 OH mengalami penambahan larutan asam HCl sehingga ph larutan semakin turun. Oleh karena HCl merupakan asam kuat dan NH 4 OH adalah basa lemah, titik ekuivalen terjadi di bawah ph 7. b. V HCl 20 ml M HCl 0,01 M V NH4 OH ml (V M n) HCl (V 2 M n) NH4 OH (20 0,01 1) HCl ( M 1) NH4 OH 0,2 M NH4 OH M NH4 OH 0,02 M Jadi, konsentrasi NH 4 OH 0,02 M. 26 Titrasi Asam-Basa

28 4. V CH3 COOH 30 ml M CH3 COOH 0,05 M Mol CH 3 COOH V M 30 ml 0,05 M 1,5 mmol M NaOH 0,06 M V NaOH berlebih 30 ml Saat titik ekuivalen tercapai, Mol ekuivalen CH 3 COOH mol ekuivalen NaOH (M V n) CH3 COOH (M V n) NaOH 0, ,06 V NaOH 1 V NaOH 25 Jadi, volume NaOH yang diperlukan saat mencapai titik ekuivalen adalah 25 ml. ph campuran dihitung dari [OH sisa basa. mol NaOH pada volume berlebih 30 ml 0,06 M 1,8 mmol CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O m : 1,5 1,8 r : 1,5 1,5 1,5 1,5 s : 0,3 1,5 1,5 mol sisa NaOH dalam campuran 0,3 mmol onsentrasi NaOH dalam campuran [OH [OH [OH 0,005 M poh log [OH log (0,005) poh log 5 3 poh 3 log 5 ph 14 poh 14 (3 log 5) 11 + log 5 Jadi, ph akhir campuran adalah 11 + log a. ph b. Grafik titrasi menunjukkan bahwa titrasi terjadi antara asam kuat dan basa kuat. Jadi, HX merupakan asam kuat. Titik ekuivalen terjadi pada ph 7 dengan volume OH sebesar 30 ml. c. V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 20 M ,05 1 M 1 0,075 emolaran larutan HX adalah 0,075 M. 6. a. V HCN 40 ml V OH 30 ml M OH 0,02 M Titik ekuivalen tercapai jika mol ekuivalen HCN mol ekuivalen OH. (V 1 M 1 n 1 ) HCN (V 2 M 2 n 2 ) OH 40 M ,02 1 M 1 0,015 Jadi, konsentrasi HCN sebesar 0,015 M. b. Grafik titrasi asam-basa yang terjadi sebagai berikut. ph 8 30 Titik ekuivalen terjadi pada ph > 7 Volume OH 7. Reaksi netralisasi: (V M n) XOH (V M n) HCl 25 M ,5 1 M 0,4 M Jumlah mol basa dalam 200 ml larutan M V 0,4 M 200 ml 80 mmol 0,08 mol M r XOH 40 g/mol Jadi, M r senyawa basa tersebut adalah 40 g/mol. 8. V NH4 OH awal 5 ml V NH4 OH 20 ml V HCl 15 ml M HCl 0,1 M Reaksi netralisasi yang terjadi sebagai berikut. HCl + NH 4 OH NH 4 Cl + H 2 O() (V 1 M 1 ) NH4 OH (V 2 M 2 ) HCl 20 M ,1 M 1 0,075 M onsentrasi NH 4 OH dalam 20 ml larutan sebesar 0,075 M. onsentrasi NH 4 OH dalam botol ditentukan dengan rumus pengenceran. V 1 M 1 V 2 M 2 5 M 1 0 0,075 M 1 1,5 onsentrasi NH 4 OH awal 1,5 M: NH 3 (g) + H 2 O() NH 4 OH ml imia elas XI 27

29 Mol NH 3 mol NH 4 OH M NH3 1,5 mol 1,5 mol Volume gas mol 22,4 1,5 mol 22,4 L/mol 33,6 liter Jadi, volume gas NH 3 yang dialirkan dalam air sebesar 33,6 L. 9. Cu xh 2 O(s) + H 2 O() Cu Sebelum dilarutkan, mol mula-mula Cu xh 2 O mol Jumlah mol dalam 0 ml larutan Cu Mol mol mol Mol NaOH 300 ml 0,1 M 30 mmol 0,03 mol Cu + 2NaOH Cu(OH (s) + Na 2 m: 0,03 r : 2 s : (0, 03 ) Penetralan antara NaOH dengan HCl Mol ekuivalen NaOH mol ekuivalen HCl Mol n 1 V 2 M 2 n 2 (0, 03 ) 1 0,1 0,1 1 0,03 0,01 0,02 y 250 M r Cu xh 2 O 250 (1 A r Cu) + (1 A r S) + (4 A r O) + (2x A r H) + (x A r O) 250 (1 63,5) + (1 32) + (4 16) + (2x) + (x 16) ,5 + (18x) x 90,5 x 5,02 5 Jumlah molekul air yang terdapat dalam setiap molekul kristal adalah 5. Jadi, rumus molekul kristal tersebut Cu 5H 2 O.. Massa Na + massa Ca 74,5 gram Misal massa Ca x gram Massa Na (74,5 x) gram Mol Ca Mol Na Logam IA dan IIA jika dilarutkan dalam air akan menjadi basa dan gas H 2. Na(s) + H 2 O() NaOH + H 2 (g) mol mol Ca(s) + 2H 2 O() Ca(OH + H 2 (g) mol mol NaOH + HCl NaCl + H 2 O (mol untuk 0 ml larutan) mol mol mol Ca(OH + 2HCl CaCl 2 + 2H 2 O (mol untuk 0 ml larutan) mol mol mol Mol HCl 140 ml 5 M 700 mmol 0,7 mol + 0,7 mol + 0,7 mol + 0,7 mol 30x x x 40 gram a) massa Ca 40 gram massa Na 34,5 gram b) Na + H 2 O NaOH + H 2 1,5 mol 1,5 mol 0,75 mol Ca + 2H 2 O Ca(OH +H 2 1 mol 1 mol 1 mol Mol H 2 total 0,75 mol + 1 mol 1,75 mol V H2 (STP) 1,75 22,4 39,2 liter Jadi, volume gas H 2 yang dihasilkan sebanyak 39,2 L. 28 Titrasi Asam-Basa

30 Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan sifat-sifat larutan garam; 2. menentukan ph larutan garam; 3. menjelaskan kegunaan hidrolisis. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu: 1. mensyukuri karunia Tuhan berupa akal pikiran dalam mengaplikasikan proses hidrolisis untuk mengolah dan menjaga keseimbangan alam; 2. mampu mengembangkan rasa ingin tahu, disiplin, jujur, kerja sama, dan peduli lingkungan dalam melakukan percobaan serta mampu menyajikan dan menganalisis data hasil percobaan; 3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam mengerjakan tugas. Hidrolisis Hidrolisis Garam Mendiskusikan pengertian reaksi hidrolisis garam beserta contohnya. Menjelaskan sifat-sifat larutan garam beserta contohnya. Mendiskusikan penentuan ph larutan garam. Menyelidiki sifat dan ph larutan garam melalui kegiatan praktikum. Mendiskusikan kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Mensyukuri karunia Tuhan berupa akal pikiran dalam mengaplikasikan proses hidrolisis untuk mengolah dan menjaga keseimbangan alam. Mempunyai jiwa kreativitas yang tinggi dan mampu menghargai hasil kerja teman kelompoknya. Menjelaskan reaksi hidrolisis garam beserta contohnya. Menjelaskan sifat-sifat larutan garam. Menentukan ph larutan garam. Menjelaskan kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Menyajikan hasil dan laporan praktikum hidrolisis garam. imia elas XI 29

31 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Garam Ca tersusun dari basa kuat Ca(OH dan asam kuat (H 2 ). Garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis karena ion Ca 2+ dari Ca(OH tidak bereaksi dengan ion OH dari air. Demikian juga dengan ion SO 2 4 dari H 2 tidak bereaksi dengan H + dari air. Oleh karena itu, Ca tidak terhidrolisis. Sementara itu, garam CH 3 COO, HCOONa, dan 3 PO 4 berasal dari asam lemah dan basa kuat sehingga terhidrolisis sebagian. Garam Al(CN) 3 berasal dari asam lemah dan basa lemah sehingga terhidrolisis total. 2. Jawaban: a Garam Al 2 ( ) 3 berasal dari basa lemah Al(OH) 3 dan asam kuat (H 2 ) sehingga bersifat asam. Garam yang bersifat asam akan memerahkan kertas lakmus biru. Sementara itu, garam Na 3 PO 4 berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam lemah (H 3 PO 4 ) sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa tidak mengubah warna kertas lakmus biru. Garam NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH) sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral tidak mengubah warna kertas lakmus baik merah maupun biru. Garam CH 3 COO berasal dari basa kuat (OH) dan asam lemah (CH 3 COOH) sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa tidak mengubah warna kertas lakmus biru. Garam NO 3 berasal dari asam kuat (HNO 3 ) dan basa kuat (OH) sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral tidak mengubah warna kertas lakmus baik merah maupun biru. 3. Jawaban: d Besar [OH dalam larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dirumuskan sebagai berikut. [OH w a M Jadi, besar [OH berbanding terbalik dengan akar kuadrat a -nya. 4. Jawaban: b NaF merupakan garam yang berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam lemah (HF) sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa ini dapat terhidrolisis sebagian (parsial). Persamaan ionisasi dan hidrolisis NaF sebagai berikut. NaF Na + + F F + H 2 O() HF + OH 5. Jawaban: c Larutan NH 4 NO 2 merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah (NH 4 OH) dengan asam lemah (HNO 2 ). [H + a b w ,1 7 M ph log [H + log 3,1 7 7 log 3,1 6,5 Jadi, ph larutan NH 4 NO 2 sebesar 6,5. 6. Jawaban: c Garam X mempunyai ph 9 sehingga bersifat basa. Garam ini berasal dari basa kuat dan asam lemah. X + + X 0,01 M 0,01 M 0,01 M + + H 2 O() / X + H 2 O() XOH + H + ph 9 poh p w ph poh log [OH 5 log [OH log 5 log [OH [OH 5 M [OH 5 w a 14 a 14 a M w 0,01 2 a a [X a 6 7. Jawaban: b Mol NaOH 0,005 L 0,01 M 5 5 mol Mol CH 3 COOH 0,005 L 0,01 M 5 5 mol NaOH + CH 3 COOH CH 3 COONa + H 2 O() Mula-mula : 5 5 mol 5 5 mol Reaksi : 5 5 mol 5 5 mol 5 5 mol 5 5 mol Sisa : 5 5 mol 5 5 mol 30 Hidrolisis

32 Mol CH 3 COONa 5 5 mol [CH 3 COONa mol 1 L 5 3 M CH 3 COO CH 3 COO + Na M 5 3 M 5 3 M CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COOH + OH Na + + H 2 O() / CH 3 COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat sehingga bersifat basa. [OH M w a w a [CH 3 COO ,2 6 M poh log 2,2 6 6 log 2,2 ph p w poh 14 (6 log 2,2) 8 + log 2,2 Jadi, ph larutan campuran yang terbentuk sebesar 8 + log 2,2. 8. Jawaban: a Garam CH 3 COO berasal dari asam lemah CH 3 COOH dan basa kuat OH sehingga mengalami hidrolisis sebagian. CH 3 COO CH 3 COO + + 0,1 M 0,1 M 0,1 M CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COOH + OH 0,1 M 0,1 M + + H 2 O() / [OH w a w M a [CH 3 COO M poh log (1 5 ) 5 ph p w poh Jadi, ph larutan CH 3 COO sebesar Jawaban: c Mol Ca(OH L 0,30 M 0,003 mol 40 Mol HF L 0,15 M 0,006 mol Ca(OH + 2HF CaF 2 + 2H 2 O() Mula-mula : 0,003 mol 0,006 mol Reaksi : 0,003 mol 0,006 mol 0,003 mol 0,006 mol Sisa : 0,003 mol 0,006 mol Garam CaF 2 berasal dari asam lemah dan basa kuat. 0,003 mol [CaF 2 0,06 M 0,05 mol CaF 2 Ca F 0,06 M 0,06 M 0,12 M Ca 2+ + H 2 O() / F + H 2 O() HF + OH [OH w a w a 14 4 M [F 1, , 2 3,5 6 M poh log [OH log (,5 6 ) 6 log 3,5 ph 14 poh 14 (6 log 3,5) 8 + log 3,5 Jadi, ph larutan campuran sebesar 8 + log 3,5.. Jawaban: c 50 Mol HCl L 0,1 M 0,005 mol Mol NH 4 OH L 0,1 M 0,005 mol HCl + NH 4 OH NH 4 Cl + H 2 O() Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Sisa : 0,005 mol 0,005 mol Larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam kuat (HCl) sehingga bersifat asam. 0,005 mol [NH 4 Cl 0,05 M 5 2 M 0,1L imia elas XI 31

33 NH 4 Cl NH Cl 5 2 M 5 2 M 5 2 M NH H 2 O() NH 4 OH + H + Cl + H 2 O() / [H + w b M [NH+ 4 w b ,16 6 M ph log 3, log 3,16 5,5 Jadi, ph larutan campuran sebesar 5,5. B. Uraian 1. Reaksi ionisasi AlCl 3 : AlCl 3 Al Cl Reaksi ionisasi air: H 2 O() H + + OH AlCl 3 berasal dari basa lemah (Al(OH) 3 ) sehingga ion Al 3+ dari garam AlCl 3 dapat bereaksi dengan ion OH dari air. Persamaan reaksinya sebagai berikut. Al H 2 O() Al(OH) 3 + 3H + Pada reaksi hidrolisis tersebut dihasilkan ion H +. Adanya ion H + dalam larutan inilah yang dapat memerahkan kertas lakmus biru. 2. a. CN CN + + CN + + H 2 O() / 2 CN + H 2 O() HCN + OH Garam CN bersifat basa karena menghasilkan ion OH. b. Al 2 ( ) 3 Al 2 ( ) 3 2Al SO 2 4 Al H 2 O() Al(OH) 3 + 3H + SO H 2 O() / Garam Al 2 ( ) 3 bersifat asam karena menghasilkan ion H +. c. (HCOO Ca (HCOO Ca Ca HCOO Ca 2+ + H 2 O() / HCOO + H 2 O() HCOOH + OH Garam (HCOO Ca bersifat basa karena menghasilkan OH. d. Na 3 PO 3 Na 3 PO 3 3Na + + PO 3 3 Na + + H 2 O() / PO H 2 O() H 3 PO 3 + 3OH Garam Na 3 PO 3 bersifat basa karena menghasilkan OH. 3. (NH 4 merupakan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah. Oleh karena itu, kationnya mengalami hidrolisis. Reaksi ionisasi (NH 4 sebagai berikut. (NH 4 2NH ,01 M 0,02 M 0,01 M NH H 2 O() NH 4 OH + H + SO H 2 O() / [H + w b w b M [NH ,5 6 M ph log [H + log 4,5 6 6 log 4,5 Jadi, ph larutan (NH 4 0,01 M sebesar 6 log 4,5. 4. ph larutan NH 4 OH [OH b b 5 0,1 6 [OH 3 M poh log [OH log 3 3 ph p w poh ph larutan HCN [H + a a 4 0,1 5 2,5 M ph log [H + log 2,5 2,5 32 Hidrolisis

34 Persamaan reaksi: NH 4 OH + HCN NH 4 CN + H 2 O() Larutan garam NH 4 CN terbentuk dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam lemah (HCN) sehingga mengalami hidrolisis total. [H + w a b ,5 M ph log [H + log 6,5 6,5 Jadi, ph larutan campuran sebesar 6,5. 5. ph larutan basa lemah LOH 11 + log 4 poh p w ph 14 (11 + log 4) 3 log 4 log [OH log 4 3 [OH 4 3 [OH b b 4 3 b 0, b 0,1 b ,6 4 Mol LOH L 0,1 M 1 2 mol Mol HI L 0,1 M 1 2 mol LOH + HI LI + H 2 O() Mula-mula : 1 2 mol 1 2 mol Reaksi : 1 2 mol 1 2 mol 1 2 mol 1 2 mol Sisa : 1 2 mol 1 2 mol Larutan LI berasal dari basa lemah (LOH) dan asam kuat (HI). [LI mol 2 L 5 2 M LI L + + I 0,05 M 0,05 M 0,05 M L + + H 2 O() LOH + H + 0,05 M I + H 2 O() / [H + w b M 14 1, 6 4 w b 5 + [L ,125 1,8 6 M ph log 1,8 6 6 log 1,8 Jadi, ph larutan campuran yang terbentuk sebesar 6 log 1,8. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c Larutan Zn(NO 3 merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah Zn(OH dan asam kuat HNO 3 sehingga garam ini bersifat asam. Larutan Br merupakan larutan garam yang berasal dari basa kuat OH dan asam kuat HBr sehingga garam ini bersifat netral. Larutan Na 2 HPO 4 merupakan larutan garam yang berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah H 3 PO 4 sehingga garam ini bersifat basa. Larutan NO 2 merupakan larutan garam yang berasal dari basa kuat OH dan asam lemah HNO 2 sehingga garam ini bersifat basa. 2. Jawaban: b Garam yang larutannya dapat memerahkan kertas lakmus biru adalah garam yang bersifat asam. Garam bersifat asam berasal dari basa lemah dan asam kuat seperti NH 4 Cl. Hal ini disebabkan saat terhidrolisis garam NH 4 Cl menghasilkan ion H +. NaClO 4 berasal dari basa kuat NaOH dan asam kuat HClO 4 sehingga bersifat netral. Garam netral tidak memerahkan lakmus biru. I berasal dari basa kuat OH dan asam kuat HI sehingga bersifat netral. CaS berasal dari basa kuat Ca(OH dan asam lemah H 2 S sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa tidak memerahkan lakmus biru. imia elas XI 33

35 3. Jawaban: d Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa dihasilkan dari pencampuran antara asam lemah dengan basa kuat yang memiliki jumlah mol sama, misal campuran antara OH (basa kuat) dan HCN (asam lemah). Sementara itu, campuran NH 3 (basa lemah) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat asam. Campuran NH 3 (basa lemah) dan HCN (asam lemah) menghasilkan garam yang mungkin bersifat asam atau basa tergantung dari harga a atau b -nya. Campuran OH (basa kuat) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral. Campuran NaOH (basa kuat) dan H 2 (asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral. 4. Jawaban: b Larutan garam yang memiliki ph paling tinggi merupakan garam bersifat basa, yaitu F. Garam ini berasal dari basa kuat OH dan asam lemah HF. Larutan I merupakan larutan garam bersifat netral karena berasal dari basa kuat OH dan asam kuat HI. Larutan Br merupakan larutan garam bersifat netral karena berasal dari basa kuat OH dan asam kuat HBr. Cl merupakan larutan garam bersifat netral karena berasal dari basa kuat OH dan asam kuat HCl. NH 4 Cl merupakan larutan garam bersifat asam karena berasal dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam kuat (HCl). 5. Jawaban: e Larutan garam yang harga ph-nya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi molarnya yaitu larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, misal CH 3 COONH 4. CH 3 COONH 4 terbentuk dan asam lemah (CH 3 COOH) dan basa lemah (NH 4 OH). Harga ph-nya tergantung harga a dan b. Sementara itu, Al 2 ( ) 3 terbentuk dari asam kuat (H 2 ) dan basa lemah (Al(OH) 3 ) sehingga bersifat asam. HCOONa terbentuk dari asam lemah (HCOOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga bersifat basa. MgCl 2 terbentuk dari asam kuat (HCl) dan basa kuat Mg(OH sehingga bersifat netral. NH 4 NO 3 terbentuk dari asam kuat (HNO 3 ) dan basa lemah (NH 4 OH) sehingga bersifat asam. Oleh karena itu, Al 2 ( ) 3, HCOONa, MgCl 2, dan NH 4 NO 3 harga ph-nya tergantung pada konsentrasi molarnya. 6. Jawaban: b Garam yang membirukan kertas lakmus merah merupakan garam bersifat basa. Garam ini berasal dari basa kuat seperti NaOH, OH, dan Ba(OH serta asam lemah seperti HF dan CH 3 COOH. Sementara itu, HCl dan HNO 3 merupakan asam kuat, sedangkan NH 4 OH dan Al(OH) 3 merupakan basa lemah. Jadi, garam yang bersifat basa yaitu NaF dan CH 3 COO, terdapat pada nomor 1) dan 3). 7. Jawaban: c Larutan kalsium asetat (CH 3 COO Ca terbentuk dari asam lemah (CH 3 COOH) dan basa kuat (Ca(OH ) sehingga bersifat basa. (CH 3 COO Ca Ca CH 3 COO 0,01 M 0,01 M 0,02 M CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COO + OH Ca 2+ + H 2 O() / h w a [OH h M h 3 [CH COO 9 0, ,4 5,5 M poh log (1,4 5,5 ) 5,5 log 1,4 ph 14 (5,5 log 1,4) 8,5 + log 1,4 Jadi, ph larutan natrium asetat sebesar 8,5 + log 1,4. 8. Jawaban: b massa (NH ) SO M r (NH 4 1,32 gram 132 gram/mol Mol (NH ,01 mol mol (NH ) SO volume (NH ) SO M(NH ,01 mol 1 L 0,01 M Garam (NH 4 berasal dari asam kuat H 2 dan basa lemah NH 4 OH. (NH 4 2NH SO 2 4 0,01 M 0,02 M 0,01 M NH H 2 O() NH 4 OH + H + 0,02 M 2 + H 2 O() / [H + w b w b M + 4 [NH (2 ) ,4 6 M 34 Hidrolisis

36 ph log [H + log 4,4 6 6 log 4,4 Jadi, ph larutan (NH 4 sebesar 6 log 4,4. 9. Jawaban: c 50 Mol CH 3 COOH L 0,1 M 0,005 mol Mol NaOH L 0,1 M 0,005 mol CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O() Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Sisa : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol [CH 3 COONa 0,05 M 0,1 L Larutan CH 3 COONa merupakan larutan garam yang berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah CH 3 COOH. CH 3 COONa CH 3 COO + Na + 0,05 M 0,05 M 0,05 M CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COOH + OH 0,05 M Na + + H 2 O() / CH 3 COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat. [OH M w a w a [CH 3 COO , ,1 6 M poh log [OH log (7,1 6 ) 6 log 7,1 ph 14 poh 14 (6 log 7,1) 8 + log 7,1 Jadi, ph larutan yang terjadi sebesar 8 + log 7,1.. Jawaban: c Mol HCl L 0,1 M 0,001 mol Mol NH 4 OH L 0,1 M 0,001 mol HCl + NH 4 OH NH 4 Cl + H 2 O() Mula-mula : 0,001 mol 0,001 mol Reaksi : 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol Sisa : 0,001 mol 0,001 mol [NH 4 Cl 0,001mol 0,05 M 0,02 L Larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam kuat (HCl). NH 4 Cl NH Cl 0,05 M 0,05 M 0,05 M NH H 2 O() NH 4 OH + H + 0,05 M Cl + H 2 O() / [H + w b w b M [NH , ,2 5,5 M ph log [H + log (2,2 5,5 ) 5,5 log 2,2 Jadi, ph larutan campuran yang terbentuk sebesar 5,5 log 2, Jawaban: b ph 8 poh 14 ph poh log [OH 6 log [OH log 6 log [OH [OH 6 M Garam CH 3 COO terbentuk dari asam lemah (CH 3 COOH) dan basa kuat (OH). CH 3 COO CH 3 COO + + CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COOH + OH + + H 2 O() / [OH w a M 14 5 [CH 3 COO 6 [CH 3 COO [CH 3 COO [CH 3 COO [CH 3 COO 3 M w a imia elas XI 35

37 Mol CH 3 COO M CH 3 COO V CH 3 COO Massa CH COO 3 r 3 M CH COO 3 M 1 L Massa CH3COO 1 3 mol 98 g / mol Massa CH 3 COO 98 g/mol 3 mol 98 mg Jadi, massa CH 3 COO 98 mg. 12. Jawaban: e CH 3 COONa merupakan garam bersifat basa karena berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah CH 3 COOH. CH 3 COONa CH 3 COO + Na + y M y M y M poh 14 ph 14 4 poh log [OH 4 log [OH [OH 4 M CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COOH + OH Na + + H 2 O() / [OH 4 4 w a w a 14 5 M 8 y 9 [CH COO y [CH 3 COONa y M Jadi, konsentrasi CH 3 COONa M. 13. Jawaban: a OH + CH 3 COOH CH 3 COO + H 2 O() y M y M y M y M CH 3 COO + + CH 3 COO y M y M y M CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COOH + OH + + H 2 O() / ph 9 poh log [OH [OH 5 M CH 3 COO berasal dari basa kuat OH dengan asam lemah CH 3 COOH. [OH 4 w a M y y 9 y y 9 w a [CH COO 3 y 1 M [OH 1 M Mol OH [OH volume 1 M 1 L 1 mol Massa OH mol M r 0,1 mol 56 g/mol 5,6 gram Jadi, massa OH yang diperlukan sebesar 5,6 gram. 14. Jawaban: a Amonium nitrat NH 4 NO 3 NH 4 NO 3 NH NO 3 [NH 4 NO g ml Mr [NH + 4 [NH 4 NO 3 ph larutan 6 log [H + log 6 [H + 6 [H + [H w b + 4 [NH w g b ml g g 3 1, g 80 1, 6 g 0,16 gram Jadi, massa amonium nitrat yang dilarutkan sebesar 0,16 gram. 36 Hidrolisis

38 15. Jawaban: b 25 Mol NH 3 L 0,2 M 0,005 mol Mol HCl L 0,2 M 0,005 mol NH 3 (g) + HCl NH 4 Cl Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Sisa : 0,005 mol 0,005 mol [NH 4 Cl 0,1 M 0,05 L Larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam kuat (HCl). NH 4 Cl NH Cl 0,1 M 0,1 M 0,1 M NH H 2 O() NH 4 OH + H + 0,1 M Cl + H 2 O() / [H + w b w b M [NH ,1 5 M ph log [H + log 5 5 Jadi, ph larutan campuran yang terbentuk adalah Jawaban: c Mol H 2 0,1 L 0,1 M 0,01 mol Mol NH 4 OH 0,1 L 0,2 M 0,02 mol H 2 + 2NH 4 OH (NH 4 + 2H 2 O() Mula-mula : 0,01 mol 0,02 mol Reaksi : 0,01 mol 0,02 mol 0,01 mol 0,02 mol Sisa : 0,01 mol 0,02 mol (NH 4 berasal dari basa lemah NH 4 OH dan asam kuat H 2. [(NH 4 0,01mol 0,2 L 5 2 M (NH 4 2NH M 1 1 M 5 2 M NH H 2 O() NH 4 OH + H M 2 + H 2 O() / [H + M w b [NH+ 4 w b M ph log [H + log 5 5 Jadi, ph larutan yang terjadi sebesar Jawaban: d Mol 2 S massa S M S 2 r 2 5,50 g 1 g / mol 0,05 mol mol 2S M 2 S volume larutan 0,05 mol 0,05 L 1 M Garam 2 S terbentuk dari basa kuat (OH) dan asam lemah (H 2 S). 2 S S 2 1 M 2 M 1 M S 2 + 2H 2 O() H 2 S + 2OH 1 M + + H 2 O() / [H + w a w a M 2 [S ,47 3 M imia elas XI 37

39 poh log [OH log (4,47 3 ) 3 log 4,47 ph 14 poh 14 (3 log 4,47) 11 + log 4,47 Jadi, larutan yang terjadi mempunyai ph 11 + log 4, Jawaban: d ph larutan sebelum reaksi [H + a a 5 0,1 6 3 M ph log [H + log ( 3 ) 3 25 Mol CH 3 COOH L 0,1 M 0,0025 mol Mol NaOH L 0,1 M 0,0025 mol CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O() Mula-mula: 0,0025 mol 0,0025 mol Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol Sisa : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol [CH 3 COONa 0,05 L 0,05 M Larutan CH 3 COONa merupakan larutan garam yang berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah CH 3 COOH sehingga bersifat basa dan mengalami hidrolisis sebagian. CH 3 COONa CH 3 COO + Na + 0,05 M 0,05 M 0,05 M CH 3 COO + H 2 O() CH 3 COOH + OH 0,05 M Na + + H 2 O() / [OH w a w a M [CH COO ,1 6 M poh log [OH log (7,1 6 ) 6 log 7,1 ph 14 poh 14 (6 log 7,1) 8 + log 7,1 19. Jawaban: d Larutan garam yang memiliki ph 7 berasal dari basa kuat dan asam kuat. Al 2 ( ) 3 merupakan garam yang berasal dari basa lemah Al(OH) 3 dan asam kuat H 2 sehingga bersifat asam (ph < 7). NH 4 CN merupakan garam yang berasal dari basa lemah NH 4 OH dan asam lemah HCN sehingga ph tergantung harga a dan b -nya. BaCl 2 merupakan garam yang berasal dari basa kuat Ba(OH dan asam kuat HCl sehingga bersifat netral (ph 7). CH 3 COONa merupakan garam yang berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah CH 3 COOH sehingga bersifat basa (ph > 7). Ca merupakan garam yang berasal dari basa kuat Ca(OH dan asam kuat H 2 sehingga bersifat netral (ph 7). 20. Jawaban: d NH 4 Cl NH Cl NH H 2 O() NH 4 OH + H + 1, 07 g Mol NH 4 Cl 0,02 mol 53,5 g / mol 0,02 mol [NH 4 Cl 0,2 M 0,1L [H + w b w b M [NH ,2 5 M ph log 5 5 Jadi, ph garam tersebut sebesar Jawaban: e Mol NH 4 OH 0 L 0,06 M 0,006 mol Mol C 6 H 5 COOH 400 0,015 M 0,006 mol ph C 6 H 5 COOH 3,5 log 3 38 Hidrolisis

40 log [H + 3,5 log 3 log [H + log 3 3,5 M [H + 3 3,5 M [H + a a 3 3,5 a 0,015 a 7 9 0, NH 4 OH + C 6 H 5 COOH C 6 H 5 COONH 4 + H 2 O() Mula-mula :0,006 mol 0,006 mol Reaksi :0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol Sisa : 0,006 mol 0,006 mol Garam C 6 H 5 COONH 4 yang terbentuk berasal dari asam lemah dan basa lemah. ph 7 log 2 ph log [H + log [H + log 2 7 [H [H a b 6 b 5 w (6 ) b b 1,5 5 ph larutan NH 4 OH mula-mula: [OH b b 5 (1,5 ) 0, ,5 M poh log 3 3,5 [OH 3,5 log 3 ph 14 (3,5 log 3),5 + log Jawaban: c Larutan garam yang mempunyai ph < 7 berasal dari asam kuat dan basa lemah. CH 3 COONa berasal dari asam lemah CH 3 COOH dan basa kuat NaOH sehingga bersifat basa. NH 4 Cl berasal dari basa lemah NH 4 OH dan asam kuat HCl sehingga bersifat asam. 2 S berasal dari basa kuat OH dan asam lemah H 2 S sehingga bersifat basa. NaBr berasal dari basa kuat NaOH dan asam kuat HBr sehingga bersifat netral. (NH 4 berasal dari basa lemah NH 4 OH dan asam kuat H 2 sehingga bersifat asam. Jadi, garam yang mempunyai ph < 7 yaitu NH 4 Cl dan (NH Jawaban: c urva tersebut merupakan kurva titrasi antara asam lemah dan basa kuat. ph larutan awal berasal dari ph asam lemah. Pada penambahan 49,9 ml titran, larutan bersifat sebagai buffer karena mengandung asam lemah dan garamnya. Titik ekuivalen terjadi pada ph > 7 karena larutan hanya mengandung garam yang mengalami hidrolisis parsial. Pada penambahan 50,1 60 ml titran, larutan bersifat basa kuat karena mengandung sisa basa. 24. Jawaban: a Mol NH 4 OH 0,1 L 0,1 M 0,01 mol Mol HCl 0,05 L 0,2 M 0,01 mol NH 4 OH + HCl NH 4 Cl + H 2 O() Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Sisa : 0,01 mol 0,01 mol Garam NH 4 Cl terbentuk dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam kuat (HCl). M NH 4 Cl mol NH Cl volume NH Cl 4 4 NH 4 Cl NH Cl 6,7 2 M 6,7 2 M 6,7 2 M 0,01mol 0,15 L 6,7 2 M NH H 2 O() NH 4 OH + H + Cl + H 2 O() / [H + w M b w b [NH ,7 2 1, 8 37,2 12 6,1 6 M ph log [H + log 6,1 6 6 log 6,1 Jadi, ph larutan tersebut sebesar 6 log 6, Jawaban: c Mol NaCN M NaCN massa NaCN Mr NaCN 9,8 g 49 g / mol mol NaCN volume NaCN 0,2 mol 0,5 L 0,2 mol 0,4 M imia elas XI 39

41 Garam NaCN terbentuk dari asam lemah (HCN) dan basa kuat (NaOH). NaCN Na + + CN 0,4 M 0,4 M 0,4 M Na + + H 2 O() / CN + H 2 O() HCN + OH [OH w a w a M [CN , ,8 3 M poh log (2,8 3 ) 3 log 2,8 ph 14 poh 14 (3 log 2,8) 11 + log 2,8 Jadi, ph larutan NaCN sebesar 11 + log 2, Jawaban: b Larutan yang terbentuk berupa garam yang bersifat asam. AlCl 3 Al Cl 0,072 M 0,072 M 0,216 M Al H 2 O() Al(OH) 3 + 3H + 0,072 M Cl + H 2 O() / [H + w b M w 3+ b ,2 [Al 0,072 5 M ph log [H + log 5 5 Jadi, ph larutan yang terbentuk sebesar Jawaban: b ph 5 log [H + log 5 [H + 5 M Garam (NH 4 terbentuk dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam kuat (H 2 ). Misal [(NH 4 y M (NH 4 2NH SO 2 4 y M 2y M y M NH H 2 O() NH 4 OH + H + 2y M 2 + H 2 O() / [H + w b w b M [NH y 9 2y 2y 1 M y 5 2 M g [(NH 4 M ml 5 2 r g g 1,65 gram Jawaban: d Mol NH 4 NO 3 massa NH NO M NH NO 4 3 r 4 3 8g ( ) g / mol 8g 0,1 mol 80 g / mol [NH 4 NO 3 0,1mol 0,01L M Garam NH 4 NO 3 terbentuk dari basa lemah (NH 4 OH) dan asam kuat (HNO 3 ). NH 4 NO 3 NH NO 3 NH H 2 O() NH 4 OH + H + NO 3 + H 2 O() / [H + w M b [NH+ 4 w b M [OH [H + w [OH ( 4 ) 14 [OH M 40 Hidrolisis

42 29. Jawaban: d Campuran larutan yang menghasilkan garam terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah campuran larutan basa kuat dengan asam lemah dengan jumlah mol sama. Berdasarkan pilihan jawaban tersebut, campuran antara 50 ml CH 3 COOH 0,5 M dengan 50 ml OH 0,1 M akan menghasilkan garam CH 3 COO yang bersifat basa. 30. Jawaban: a Ion yang dapat mengalami hidrolisis adalah ion sisa asam lemah atau basa lemah. + merupakan ion sisa basa kuat OH. CN merupakan ion sisa 2 asam lemah HCN. merupakan ion sisa asam + lemah H 2. NH 4 merupakan ion sisa basa lemah 2 NH 4 OH. SO 3 merupakan ion sisa asam lemah H 2 SO 3. B. Uraian 1. a. CuCl 2 Cu Cl Cu H 2 O() Cu(OH (s) + 2H + Cl + H 2 O() / b H 2 O() / CO H 2 O() H 2 + 2OH c. Na 2 SO 3 2Na + + SO 2 3 Na + + H 2 O() / SO H 2 O() H 2 SO 3 + 2OH d. HCOONa Na + + HCOO Na + + H 2 O() / HCOO + H 2 O() HCOOH + OH 2. a. ph log [H + 8,87 log [H + [H + 8,87 M b. [H + [OH 14 8,87 [OH ,87 [OH 5,13 M c. CH 3 COO + 2H 2 O() CH 3 COOH + OH 5,13 M 5,13 M [CH 3 COOH [CH 3 COO 5,13 M d. [OH w M w [CH3COO 5,13 a 14 a a 5,13 14,26 a a 14 5,13,26 5,13 8,87 3. Garam MX bersifat basa karena terhidrolisis menghasilkan ion OH. [OH h M 7 0,001 h [X 5 M poh log [OH log 5 5 ph p w poh Jadi, ph larutan garam MX sebesar Garam HCOO berasal dari basa kuat OH dan asam lemah HCOOH sehingga bersifat basa. HCOO HCOO + + y M y M y M HCOO + H 2 O() HCOOH + OH y M + + H 2 O() / ph 9 poh p w ph poh log [OH 5 log [OH [OH 5 M [OH M w [HCOO w a y 2 0,5 y [HCOO y 2 M 0,5 Mol HCOO volume M HCOO a L 2 M 2 2 mol Massa garam 2 2 mol 84 g/mol 1,68 gram Jadi, massa HCOO yang dilarutkan sebanyak 1,68 gram. imia elas XI 41

43 5. Larutan NH 4 NO 2 terbentuk dari asam lemah HNO 2 dan basa lemah NH 4 OH. [H + a w b ,5 M ph log [H + log 6,5 6, Mol asam sianida ph log [H + 3 log [H + [H + 3 M [H + a a 3 a 0,2 6 a 0,2 a 6 0,2 Mol NH 4 OH 5 6 0,8 gram 35 gram / mol L 0,2 M 0,02 mol 0,02 mol HCN + NH 4 OH NH 4 CN + H 2 O() Mula-mula : 0,02 mol 0,02 mol Reaksi : 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol Sisa : 0,02 mol 0,02 mol NH 4 CN merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah NH 4 OH dan asam lemah HCN sehingga ph bergantung pada a dan b -nya. [H + w a b M ph log [H + log (7 8 ) 8 log 7 7. Larutan garam MCl terbentuk dari basa lemah (MOH) dan asam kuat (HCl). MCl M + + Cl y M y M y M M + + H 2 O() MOH + H + y M Cl + H 2 O() / ph 5 log 5 log [H + log 5 5 [H M [H α w b y y y y M 1,25 M [M + M M w b ,25 8 0,16 0, % 4 3 % 0,004% Jadi, derajat hidrolisis larutan garam MCl 0,004%. 8. Mol NaOH 0,005 L 0,1 M 0,0005 mol Mol HCOOH 0,005 L 0,1 M 0,0005 mol a HCOOH 1,8 4 NaOH + HCOOH HCOONa + H 2 O() Mula-mula : 0,0005 mol 0,0005 mol Reaksi : 0,0005 mol 0,0005 mol 0,0005 mol 0,0005 mol Sisa : 0,0005 mol 0,0005 mol Mol garam 0,0005 mol [HCOONa 0,0005mol 5 2 M 0,01L Larutan HCOONa terbentuk dari asam lemah HCOOH dan basa kuat NaOH sehingga bersifat basa. HCOONa Na + + HCOO 0,05 M 0,05 M 0,05 M Na + + H 2 O() / HCOO + H 2 O() HCOOH + OH 0,05 M [OH M w [HCOO w b ,8 b 0,05 2, ,67 6 M poh log [OH log 1, log 1,67 42 Hidrolisis

44 ph 14 poh 14 (6 log 1,67) 8 + log 1,67 Jadi, ph larutan garam tersebut sebesar 8 + log 1, X merupakan larutan garam yang berasal dari basa kuat OH dan asam lemah HX sehingga bersifat basa. X + + X 0,2 M 0,2 M 0,2 M + + H 2 O() / X + H 2 O() HX + OH 0,2 M ph 8 poh 14 ph poh log [OH 6 log [OH [OH 6 M [OH 6 12 a w a w a M [X 14 a 14 a ,2 0,2 0, ph 6 log 4 ph log [H + 6 log 4 log [H + [H M 2NH 4 OH + H 2 (NH 4 + 2H 2 O() Mula-mula : 0,04 mol 0,02 mol Reaksi : 0,04 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,04 mol Sisa : 0,02 mol 0,04 mol Mol (NH 4 0,02 mol 0,02 mol [(NH 4 2,2 2 M 0,9 L (NH 4 merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah NH 4 OH dan asam kuat H 2 sehingga bersifat asam. (NH 4 2NH SO 2 4 0,022 M 0,044 M 0,022 M NH H 2 O() NH H + 0,044 M 2 + H 2 O() / [OH + [OH b w b w b M [NH b 4,4 b 4,4 16 4, ,75 5 Jadi, harga tetapan ionisasi NH 4 OH sebesar 2,75 5. imia elas XI 43

45 A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: e Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut. 1) Rasanya pahit. 2) Bersifat kaustik (merusak kulit). 3) Terasa licin jika terkena kulit. 4) Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. 5) Apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH. 2. Jawaban: a Larutan ertas Lakmus Merah Asam Merah Basa Biru Netral Merah 3. Jawaban: a H 2 O() + NH 3 (g) NH 4+ + OH Asam Basa Asam Basa onjugasi onjugasi Pasangan asam-basa konjugasi yaitu H 2 O dengan OH serta NH 3 dengan NH Jawaban: d Semakin besar harga a berarti semakin banyak ion H + yang dihasilkan atau semakin kuat asam tersebut. Urutan kekuatan asam adalah HC > HD > HB > HA > HE 5. Jawaban: c Larutan 1 PP 6,2 < ph < 7,6 Larutan 2 PP 4,4 6,06,2 7,6 8,3 4,4 6,2 7,6 8,3 7,6 < ph < 8,3 ertas Lakmus Biru Merah Biru Biru MJ MM BTB MJ MM BTB 6. Jawaban: b Senyawa asam yang termasuk asam kuat sebagai berikut. 1) Asam klorida (HCl) 2) Asam bromida (HBr) 3) Asam iodida (HI) 4) Asam sulfat (H 2 ) 5) Asam nitrat (HNO 3 ) 7. Jawaban: e Ba(OH 2 ) Ba OH 0,002 mol 0,002 mol 0,004 mol [OH 0,0004 M 4 4 M poh log [OH log log 4 ph 14 poh 14 (4 log 4) + log 4 8. Jawaban: e ph A 3 ph B 5 poh 14 ph poh 14 ph log [OH 11 log [OH 9 [OH 11 M [OH 9 M Perbandingan [OH dalam larutan A dengan larutan B 11 : 9 0,01 : 1 1 : 0 9. Jawaban: b [H [CH 3 COOH 2 M mol CH 3 COOH [CH 3 COOH volume CH 3 COOH 2 M ( L) 1 mol 44 Ulangan Tengah Semester

46 massa CH 3 COOH mol CH 3 COOH M r 1 mol 60 g/mol 60 g Jadi, massa CH 3 COOH dalam 500 ml larutan seberat 60 g.. Jawaban: b ph setelah penambahan H 2 3 log 2 log [H + 3 log 2 [H [H + [H 2 valensi [H 2 + [H M Volume H 2 yang ditambahkan ke dalam air: V 1 M 1 V 2 M 2 V (1 3 ) V L 5 1 ml Jadi, volume H 2 yang ditambahkan ke dalam air sebanyak 0,5 ml. 11. Jawaban: d mol Ca(OH 0,01 mol Ca(OH Ca OH mol OH mol Ca(OH 0,01 mol 0,02 mol [OH pada Ca(OH 4 2 M poh log [OH log log 4 ph 14 poh 14 (2 log 4) 12 + log Jawaban: e b α 2 b x 2 0,2 0,2x 2 Larutan diencerkan dari 20 ml menjadi 200 ml. V 1 20 ml 0,02 L V ml 0,2 L V 1 M 1 V 2 M 2 0,02 0,2 0,2 M 2 α M 2 0,02 M x 13. Jawaban: e m 23,4 mg 2,34 4 gram M Al(OH) M Al(OH) 3 Al OH 3 3 M 3 3 M 9 3 M [OH 3 4 M poh log [OH log log 3 ph 14 poh 14 (4 log 3) + log Jawaban: d + + Volume HCl rata-rata ml 20 ml + + Volume Ba(OH rata-rata ml 13 ml M Ba(OH)2 0,1 M V HCl M HCl Valensi V Ba(OH)2 M Ba(OH)2 Valensi 20 M HCl ,1 2 M HCl 0,13 M Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,13 M. 15. Jawaban: a Reaksi netralisasi terjadi antara asam dan basa membentuk garam. Reaksi tersebut terjadi pada persamaan reaksi: 2NH 3 + H 2 (NH 4 amonia asam sulfat amonium sulfat MgO merupakan senyawa oksida. Zn, Na 2, dan Ca merupakan senyawa garam. Sementara itu, reaksi pada 2HNO 3 + Na 2 tidak terjadi karena Na 2 merupakan garam yang mengandung basa kuat dan asam kuat sehingga tidak dapat bereaksi dengan HNO 3 yang bersifat asam kuat. imia elas XI 45

47 16. Jawaban: b Massa OH 14 gram M r OH 56 g/mol Volume OH 750 ml 0,75 L M OH V 1 M 1 V 2 M , M 2 M 2 0,25 M 0,33 M 17. Jawaban: d mol NaOH mol CH 3 COOH mol NaOH 0,2 mol massa NaOH mol M r 0,2 mol 40 g/mol 8 gram 18. Jawaban: b Perubahan ph pada titrasi asam lemah dengan basa kuat digambarkan oleh kurva di samping. ph asam lemah hampir mendekati ph netral. Setelah dititrasi dengan basa kuat ph akan naik hingga menjauhi ph netral. 19. Jawaban: c Larutan garam yang dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru berarti larutan garam tersebut bersifat basa. Garam yang bersifat basa merupakan campuran dari asam lemah dan basa kuat. Cl garam dari basa kuat dan asam kuat. NaBr garam dari basa kuat dan asam kuat. Na 2 garam dari basa kuat dan asam lemah. Mg garam dari basa lemah dan asam kuat. (NH 4 garam dari basa lemah dan asam kuat. 20. Jawaban: a Larutan garam yang memiliki ph < 7 berarti bersifat asam. Garam yang bersifat asam merupakan campuran dari asam kuat dan basa lemah. NH 4 Cl garam dari basa lemah dan asam kuat (bersifat asam). Na 2 garam dari basa kuat dan asam kuat (bersifat netral). 2 garam dari basa kuat dan asam lemah (bersifat basa). NO 3 garam dari basa kuat dan asam kuat (bersifat netral). CH 3 COONa garam dari basa kuat dan asam lemah (bersifat basa). 21. Jawaban: e Hidrolisis sebagian dan bersifat basa merupakan campuran dari asam lemah dan basa kuat. 1) HCl asam kuat dan NaOH basa kuat 2) HBr asam kuat dan NH 3 basa lemah 3) HCN asam lemah dan NH 3 basa lemah 4) CH 3 COOH asam lemah dan NH 3 basa lemah 5) CH 3 COOH asam lemah dan OH basa kuat 22. Jawaban: e CH 3 COONa CH 3 COO + Na + 0,1 M 0,1 M 0,1 M [OH 5 poh log [OH log 5 5 ph 14 poh Jawaban: b Larutan yang mengalami hidrolisis total merupakan larutan dari campuran asam lemah dan basa lemah. 1) (NH 4 garam dari basa lemah dan asam kuat. 2) (NH 4 garam dari basa lemah dan asam lemah. 3) 2 garam dari basa kuat dan asam lemah. 4) Na 3 PO 4 garam dari basa kuat dan asam lemah. 5) NO 3 garam dari basa kuat dan asam kuat. 24. Jawaban: b ph NH 3 11 poh NH [OH 3 M [OH 3 6 b 0,1 b 5 (NH 4 2NH ,2 M 0,4 M 0,2 M [H M ph log [H + log log 2 46 Ulangan Tengah Semester

48 25. Jawaban: e mol CH 3 COOH M CH3 COOH V CH 3 COOH 0,15 M 0,4 L 0,06 mol mol NaOH M NaOH V NaOH 0,3 M 0,2 L 0,06 mol CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O Mula-mula : 0,06 mol 0,06 mol Reaksi : 0,06 mol 0,06 mol 0,06 mol 0,06 mol Sisa : 0,06 mol 0,06 mol mol CH 3 COONa 0,06 mol [CH 3 COONa 0,1 M CH 3 COONa CH 3 COO + Na + 0,1 0,1 0,1 [OH 5 poh log [OH log 5 5 ph 14 poh Jawaban: b CH 3 COONa CH 3 COO + Na + 0,01 M 0,01 M 0,01 M [OH 5,5 poh log [OH log 5,5 5,5 ph 14 poh 14 5,5 8,5 27. Jawaban: a m 1,96 g gram M CH3 COO CH 3 COO CH 3 COO + + 0,1 M 0,1 M 0,1 M [OH 0,1 M 5 M poh log [OH log 5 5 ph Jawaban: c mol H 2 M H2 SO V 4 H2 0,1 M 0,1 L 0,01 mol mol NH 3 M NH3 V NH3 0,2 M 0,1 L 0,02 mol H 2 + 2NH 3 (NH 4 + H 2 O Mula-mula : 0,01 mol 0,02 mol Reaksi : 0,01 mol 0,02 mol 0,01 mol 0,01 mol Sisa : 0,01 mol 0,01 mol [(NH 4 0,05 M (NH 4 2NH SO2 4 0,05 M 0,1 M 0,05 M [H ph log [H + log Jawaban: e Garam yang terhidrolisis sebagian adalah garam dari asam kuat dan basa lemah atau asam lemah dan basa kuat. Garam yang terhidrolisis total adalah garam dari asam lemah dan basa lemah. (NH 4 merupakan garam dari basa lemah dan asam kuat. NaCl merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Na 2 merupakan garam dari basa kuat dan asam lemah. Ba merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. (NH 4 merupakan garam dari basa lemah dan asam lemah. imia elas XI 47

49 30. Jawaban: a mol NaOH M NaOH V NaOH 0,4 M 0,05 L 0,02 mol mol H 2 S M H2 S V H 2 S 0,2 M 0,05 L 0,01 mol 2NaOH + H 2 S Na 2 S+H 2 O Mula-mula : 0,02 mol 0,01 mol Reaksi : 0,02 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Sisa : 0,01 mol 0,01 mol mol Na 2 S 0,01 mol [Na 2 S 0,1 M Na 2 S 2Na + +S 2 0,2 M 0,2 M 0,1 M [OH 4 poh log [OH log 4 4 ph 14 poh 14 4 B. erjakan soal-soal berikut! 1. a. HNO 2 + CH 3 COOH NO 2 + CH 3 COOH + 2 Asam Basa Basa Asam konjugasi konjugasi Pasangan asam-basa konjugasi HNO 2 dan NO 2 CH 3 COOH dan CH 3 COOH + 2 b. CH 3 COOH + H 2 O CH 3 COO + H 3 O + Asam Basa Basa Asam konjugasi konjugasi Pasangan asam-basa konjugasi CH 3 COOH dan CH 3 COO H 2 O dan H 3 O + c. HCO 3 + NH + 4 H 2 + NH 3 Basa Asam Asam Basa konjugasi konjugasi Pasangan asam-basa konjugasi NH+ 4 dan NH 3 HCO 3 dan H 2 d. H 2 C 2 O 4 + H 2 O H 3 O + + HC 2 O 4 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi 2. Larutan 1 PP Pasangan asam-basa konjugasi H 2 C 2 O 4 dan HC 2 O 4 H 2 O dan H 3 O + 7,6 < ph < 8,3 Larutan 2 PP BTB MM 4,4 < ph < 6,0 3.mol NH 3 0,40 mol volume air 800 ml 0,8 L α 1% 0,01 [NH 3 0,5 M α 0, b (1 4 )(0,5) 5 5 Jadi, b amonia dalam larutan sebesar NH 4 OH NH OH M NH4 OH 6,2 7,6 8,3 4,4 6,0 6,2 8,3 MM BTB 0,25 M [OH [NH 4 OH α 0,25 0,01 2,5 3 M poh log [OH log 2,5 3 3 log 2,5 ph p w poh 14 (3 log 2,5) 11 + log 2,5 Jadi, ph larutan NH 4 OH tersebut sebesar 11 + log 2,5. 5. [NaOH 0,1 M V H2 SO 0 ml 4 [H 2 0,2 M Persamaan reaksi: 2NaOH + H 2 Na 2 + 2H 2 O 48 Ulangan Tengah Semester

50 mmol ekuivalen H 2 mmol ekuivalen NaOH M H2 SO V 4 H2 SO valensi M 4 NaOH V NaOH valensi 0,2 M 0 ml 2 0,1 M V NaOH 1 V NaOH 400 ml Jadi, volume NaOH yang digunakan untuk menetralkan 0 ml larutan H 2 0,2 M adalah 400 ml. 6. Persamaan reaksi pada penetralan tersebut sebagai berikut. Na 2 + 2HCl 2NaCl + H 2 O + CO 2 NaH + HCl NaCl + H 2 O + CO 2 Misal massa Na 2 x gram massa NaH (1,372 x) gram mol Na 2 mol mol NaH mol Total mol HCl yang diperlukan untuk bereaksi dengan Na 2 dan NaH sebagai berikut. mol ekuivalen HCl 0,029 L 0,7344 N 0,02130 mol mol HCl 0,02130 mol Dari persamaan reaksi diketahui bahwa: mol HCl (2 mol Na 2 ) + (1 mol NaH ) 0,02130 (2 0,02130 ) + (1 ( )) + + 0, , x + 145,432 6x 62x 44,2232 x 0,713 gram massa NaH (1,372 0,713) gram 0,659 gram Jadi, massa Na 2 0,713 gram dan massa NaH 0,659 gram. 7. NaCN garam dari basa kuat dan asam lemah. (NH 4 garam dari basa lemah dan asam kuat. Na 3 PO 4 garam dari basa kuat dan asam lemah. (NH 4 garam dari basa lemah dan asam lemah. CH 3 COONa garam dari asam lemah dan basa kuat. NH 4 Cl garam dari basa lemah dan asam kuat. Na 2 garam dari basa kuat dan asam lemah. CH 3 COONH 4 garam dari asam lemah dan basa lemah. CN garam dari basa kuat dan asam lemah. NO 3 garam dari basa kuat dan asam kuat. a. Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat asam adalah garam dari campuran asam kuat dan basa lemah, meliputi (NH 4 dan NH 4 Cl. b. Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah garam dari campuran asam lemah dan basa kuat, meliputi NaCN, Na 3 PO 4, CH 3 COONa, Na 2, dan CN. c. Garam yang terhidrolisis total adalah garam dari asam lemah dan basa lemah, meliputi (NH 4 dan CH 3 COONH 4. NO 3 merupakan garam yang tidak terhidrolisis karena tersusun dari basa kuat dan asam kuat. 8. mol OH M OH V OH 0,2 M 0,05 L 0,01 mol mol HF M HF V HF 0,1 M 0,1 L 0,01 mol OH + HF F + H 2 O Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Sisa : 0,01 mol 0,01 mol Garam F berasal dari asam lemah (HF) dan basa kuat (OH) n F 0,01 mol F + + F 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol [F [OH [OH M 9,9 7 poh log 9,9 7 7 log 9,9 ph 14 (7 log 9,9) 7 + log 9,9 Jadi, poh dan ph dari campuran larutan OH dan HF berturut-turut adalah 7 log 9,9 dan 7 + log 9,9. 9. ph 5 log [H + 5 [H + 5 M r (NH 4 2 A r N + 8 A r H + 1 A r S + 4 A r O Garam (NH 4 terbentuk dari basa lemah dan asam kuat sehingga garam bersifat asam. [H + + imia elas XI 49

51 5 ( ph 5 log [H + log 5 [H + 5 [H + [NH 4+ 9 [NH + 4 [NH 4+ 1 M (NH 4 2NH SO M 1 M 5 2 M M (NH4 5 2 m ,3 gram Jadi, massa (NH 4 yang dilarutkan dalam 500 ml air adalah 3,3 gram.. ph LOH 9 + log 3 poh p w ph 14 (9 + log 3) 5 log 3 log [OH log 3 5 [OH 3 5 [OH b 0,05 b 1,8 8 Garam LNO 3 terbentuk dari basa lemah LOH dan asam kuat HNO 3 sehingga bersifat asam. 5 [L + + [L + 1,8 4 LNO 3 L + + NO 3 1,8 4 1,8 4 1,8 4 [LNO 3 1,8 4 M M LNO3 1,8 4 M r LNO M r LNO 3 (1 A r L) + (1 A r N) + (3 A r O) 148 A r L A r L A r L + 62 A r L Jadi, massa atom relatif atom L adalah Ulangan Tengah Semester

52 Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan macam-macam, prinsip kerja, dan sifat-sifat larutan penyangga; 2. menjelaskan pengaruh penambahan asam, basa, atau pengenceran terhadap ph larutan penyangga; 3. menjelaskan fungsi dan pembuatan larutan penyangga. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik: 1. mensyukuri keberadaan larutan penyangga sebagai ciptaan Tuhan; 2. cermat, teliti, bertanggung jawab, dan kreatif dalam setiap kegiatan. Larutan Penyangga dan Peranannya Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga Mendiskusikan larutan penyangga dan bukan penyangga berdasarkan pengamatan video. Mendiskusikan grafik terbentuknya larutan penyangga saat titrasi. Melakukan percobaan untuk mengamati perbedaan larutan penyangga dan bukan penyangga dengan penambahan asam, basa, atau air. Membuat artikel mengenai larutan penyangga, sifat, ph, serta peranannya dalam tubuh makhluk hidup. Mensyukuri keberadaan larutan penyangga dan aplikasinya dalam kehidupan. Bersikap cermat dan teliti saat mengamati video dan melakukan percobaan. Bersikap tanggung jawab dan kreatif saat mengerjakan tugas. Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman. Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok. Menyebutkan macam-macam larutan penyangga. Menyebutkan prinsip kerja larutan penyangga. Menyebutkan sifat-sifat larutan penyangga. Menjelaskan pengaruh penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap ph larutan penyangga. Menjelaskan fungsi larutan penyangga. Menjelaskan pembuatan larutan penyangga. Menyajikan grafik yang menunjukkan terbentuknya larutan penyangga. Menyajikan laporan praktikum perbedaan penyangga dan bukan penyangga sesuai metode ilmiah. imia elas XI 51

53 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugasinya (garam dari asam lemahnya) atau dari basa lemah dengan asam konjugasinya (garam dari basa lemahnya). Dari soal yang memenuhi adalah HCN dan NaCN serta NH 3 dan NH 4 Cl. 2. Jawaban: e 1) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit asam, ph akan turun sedikit dan dianggap tetap. 2) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit basa, ph akan naik sedikit dan dianggap tetap. HCl merupakan asam sehingga jika pada larutan penyangga ditambah HCl, ph akan turun sedikit. 3. Jawaban: c Mol HCOONa ,005 mol Molaritas menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan. Mol HCOONa 0,005 mol [HCOONa 0,005 M [H + a [H + 5 [H + 4 ph log [H + log Jawaban: d Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri atas garam dan asam atau basa lemahnya. Campuran yang menghasilkan larutan penyangga yaitu antara 50 ml NaOH 0,1 M dan 50 ml CH 3 COOH 0,2 M Mol NaOH V NaOH M NaOH 50 ml 0,1 M 5 mmol Mol CH 3 COOH V CH3 COOH M CH 3 COOH 50 ml 0,2 M mmol NaOH + CH 3 COOH CH 3 COONa + H 2 O Mula-mula : 5 mmol mmol Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol Sisa : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5. Jawaban: d HCOOH 0 ml 0,1 M mmol NaOH 25 ml 0,2 M 5 mmol HCOOH + NaOH HCOONa + H 2 O Mula-mula : mmol 5 mmol Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol Sisa : mmol 5 mmol 5 mmol [H + a [H + a [H ph log log 2 4 0,3 3,7 6. Jawaban: e Mol NH 4 Cl L 0,05 M 0,0125 mol ph 8,5 poh 14 8,5 5,5 log [OH 5,5 [OH 5,5 [OH b [OH b 5,5 5 0,5 Mol NH 3 0,316 0,0125 0,00395 mol Volume NH 3 mol NH 3 22,4 L/mol 0,00395 mol 22,4 L/mol 0,0885 L 88,5 ml 52 Larutan Penyangga dan Peranannya

54 7. Jawaban: a mol CH 3 COOH L 0,4 M 0,04 mol ph 5 ph log [H + 5 log [H + log 5 [H + 5 CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O Mula-mula : 0,04 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Sisa : (0,04 x) mol x mol x mol Volume total (0 + 0) ml 200 ml 0,2 L [H + a [H + a 5 5 x 0,04 x 2x 0,04 x 0,02 mol M NaOH 8. Jawaban: b Mol NH 4 OH 0,2 M L 0,2 M 0,04 mol ph 9 poh 14 ph poh log [OH log [OH 5 [OH 5 [OH b [OH b 5 5 Mol garam 0,04 mol Massa garam M r garam mol garam Massa garam 53,5 g/mol 0,04 mol 2,14 gram 9. Jawaban: d ph HCl 1 [HCl 0,2 M Mol HCl 0 ml 0,2 M 20 mmol Mol NH 4 OH 0 ml 0,4 M 40 mmol NH 4 OH + HCl NH 4 Cl + H 2 O Mula-mula : 40 mmol 20 mmol Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol 20 mmol Sisa : 20 mmol 20 mmol 20 mmol Sisa basa lemah dengan garam yang terbentuk akan membentuk larutan penyangga basa. [OH b b 5 5 poh log 5 5 ph 14 poh Jawaban: e Sistem penyangga ekstra sel (di luar sel) dalam darah berupa pasangan penyangga karbonat H 2 /H yang berperan menjaga ph darah. Pasangan penyangga fosfat (H 2 PO 4 /HPO 2 4 ) berperan menjaga ph cairan intrasel. B. Uraian 1. [CH 3 COOH 0,5 M 0 ml 50 mmol [CH 3 COO x M 50 ml 50x mmol [H + a a 1,8 5 ph log [H + 5 log 9 log [H + log 9 5 log [H + [H x 0,2 M Jadi, konsentrasi CH 3 COONa sebanyak 0,2 M. 2. ph 5 log [H + 5 [H + 5 Mol asam propionat M asam propionat V asam propionat 0,2 V asam propionat Mol natrium propionat M natrium propionat V natrium propionat 0,1 V natrium propionat imia elas XI 53

55 [H + a ,1 V natrium propionat 0,4 V asam propionat Jadi, perbandingan antara volume asam propionat dengan natrium propionat 1 : mol NH 3 0,3 mol [NH 3 0,3 M [OH b + 1,8 5 1,8 5 poh (log 1,8 5 ) 5 log 1,8 ph 14 (5 log 1,8) 9 + log 1,8 Jadi, ph campuran 9 + log 1,8. 4. a. Mol NH 4 OH 2L 0,2 M 0,4 mol Mol NH 4 Cl 2L 0,2 M 0,4 mol [OH b 1,8 5 1,8 5 poh log [OH log 1,8 5 5 log 1,8 ph 14 poh 14 (5 log 1,8) 9 + log 1,8 Jadi, ph larutan penyangga adalah 9 + log 1,8. b. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl ditambah HCl maka NH 4 OH akan bereaksi dengan HCl membentuk NH 4 Cl Mol NH 4 Cl awal 0,4 mol 400 mmol Mol NH 4 OH awal 0,4 mol 400 mmol Mol HCl M HCl V HCl 0,1 M ml 1 mmol NH 4 OH + HCl NH 4 Cl + H 2 O Mula-mula : 400 mmol 1 mmol 400 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol Sisa : 399 mmol 401 mmol 1 mmol [OH b 1,8 5 1,79 5 poh log [OH log 1, log 1,79 ph 14 ph 14 (5 log 1,79) 9 + log 1,79 Jadi, ph larutan penyangga setelah penambahan ml HCl 0,1 M adalah 9 + log 1,79. c. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl ditambahkan NaOH maka NaOH akan bereaksi dengan NH 4 Cl sehingga NH 4 OH akan bertambah dan NH 4 Cl berkurang. Mol NH 4 OH awal 0,4 mol 400 mmol Mol NH 4 Cl awal 0,4 mol 400 mmol Mol NaOH M NaOH V NaOH 0,1 M ml 1 mmol NH 4 Cl + NaOH NH 4 OH + NaCl Mula-mula : 400 mmol 1 mmol 400 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 1 mmol Sisa : 399 mmol 401 mmol 1 mmol [OH b b 1,8 5 1,81 5 poh log [OH log 1, log 1,81 ph 14 ph 14 (5 log 1,81) 9 + log 1,81 Jadi, ph larutan penyangga setelah penambahan ml NaOH 0,1 M adalah 9 + log 1, Larutan Penyangga dan Peranannya

56 5. ph poh 14 ph 14 4 log [OH log 4 [OH 4 [OH b 4 5 XOH : XCl 1 : Jadi, perbandingan volume larutan XOH dengan larutan XCl yang dicampurkan adalah 1 :. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c Larutan 1) dan 2) Mol HCN L 0, M 0,01 mol Mol NaOH L 0, M 0,01 mol HCN + NaOH NaCN + H 2 O Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Sisa : 0,01 mol 0,01 mol Pasangan tersebut tidak dapat membentuk larutan penyangga karena tidak memiliki sisa asam lemah, tetapi hanya menghasilkan sisa garam. Larutan 1) dan 5) Pasangan antara HCN dan HCl jika dicampurkan tidak akan bereaksi karena sama-sama bersifat asam. Larutan 2) dan 3) Mol NaOH L 0, M 0,01 mol Mol CH 3 COOH L 0,20 M 0,02 mol NaOH + CH 3 COOH CH 3 COONa +H 2 O Mula-mula : 0,01 mol 0,02 mol Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Sisa : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Pasangan tersebut dapat membentuk larutan penyangga karena tersisa asam lemah dan garamnya. Larutan 2) dan 4) Pasangan antara NaOH dan NH 3 jika dicampurkan tidak akan bereaksi karena sama-sama bersifat basa. Larutan 3) dan 5) Pasangan antara CH 3 COOH dan HCl jika dicampurkan tidak akan bereaksi karena samasama bersifat asam. Jadi, pasangan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah 2) dan 3). 2. Jawaban: a Mol NH 4 OH L 0,2 M 0,02 mol Mol H 2 L x M 0,05x mol ph 9 poh 14 ph poh log [OH 5 log [OH log 5 [OH 5 2NH 4 OH + H 2 (NH 4 + 2H 2 O Mula-mula : 0,02 mol 0,05x mol Reaksi : 0,x mol 0,05x mol 0,05x mol 0,x mol Sisa : (0,02 0,x) mol 0,05x mol 0,x mol [OH b [OH b 5 5 0,05x 0,02 0,x 0,15x 0,02 x 0,13 M 0,1 M Jadi, konsentrasi asam sulfat adalah 0,1 M. 3. Jawaban: c Mol NH 3 0 ml 0,02 M 2 mmol Mol NH 4 Cl 200 ml 0,01 M 2 mmol terbentuk larutan penyangga basa ph 9 poh [OH 5 [OH b 5 b b 1 5 imia elas XI 55

57 4. Jawaban: b Mol NH 4 Cl 0 ml 0,1 M mmol 0,01 mol ph + log 2 poh 14 ( + log 2) 4 log 2 poh log 2 4 log [OH log 2 4 [OH 2 4 [OH b Mol NH mol Massa NH 3 mol NH 3 M r NH ,4 gram 5. Jawaban: a Misal volume HCN volume CN V ml onsentrasi HCN (M HCN V) M onsentrasi CN (M CN V) M Mol HCN (V ml M HCN ) mmol Mol CN (V ml M CN ) mmol terbentuk larutan penyangga asam ph 5 [H [H + a M HCN : M CN 1 : 2 6. Jawaban: c Mol NH 4 OH 200 ml 0,2 M 40 mmol Mol NH 4 Cl 200 ml 0,05 M mmol terbentuk larutan penyangga basa [OH b poh log log 4 ph 14 (5 log 4) 9 + log 4 7. Jawaban: b Mol CH 3 COOH L 0,1 M 0,001 mol ph 5 ph log [H + 5 log [H + log 5 [H + 5 [H + a 5 5 Mol garam 0,001mol M r garam 82 gram /mol Jadi, M r garam tersebut Jawaban: c Misal [asam laktat x [natrium laktat y ph 4 log 2 log [H + 4 log 2 log [H + log 2 4 [H [H + a Jadi, perbandingan [asam laktat : [Natrium laktat adalah 2 : Jawaban: d [OH b b 1, poh log [OH log log 2 ph 14 poh 14 (6 log 2) 8 + log 2. Jawaban: e Larutan penyangga bersifat dapat mempertahankan ph larutan meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau air. Jadi, penambahan sedikit larutan H 2 tidak mengubah p a maupun ph secara signifikan. 56 Larutan Penyangga dan Peranannya

58 11. Jawaban: a Mol C 6 H 5 COOH 0,2 L 0,2 M 0,04 mol Mol NaOH 0,1 L 0,1 M 0,01 mol C 6 H 5 COOH + NaOH C 6 H 5 COONa + H 2 O Mula-mula : 0,04 mol 0,01 mol Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Sisa : 0,03 mol 0,01 mol 0,01 mol Volume total ( ) ml 300 ml 0,3 L [H + a a ,8 4 ph log [H + log 1,8 4 4 log 1,8 12. Jawaban: b Mol CH 3 COOH 1 L 0,1 M 0,1 mol ph 6 ph log [H + 6 log [H + [H + 6 [H + a mol garam 1 mol 13. Jawaban: e Dicari b nya dari basa lemah NH 4 OH ph + log 8 poh 4 log 8 [OH 8 4 (8 4 b 0,04 b 1,6 5 Setelah ph diubah: NH 4 OH + HCl NH 4 Cl + H 2 O Mula-mula : 0,08 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Sisa : (0,08 x) mol x mol x mol ph 9 + log 1,6 poh 5 log 1,6 [OH 1,6 5 [OH b [OH b 1,6 5 1,6 5 x 0,08 x 20x 0,08 x 0,004 liter 4 ml 1 ml setara dengan 20 tetes, sehingga; x 4 ml 20 tetes x 80 tetes 14. Jawaban: a ph 5 log 5 log [H + log 5 5 [H M HX 0,1 M [H + a [CaX 2 0,05 M 15. Jawaban: b Larutan yang mempunyai sifat penyangga jika ditambah dengan sedikit basa, asam, atau diencerkan tidak akan mengubah ph-nya secara signifikan. Larutan penyangga bersifat mampu mempertahankan ph. Berdasarkan data tersebut, larutan 2) merupakan larutan penyangga. Sementara itu, larutan 1), 3), 4), dan 5) bukan merupakan larutan penyangga karena ph berubah cukup signifikan. 16. Jawaban: b Mol NaOH 0,5 M y ml 0,5y mmol Mol CH 3 COOH 0,5 M 2y ml y mmol p a 5 log a 5 log a log 5 a 5 CH 3 COOH + NaOH NH 4 Cl + H 2 O Mula-mula : y mmol 0,5y mmol Reaksi : 0,5y mmol 0,5y mmol 0,5y mmol 0,5y mmol Setimbang : 0,5y mmol 0,5y mmol 0,5y mmol [H + a 5 5 ph log [H + log 5 5 imia elas XI 57

59 17. Jawaban: a Air liur dapat mempertahankan ph dalam mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralkan asam yang dihasilkan dari proses fermentasi sisa-sisa makanan oleh bakteri. Dengan demikian, gigi tidak mudah berlubang sehingga kuman tidak dapat masuk ke bagian dalam gigi. Penyangga fosfat, karbonat, dan hemoglobin juga terdapat di dalam darah. Sementara itu, asam sitrat dan asam benzoat merupakan larutan penyangga ph yang berfungsi sebagai pengawet makanan/ minuman. 18. Jawaban: c [OH b 5 5 poh log [OH log 5 5 ph 14 poh Jawaban: e Harga ph untuk campuran buffer asam lemah dan garamnya adalah ph p a + log Jadi, harga ph akan sama dengan p a, jika konsentrasi asam konsentrasi garam. 20. Jawaban: b Mol C 6 H 5 COOH 0,6 L 0,02 M 0,012 mol ph 5 log 2 log [H + log 2 5 [H C 6 H 5 COOH + NaOH C 6 H 5 COONa + H 2 O Mula-mula : 0,012 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Sisa : (0,012 x) mol x mol x mol [H + a [H + a x 0,048 4x 6x 0,048 x 0,008 mol Massa NaOH mol NaOH M r NaOH 0,008 mol 40 g/mol 0,32 g 320 mg 21. Jawaban: b ph 9 poh [OH 5 mol NH 4 OH 0,2 M L 0,04 mol mol garam x mol [OH b x 0,04 mol M r garam 53,5 g/mol M r tersebut dimiliki oleh garam NH 4 Cl M r M r (NH M r CH 3 COONH 4 9 M r NH 4 I Jawaban: e 1) Campuran tersebut merupakan larutan buffer karena terbentuk dari asam lemah dengan garamnya. 2) ph p a + log 4,85 p a + log 4,85 p a + log 1 4,85 p a + 0 p a 4,85 a 1,4 5 3) Penambahan sedikit ion OH (basa) tidak memengaruhi harga ph. 4) Penambahan sedikit ion H + (asam) tidak memengaruhi harga ph. 23. Jawaban: c Larutan penyangga akan mempunyai harga ph p a jika jumlah mol asam lemahnya jumlah mol garamnya. 58 Larutan Penyangga dan Peranannya

60 100 ml NH 3 0,1 M + 0 ml NH 4 Cl 0,1 M Mol NH ml 0,1 M 20 mmol Mol NH 4 0 ml 0,1 M mmol 2) 0 ml NH 3 0,1 M ml NH 4 Cl 0,1 M Mol NH 3 0 ml 0,1 M mmol Mol NH 4 Cl 200 ml 0,1 M 20 mmol 3) 0 mol CH 3 COOH 0,2 M ml CH 3 COONa 0,1 M Mol CH 3 COOH 0 ml 0,2 M 20 mmol Mol CH 3 COONa 200 ml 0,1 M 20 mmol 4) 0 ml CH 3 COOH 0,1 M ml CH 3 COONa 0,1 M Mol CH 3 COOH 0 ml 0,1 M mmol Mol CH 3 COONa 200 ml 0,1 M 20 mmol 5) 0 ml HNO 2 0,1 M + 0 ml NO 2 0,2 M Mol HNO 2 0 ml 0,1 M mmol Mol NO 2 0 ml 0,2 M 20 mmol Jadi, campuran larutan yang merupakan larutan penyangga adalah 0 ml CH 3 COOH 0,2 M ml CH 3 COONa 0,1 M. 24. Jawaban: c Mol NaOH 0,025 mol Mol CH 3 COOH L 0,1 M 0,05 mol NaOH + CH 3 COOH CH 3 COONa + H 2 O Mula-mula : 0,025 mol 0,05 mol Reaksi : 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol Sisa : 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol Larutan tersisa asam lemah dan garamnya sehingga terbentuk larutan penyangga. [H + a a 5 1,0 5 ph log [H + log Jawaban: a Mol HCOOH 1 L 0,1 M 0,1 mol ph 5 ph log [H + 5 log [H + log 5 [H + 5 [H + a 5 6 [garam 2 M Mol garam 2 M 1 L 2 mol M r garam 84 gram/mol M r HCOO (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r O) + (1 A r ) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 39) g/mol M r HCOONa (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r O) + (1 A r Na) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 23) g/mol M r HCOOMg (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r O) + (1 A r Mg) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 24) g/mol M r HCOOCa (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r O) + (1 A r Ca) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 40) g/mol M r HCOONH 4 (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r O) + (1 A r N) + (4 A r H) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 14) + (4 1) g/mol Jadi, garam tersebut kemungkinan HCOO. 26. Jawaban: a Mol NH 4 OH L 0,1 M 0,03 mol ph 9 poh 14 ph poh log [OH log [OH log 5 [OH 5 H 2 + 2NH 4 OH (NH 4 +2H 2 O Mula-mula : x mol 0,03 mol Reaksi : x mol 2x mol x mol 2x mol Sisa : (0,03 2x) x mol 2x mol imia elas XI 59

61 [OH b [OH b [ [ x 0,06 4x 5x 0,06 x 0,012 mol Volume H 2 0,12 L 120 ml 27. Jawaban: d Mol CH 3 COOH L 0,1 M 0,1 mol ph 6 log [H + log 6 [H + 6 [H + a Mol CH 3 COONa 1 mol Massa CH 3 COONa mol CH 3 COONa M r CH 3 COONa 1 mol 82 g/mol 82 gram 28. Jawaban: d Cairan dalam tubuh makhluk hidup merupakan larutan penyangga. Contoh plasma darah (cairan darah) mengandung gas CO 2 yang membentuk pasangan asam-basa konjugasi antara asam karbonat dan ion hidrogen karbonat. Campuran ini membentuk larutan penyangga untuk mempertahankan ph larutan/cairan di luar sel darah. H 2 akan menyangga apabila basa (OH ) masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut. H 2 + OH HCO 3 + H 2 O() Ion bikarbonat akan menyangga apabila asam (H + ) masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut. HCO 3 + H + H Jawaban: b Mol HNO 2 0,02 mol [H + a ph log [H + log log Jawaban: b ph HCN [H ph log [H + log log 2 4 0,3 3,7 Mol NaCN 0,01 mol Mol HCN L 0,01 M 0,001 mol [H + a [H + a ph log [H + log log 4 7 0,6 6,4 60 Larutan Penyangga dan Peranannya

62 B. erjakan soal-soal berikut! 1. Mol (NH 4 0,01 mol Mol NH 4 OH L 0,2 M 0,04 mol [OH b 1,8 5 1,8 5 3,6 5 poh log [H log 3,6 5 5 log 3,6 ph 14 poh 14 (5 log 3,6) 9 + log 3,6 Jadi, ph larutan yang terbentuk 9 + log 3,6. 2. Mol NaOH 0,025L 1,2 M 0,03 mol Mol HCOOH 0,1L 0,33 M 0,033 mol Pengenceran tidak mengubah harga ph. NaOH + HCOOH HCOONa + H 2 O Mula-mula : 0,03 mol 0,033 mol Reaksi : 0,03 mol 0,03 mol 0,03 mol 0,03 mol Sisa : 0,003 mol 0,03 mol 0,03 mol [H + a [H + a 4 5 ph log [H + log 5 5 Jadi, ph larutan ph 5 log 4,5 log [H + log 4,5 5 [H + 4,5 5 [H + a 4,5 5 1,8 5 0,09 V CH3 COONa 0,054 V CH COOH 3 Jadi, perbandingan volume laruan CH 3 COOH dan CH 3 COONa adalah 5 : Mol C 2 H 5 COOH 0,1 L 0,04 M 0,04 mol Mol OH 0,15 L 0,02 M 0,003 mol C 2 H 5 OOH + OH C 2 H 5 COO + H 2 O Mula-mula : 0,004 mol 0,003 mol Reaksi : 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol Sisag : 0,001 mol 0,003 mol 0,003 mol Volume total ( ) ml 250 ml [H + a a Volume total ( ) ml 250 ml 1, ph log [H + log log 4 Jadi, ph campuran adalah 6 log ph 5 log 2 log [H + 5 log 2 [H Mol CH 3 COOH 0,3 L 0,1 M 0,03 mol CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O Mula-mula : 0,03 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Sisa : (0,03 x) mol x mol x mol [H + a [H + a 2 5 1,8 5 2x 0,054 1,8x 3,8x 0,054 x 0,142 mol Volume NaOH 0,71 L Jadi, volume larutan NaOH 0,71 L. 6. ph 9 + log 1,2 poh 14 ph 14 (9 + log 1,2) 5 log 1,2 log [OH log 1,2 5 [OH 1,2 5 Mol HCl 0,25 L 0,02 M 0,005 mol imia elas XI 61

63 NH 3 + HCl NH 4 Cl Mula-mula : x mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Sisa : (x 0,005) mol 0,005 mol [OH b [OH b 1,2 5 1,5 5 0,006 1,5x 0,0075 1,5x 0,0135 x 0,009 mol M NH 3 0,06 M [OH 3 3,5 poh log [OH log 3 3,5 3,5 log 3 ph 14 (3,5 log 3),5 + log 3 Jadi, ph gas NH 3 mula-mula adalah,5 + log mol asam sianida 0,1 L 0,1 M 0,01 mol ph 6 log [H + 6 log [H + log 6 [H + 6 [H + a Mol XCN 4 0,01 Mol XCN 0,04 mol Massa XCN mol XCN M r XCN 1,96 0,04 ((1 A r X) + (1 A r C) + (1 A r N)) 1,96 0,04 (A r X + (1 12) + (1 14)) 1,96 0,04 (A r X + 26) 49 (A r X + 26) A r X (49 26) g/mol 23 g/mol Unsur X mempunyai A r 23 g/mol sehingga unsur X adalah Na. 8. Mol CH 3 COOH 0,8 L 0,2 M 0,16 mol Mol Ba(OH 0,2 L 0,2 M 0,04 mol 2CH 3 COOH + Ba(OH (CH 3 COO Ba + 2H 2 O Mula-mula : 0,16 mol 0,04 mol Reaksi : 0,08 mol 0,04 mol 0,04 mol 0,08 mol Sisa : 0,08 mol 0,04 mol 0,08 mol [H + a a ph log [H + log log 4 Jadi, ph setelah reaksi 5 log HCN + NaOH NaCN + H 2 O Mula-mula : 15 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Sisa : (15 x) mol x mol x mol ph 5 log [H + 5 log 2 log [H + log 2 5 [H [H + a [H + a x 15 x 3x 15 x 5 mol Massa NaOH mol NaOH M r NaOH 5 mol 40 g/mol 200 gram Jadi, massa natrium hidroksida adalah 200 gram.. a. ph larutan sebelum penambahan Mol HA 0,1 M ml 0 mmol Mol A 0,1 M ml 0 mmol [H + a [H + a 1,8 5 1,8 5 ph log 1,8 5 5 log 1,8 4, Larutan Penyangga dan Peranannya

64 b. ph larutan setelah penambahan ml HCl 0,1 M Pada saat ke dalam larutan penyangga ditambahkan ml HCl 0,1 M, maka HCl akan terionisasi menghasilkan ion H +. emudian, ion H + yang dihasilkan dinetralkan CH 3 COO sehingga konsentrasi CH 3 COO akan berkurang dan konsentrasi CH 3 COOH akan bertambah. [H + yang dihasilkan dari penambahan ml HCl 0,1 M adalah ml 0,1 M 1 mmol CH 3 COO + H + CH 3 COOH Mula-mula : 0 mmol 1 mmol 0 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol Sisa : 99 mmol 1 mmol [H + a [H + a 1,8 5 1,836 1 ph log 1, log 1,836 4,736 Selisih ph sebelum penambahan dengan setelah penambahan 4,745 4,736 0,014 Selisih tersebut sangat kecil sehingga dapat diabaikan. c. ph larutan setelah penambahan 20 ml NaOH 0,05 M. etika ke dalam larutan penyangga ditambahkan 20 ml NaOH 0,05 M, NaOH akan terionisasi menghasilkan ion OH, kemudian ion OH segera dinetralkan oleh CH 3 COOH sehingga konsentrasi CH 3 COOH akan berkurang, sedangkan konsentrasi CH 3 COO akan bertambah. [OH yang dihasilkan dari penambahan 20 ml NaOH 0,05 M adalah 20 ml 0,05 M 1 mmol CH 3 COOH + OH CH 3 COO +H 2 O Mula-mula : 0 mmol 1 mmol 0 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol Sisa : 99 mmol 1 mmol 1 mmol [H + a a 1,8 5 1,836 5 ph log 1, log 1,836 4,736 Selisih ph sebelum penambahan dengan setelah penambahan 4,745 4,736 0,014. Perbedaan tersebut sangat kecil sehingga dapat diabaikan. d. Sebelum diencerkan, volume larutan 2 L Volume setelah diencerkan ml [HA 0,017 M [A 0,017 M [H + a 1,8 5 1,8 5 ph log 1,8 5 5 log 1,8 4,745 Jadi, ph larutan sebelum dan setelah penambahan air tidak berubah. imia elas XI 63

65 Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan kelarutan dan hasil kali kelarutan ( ); 2. menjelaskan pengaruh ion sejenis serta memprediksi terjadinya endapan dari suatu reaksi berdasarkan harga -nya; 3. menyajikan hasil percobaan mengenai kelarutan dan hasil kelarutan suatu zat. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik: 1. menyadari adanya keteraturan pada kelarutan berbagai jenis zat sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa; 2. mampu mengembangkan rasa ingin tahu, jiwa kreatif, inovatif, teliti, ulet, dan bertanggung jawab dalam melakukan percobaan serta mampu menyajikan dan menganalisis data hasil percobaan; 3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam mengerjakan tugas. elarutan dan Hasil ali elarutan elarutan dan Hasil ali elarutan ( ) Pengaruh Ion Sejenis dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Menyelidiki kelarutan suatu garam. Mendiskusikan kelarutan, hasil kali kelarutan, serta hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan. Menyelidiki dan mendiskusikan faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan suatu garam. Mendiskusikan penambahan ion sejenis. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga. Mendiskusikan hubungan antara harga dengan ph. Merancang percobaan untuk menentukan hasil kelarutan suatu garam. Menyelidiki reaksi pengendapan suatu garam melalui praktikum. Mendiskusikan aplikasi prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari adanya keteraturan pada kelarutan berbagai jenis zat sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Mempunyai jiwa kreatif, teliti, dan mampu menghargai hasil kerja kelompoknya. Menjelaskan pengertian kelarutan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Menentukan hasil kali kelarutan suatu garam ( ). Menentukan hubungan kelarutan dengan. Menjelaskan pengaruh ion sejenis. Menentukan terbentuk atau tidaknya suatu endapan berdasarkan harga. Menyajikan hasil rancangan percobaan kelarutan suatu garam. Menyajikan data hasil praktikum dan laporan mengenai reaksi pengendapan. Menjelaskan aplikasi prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan sehari-hari. 64 elarutan dan Hasil ali elarutan

66 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c Li 3 PO 4 (s) 3Li + + PO 4 3 s 3s s Li 3 PO 4 [Li + 3 [PO x (3s) 3 (s) 27x 27s 4 s 2. Jawaban: d PbCrO 4 (s) Pb 2+ + CrO 4 2 s s s [Pb 2+ 2 [CrO 4 2,8 14 (s)(s) 2,8 14 s 2 s 1, Jawaban: e 1) AgI Ag + + I s s s [Ag + [I 1 16 (s)(s) 1 16 s 2 s 1 8 2) Ag 2 S 2Ag + +S 2 s 2s s [Ag + 2 [S (2s (s) s 2 (s) s 3 s ) AgCl Ag + +Cl s s s [Ag + [Cl 1 (s) (s) 1 s 2 s 1 5 4) Ag 2 CrO 4 2Ag CrO 4 s 2s s [2Ag [CrO (2s (s) s 2 (s) s 3 s 1 4 5) Ag 2 2Ag s 2s s [2Ag + 2 [CO 2 3 3,2 11 (2s (s) 3,2 11 4s 2 (s) 4s 3 s 2 4 Jadi, garam yang paling mudah larut adalah Ag Jawaban: e Ag 2 (s) 2Ag s 2s s Ag 2 [Ag + 2 [SO 2 4 3,2 6 (2s (s) 3,2 6 4s 3 s 9,2 3 mol Jadi, kelarutan Ag 2 dalam 1 L air sebesar 9,2 3 mol. 5. Jawaban: a 1) PbCl 2 (s) Pb Cl s s 2s PbCl 2 (s) (2s 4s 3 1,7 5 4s 3 s 1,6 2 mol/l 2) Pb (s) Pb s s s Pb s 2 13 s 2 imia elas XI 65

67 s 3,16 7 mol/l 3) Pb (s) Pb s s s Pb s s 2 s 1,4 4 mol/l 4) Pb(OH (s) Pb OH s s 2s Pb(OH (s) (2s 4s s 3 s 2,9 6 mol/l 5) PbCrO 4 (s) Pb 2+ + CrO 4 2 s s s PbCrO 4 s s 2 s 1,4 7 mol/l Jadi, konsentrasi ion timbal terbesar terdapat dalam larutan jenuh PbCl 2 dengan konsentrasi sebesar 1,6 2 mol/l. 6. Jawaban: b 1) Sr (s) Sr s s s [Sr 2+ [CO (s) (s) 1 9 s 2 s 3,16 5 2) Fe(OH (s) Fe OH s s 2s [Fe 2+ [OH (s) (2s s 3 s 6,29 6 3) CaSO 3 (s) Ca 2+ + SO 3 2 s s s [Ca 2+ [SO (s) (s) 4 8 s 2 s 2 4 4) SrCrO 4 (s) Sr 2+ + CrO 4 2 s s s [Sr 2+ [CrO 2 4 3,6 5 (s) (s) 3,6 5 s 2 s 6 3 Jadi, urutan senyawa dari paling sukar larut hingga paling mudah larut yaitu Fe(OH, Sr, CaSO 3, dan SrCrO Jawaban: c s [Mg 3 (PO M Mg 3 (PO 4 (s) 3Mg PO 4 3+ s 3s 2s [Mg 2+ 3 [PO (3s) 3 (2s (3 5 ) 3 (2 5 (27 15 )(4 ) , Jawaban: d Ba (s) Ba s s s [Ba 2+ [CO (s) (s) 5 9 s 2 s 7,07 5 mol/l 7,07 5 mol/l M r Ba 7,07 5 mol/l 197 g/mol 1,39 2 g/l Jadi, kelarutan Ba adalah 1,39 2 g/l. 9. Jawaban: e Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag + + CrO 2 4 s 2s s [Ag + 2 [CrO (2s (s) s 3 s 6,3 5 M 66 elarutan dan Hasil ali elarutan

68 [Ag + 2s 2 6,3 5 M 1,26 4 M 1,3 4 Jadi, konsentrasi ion Ag + adalah 1,3 4 M.. Jawaban: e [BaF M BaF 2 (s) Ba F s s 2s [Ba 2+ [F 2 (s)(2s (2 2 )( Jadi, hasil kali kelarutan BaF 2 adalah B. Uraian 1. Pb(OH (s) Pb OH s s 2s [Pb 2+ [OH 2 (s)(2s ( 5 )( Pb (s) Pb 2+ +SO 2 4 s s s [Pb 2+ 2 [ 2 8 (s)(s) 2 8 s 2 s 1,41 4 mol/l Mol Pb yang terlarut dalam 500 ml air 1,41 4 mol/l 0,5 L 0,705 4 mol Massa Pb 0,705 4 mol 303 g/mol 2,13 2 gram 3. a. Cd (s) Cd s s s [Cd 2+ [ 2 (s) (s) (2 6 )(2 6 ) 4 12 b. Ca 3 (PO 4 (s) 3Ca PO 4 3 s 3s 2s [Ca 2+ [PO (3s) 3 (2s (3 6 ) 3 ( ,08 28 c. Pbl 2 (s) Pb I s s 2s [Pb 2+ [I 2 (s) (2s (1 3 )( a. CaF 2, 5,3 9 CaF 2 (s) Ca F s s 2s [Ca 2+ [F 2 5,3 9 (s)(2s 5,3 9 4s 3 s 1,1 3 mol/l b. PbBr 2, 4,0 5 PbBr 2 (s) Pb Br s s 2s [Pb 2+ [Br s (2s 4 5 4s 3 s 2,2 2 mol/l c. BaCrO 4, 1,2 BaCrO 4 (s) Ba 2+ + CrO 4 2 s s s [Ba 2+ [CrO 2 4 1,2 (s) (s) 1,2 s 2 s 1,1 5 mol/l d. Mg, 1 8 Mg (s) Mg 2+ + CO 2 3 s s s [Mg 2+ 2 [ 1 8 (s)(s) 1 8 s 2 s 1 4 mol/l imia elas XI 67

69 5. M 0,001 M s M 0,001 M Ca (s) Ca 2+ +SO 2 4 s s [Ca 2+ [ 2 s 2 (0, Jadi, hasil kali kelarutan Ca adalah 1 6. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Mol Ba(NO 3 V Ba(NO 3 M Ba(NO 3 0 ml 0,01 M 1 mmol 0,001 mol Mol Na 2 CrO 4 V Na 2 CrO 4 M Na 2 CrO 4 0 ml 0,01 M 1 mmol 0,001 mol V total V Ba(NO 3 + V Na 2 CrO 4 0 ml + 0 ml 200 ml 0,2 L Ba(NO 3 + Na 2 CrO 4 (s) BaCrO 4 (s) + 2NaNO 3 Mula-mula : 0,001 mol 0,001 mol Reaksi : 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,002 mol Sisa : 0,001 mol 0,002 mol [BaCrO M BaCrO 4 (s) Ba CrO Hasil kali [ion [Ba2+ 2 [CrO 4 (5 3 )(5 3 ) 2,5 5 Hasil kali [ion >, sehingga terjadi endapan BaCrO 4. Massa endapan BaCrO 4 yang mengendap mol BaCrO 4 M r BaCrO 4 0,001 mol 253 g/mol 0,253 gram Jadi, massa zat yang mengendap adalah 0,253 gram. 2. Jawaban: b I + + I 0,01 M 0,01 M 0,01 M PbI 2 (s) Pb I s s 2s Diasumsikan s << 0,01 M sehingga [I 0,01 M. [Pb 2+ [I [Pb 2+ (0,01 [PbI 2 [Pb M Jadi, kelarutan PbI 2 dalam larutan I 0,01 M adalah Jawaban: c Misalkan kelarutan barium sulfat s mol/l barium sulfat a 1) Ba (s) Ba 2+ + SO 2 4 s s s BaCl 2 Ba Cl 0,01 0,01 0,02 Berdasarkan reaksi di atas diketahui [Ba 2+ s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan sehingga [Ba 2+ 0,01. Ba [Ba 2+ [SO 2 4 a (0,01) (s) s 2) Ba (s) Ba s s s Na 2 2Na ,01 0,02 0,01 2 Berdasarkan reaksi di atas diketahui [ s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan 2 sehingga [ 0,01. Ba [Ba 2+ 2 [ a (s) (0,01) s 3) Ba (s) Ba s s s Al 2 ( ) 3 2Al ,01 0,02 0,03 Berdasarkan reaksi di atas diketahui [ 2 s + 0,03. s dianggap sangat kecil dan diabaikan sehingga [ 2 0, elarutan dan Hasil ali elarutan

70 Ba [Ba 2+ 2 [ a (s) (0,03) s 4) Ba (s) Ba 2+ + SO 2 4 s s s (NH 4 2NH SO 2 4 0,01 0,02 0,01 Berdasarkan reaksi di atas diketahui [SO 2 4 s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan sehingga [SO 2 4 0,01. Ba [Ba 2+ [SO 2 4 a (s) (0,01) s 5) Ba (s) Ba s s s Ba(NO 3 Ba NO 3 0,01 0,01 0,02 Berdasarkan reaksi di atas diketahui [Ba 2+ s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan sehingga [Ba 2+ 0,01. Ba [Ba 2+ 2 [ a (0,01) (s) s Semakin besar konsentrasi ion senama (dalam hal ini bertindak sebagai pembaginya), harga kelarutan (s) semakin kecil. Dengan demikian kelarutan barium sulfat paling kecil pada larutan Al 2 ( ) Jawaban: d Endapan terbentuk apabila hasil kali konsentrasi ion-ionnya >. 1) Pada campuran 0,004 M BaCl 2 dan 0,020 M NaF [Ba 2+ 0,004 M, [F 0,020 M BaF 2 1,7 7 BaF 2 (s) Ba 2+ +2F Hasil kali konsentrasi ion-ion [Ba 2+ [F 2 (0,004) (0,02 1,6 6 Hasil kali [ion > sehingga terbentuk endapan BaF 2. 2) Pada campuran 0,0 M BaCl 2 dan 0,015 M NaF [Ba 2+ 0,01 M, [F 0,015 M BaF 2 1,7 7 BaF 2 (s) Ba 2+ +2F Hasil kali [ion [Ba 2+ [F 2 (0,01) (0,015 2,25 6 Hasil kali [ion > sehingga terbentuk endapan BaF 2. 3) Pada campuran 0,015 M BaCl 2 dan 0,0 M NaF [Ba 2+ 0,015 M, [F 0,01 M BaF 2 1,7 7 BaF 2 (s) Ba 2+ +2F Hasil kali [ion [Ba 2+ [F 2 (0,015) (0,01 1,5 6 Hasil kali [ion > sehingga terbentuk endapan BaF 2. 4) Pada campuran 0,020 M BaCl 2 dan 0,002 M NaF [Ba 2+ 0,02 M, [F 0,002 M BaF 2 1,7 7 BaF 2 (s) Ba 2+ +2F Hasil kali [ion [Ba 2+ [F 2 (0,02) (0, Hasil kali [ion < sehingga tidak terjadi endapan. 5) Pada campuran 0,080 M BaCl 2 dan 0,040 M NaF [Ba 2+ 0,08 M, [F 0,040 M BaF 2 1,7 7 BaF 2 (s) Ba 2+ +2F Hasil kali [ion [Ba 2+ [F 2 (0,08) (0,04 1,28 4 Hasil kali [ion > sehingga terjadi endapan BaF 2. Jadi, campuran larutan yang tidak menghasilkan endapan adalah 0,020 M BaCl 2 dan 0,002 M NaF. 5. Jawaban: d Endapan garam terbentuk jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya lebih besar daripada -nya. Mol Na 2 0,5 mmol 5 4 mol [ M onsentrasi ion-ion dalam campuran garam konsentrasi larutan garamnya 0,01 M. Penambahan Na 2 mengakibatkan terbentuknya garam Ca, Sr, dan Ba. 1) Ca (s) Ca 2+ + SO 2 4 Ca 2,4 5 Hasil kali [ion [Ca 2+ 2 [ (0,01) (5 4 ) 5 6 [Ca 2+ 2 [ < tidak terjadi endapan imia elas XI 69

71 2) Sr (s) Sr Sr 2,8 7 Hasil kali [ion [Sr 2+ 2 [ (0,01) (5 4 ) 5 6 [Sr 2+ [SO 2 4 > terjadi endapan 3) Ba (s) Ba 2+ + SO 2 4 Ba 1,08 Hasil kali [ion [Ba 2+ 2 [ (0,01) (5 4 ) 5 6 [Ba 2+ 2 [ > terjadi endapan Jadi, garam yang akan mengendap yaitu Sr dan Ba. 6. Jawaban: c Ion-ion yang terdapat dalam labu sebagai berikut. 2 [CrO 4 0,1 M [Cl 0,1 M [I 0,1 M Jika ion-ion tersebut diteteskan ke dalam larutan AgNO 3, akan terbentuk garam Ag 2 CrO 4, AgCl, dan AgI. Ada tidaknya endapan garam-garam tersebut diketahui dari perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion dengan -nya. onsentrasi ion Ag + diperoleh dari ionisasi AgNO 3. AgNO 3 Ag + + NO 3 0,2 M 0,2 M 0,2 M [Ag + 0,2 M 1) Ag 2 CrO 4 ; 3 12 Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag + + CrO 2 4 Hasil kali [ion [Ag [CrO 4 (0,2 (0,1) > terjadi endapan 2) AgCl; 1 AgCl(s) Ag + + Cl Hasil kali [ion [Ag + [Cl (0,2) (0,1) > terjadi endapan 3) AgI; 1 16 AgI(s) Ag + + I Hasil kali [ion [Ag + [I (0,2) (0,1) > terjadi endapan Urutan pengendapan dari yang mudah ke yang sukar (semakin banyak selisih harga dengan hasil kali konsentrasi ion semakin mudah mengendap) yaitu AgI Ag 2 CrO 4 AgCl. 7. Jawaban: d ph 9 poh 14 ph [OH 5 M(OH (s) M OH 5 5 M(OH [M 2+ [OH 2 ( 5 )( Jadi, hasil kali kelarutan basa tersebut adalah Jawaban: b Mol NaOH V NaOH M NaOH 0 ml 0,008 M 0,8 mmol Mol CH 3 COOH V CH 3 COOH M CH 3 COOH 0 ml 0,008 M 0,8 mmol V total V NaOH + V CH 3 COOH 0 ml + 0 ml 200 ml Oleh karena mol NaOH sama dengan mol CH 3 COOH, maka akan terjadi hidrolisis garam. Garam yang terbentuk bersifat basa karena berasal dari basa kuat dan asam lemah. NaOH + CH 3 COOH CH 3 COONa + H 2 O() Mula-mula : 0,8 mmol 0,8 mmol Reaksi : 0,8 mmol 0,8 mmol 0,8 mmol 0,8 mmol Sisa : 0,8 mmol 0,8 mmol [CH 3 COONa [OH 4 3 M 2 6 M Fe(OH (s) Fe OH Fe(OH [Fe 2+ [OH [Fe 2+ ( [Fe 2+ (4 12 ) [Fe 2+ 1,5 4 M Jadi, [Fe 2+ dalam campuran sebesar 1,5 4 M. 70 elarutan dan Hasil ali elarutan

72 9. Jawaban: d [Ni 3,8 4 M Ni (s) Ni s s s [Ni 2+ [ 2 (s)(s) (3,8 4 )(3,8 4 ) 1,44 7 Jadi, nilai Ni sebesar 1, Jawaban: a MgCl 2 Mg Cl 0,3 M 0,3 M 0,6 M Mg(OH [Mg 2+ [OH (0,3) [OH 2 [OH 2 [OH 2 1 [OH 1 5 poh log [OH log (1 5 ) 5 ph 14 poh Jadi, pada ph 9 mulai terbentuk endapan Mg(OH. B. Uraian 1. Ni(OH (s) Ni OH s 2s Ni(OH [Ni 2+ [OH 2 (s) (2s s 3 s [OH 2 s 2(1,36 5 ) 2,72 5 poh log OH log 2, log 2,72 ph 14 poh 14 (5 log 2,72) 9 + log 2,72 9,43 1,36 5 mol/l 2. Larutan garam paling mudah larut dalam larutan yang mengandung ion sejenis dengan konsentrasi paling kecil. Ion-ion yang terdapat dalam Ba yaitu Ba 2+ 2 dan. Ba akan mudah larut dalam larutan yang mengandung ion Ba 2+ 2 dan dengan konsentrasi paling kecil. Ionisasi larutan Na 2 dan Ba sebagai berikut. Na 2 2Na + + SO 2 4 Ba (s) Ba [SO 2 4 dalam Na 2 0,4 M 0,4 M 2 [ dalam Na 2 0,5 M 0,5 M 2 [ dalam Na 2 0,6 M 0,6 M [Ba 2+ dalam Ba(NO 3 0,2 M 0,2 M [Ba 2+ dalam Ba(NO 3 0,3 M 0,3 M Jadi, Ba akan mudah larut dalam larutan Ba(NO 3 0,2 M karena mengandung ion sejenis paling kecil yaitu sebesar 0,2 M. 3. [Cl 0,01 M 2 [CrO 4 0,001 M Penambahan ion Pb 2+ pada larutan tersebut akan menghasilkan PbCl 2 dan PbCrO 4. Ada tidaknya endapan diketahui dari perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion dengan -nya. a. PbCl 2 ; 1,7 5 PbCl 2 (s) Pb Cl PbCl 2 [Pb 2+ [Cl 2 1,7 5 [Pb 2+ (0,01 [Pb 2+ 1,7 1 M b. PbCrO 4 ; 2 14 PbCrO 4 (s) Pb CrO 4 PbCrO 4 [Pb 2+ [CrO [Pb 2+ (0,001) [Pb onsentrasi ion Pb 2+ dalam PbCrO 4 lebih kecil daripada konsentrasi ion Pb 2+ dalam PbCl 2. Jadi, larutan yang akan mengendap terlebih dahulu adalah PbCrO Jika dalam volume yang sama larutan elektrolit AgNO 3 dicampurkan dengan larutan 2 CrO 4, konsentrasi ion Ag + dan ion CrO 2 4 yang terdapat dalam larutan menjadi setengah kali konsentrasi awal, sebelum larutan dicampurkan. [AgNO 3 [ 2 CrO 4 0,01 M [Ag + 2 [CrO 4 0,01 M 0,005 M imia elas XI 71

73 Campuran AgNO 3 dengan 2 CrO 4 menghasilkan elektrolit Ag 2 CrO 4 dengan 6,0 12 Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag CrO 4 s 2s s Hasil kali [ion (2s (s) 4s 3 4(0,005) Ag 2 CrO 4 6,0 12 Hasil kali [ion > sehingga terbentuk endapan Ag 2 CrO Mol OH 0,02 mol Mol Cu(NO 3 M Cu(NO 3 V Cu(NO M 1 L 0,001 mol OH + Cu(NO 3 ) Cu(OH (s) + 2NO 3 Mula-mula : 0,02 0,001 Reaksi : 0,001 0,001 0,001 0,002 Sisa : 0,019 0,001 0,002 [Cu(OH 1 3 M Cu(OH (s) Cu OH Hasil kali [ion [Cu 2+ [OH 2 (1 3 )( Hasil kali [ion > sehingga terbentuk endapan Cu(OH. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d 1) PbCl 2 PbCl 2 (s) Pb Cl s s 2s [Pb 2+ [Cl 2 1,7 5 s (2s 1,7 5 4s 3 s 1,6 2 mol/l 2) Pb Pb (s) Pb s s s [Pb 2+ 2 [ 1 13 s 2 s 3,16 7 mol/l 3) Pb Pb (s) Pb 2+ + SO 2 4 s s s [Pb 2+ 2 [ 2 8 s 2 s 1,4 4 mol/l 4) PbCrO 4 PbCrO 4 (s) Pb CrO 4 s s s [Pb 2+ 2 [CrO s 2 s 1,4 7 mol/l 5) Pb(OH Pb(OH (s) Pb OH s s 2s [Pb 2+ [OH s (2s s 4s 3 2,9 6 mol/l Jadi, kelarutan ion Pb terkecil terdapat pada larutan jenuh PbCrO Jawaban: e CuI(s) Cu + + I s s s CuI [Cu + [I 1 14 (s) (s) s 1 7 mol/l 72 elarutan dan Hasil ali elarutan

74 AgI(s) Ag + + I s s s AgI [Ag + [I 1 16 (s) (s) s 1 8 elarutan CuI kelarutan AgI. Jadi, kelarutan CuI lebih besar daripada kelarutan AgI. 3. Jawaban: d Ag 2 (s) 2Ag s 2s s [Ag + 2 [SO 2 4 (2s s 4s 3 Mol Ag + 2,5 20 mol volume Ag + 2 tetes 1 ml 0,1 ml 1 4 L elarutan Ag + 2,5 16 mol/l Ag 2 4s 3 4(2,5 16 ) 3 62,5 48 6, Jawaban: e TlCl(s) Tl + +Cl s s s [Tl + [Cl 1 4 s (s) 1 4 s 2 s 1 2 mol/l Massa TlCl s M r (1 2 ) 240 2,4 3 gram 5. Jawaban: c MgCl 2 Mg Cl 0,01 M 0,01 M 0,02 M MgF 2 3,7 8 MgF 2 (s) Mg F s s 2s Oleh karena s << 0,01, maka [Mg 2+ 0,01 M. [Mg 2+ [F 2 3,7 8 (0,01)(2s 4s 2 4s 2 3,7 6 s 9,6 4 Jadi, kelarutan MgF 2 dalam MgCl 0,01 M sebesar 9,6 4 M. 6. Jawaban: a 1) Ca (s) Ca 2+ +CO 2 3 s s s [Ca 2+ 2 [ 7,1 9 s 2 s 8,4 5 mol/l 2) Ca (s) Ca s s s [Ca 2+ 2 [ 4,9 6 s 2 s 7 3 mol/l 3) Ba (s) Ba s s s [Ba 2+ 2 [ 2,6 9 s 2 s 4) Ba (s) Ba s s s [Ba 2+ [SO 2 4 1,1 s 2 s 5,09 5 mol/l 1 5 mol/l Urutan kelarutan senyawa-senyawa tersebut dalam air dari yang paling kecil Ba Ba Ca Ca. 7. Jawaban: b MgOH 2 (s) Mg OH s s 2s ph poh 14 ph 14 4 poh log OH log OH 4 log 4 [OH 4 M 2s 4 s 4 imia elas XI 73

75 Mg(OH [Mg 2+ [OH 2 ( 4 )( Jadi, Mg(OH sebesar Jawaban: b 1) AgI, 16 AgI(s) Ag + +l s s s [Ag + [l 16 s 2 s 2) Ag 2 S, Ag 2 S(s) 2Ag + +S 2 s 2s s [Ag + 2 [S 2 51 (2s s 4s 3 s ) AgCI, AgCI(s) Ag + +Cl s s s [Ag + [Cl s 2 s 1 5 4) Ag 2, 11 Ag 2 (s) 2Ag s 2s s [Ag [ 11 (2s s 4s 3 s 1,4 4 5) Ag 2 CrO 4, 12 Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag + + CrO 4 2 s 2s s [Ag [CrO 4 12 (2s s 4s 3 s 6,3 5 Garam yang paling sukar larut adalah Ag 2 S karena mempunyai harga kelarutan paling kecil. 9. Jawaban: b 1) AgI(s) Ag + + I s s s [Ag + [I (s)(s) s 2 s 2) AgCl(s) Ag + + Cl s s s [Ag + [Cl (s) (s) s 2 s 3) Ag 2 (s) 2Ag s 2s s [Ag + 2 [ 2 (2s (s) 4s 3 s Berdasarkan perhitungan di atas, urutan kelarutan ketiga larutan tersebut yaitu s AgI s AgCl > s Ag 2.. Jawaban: a ph 8 poh log OH 6 [OH 6 [Mn 2+ [Mn(NO 3 0,01 M Mn(OH (s) Mn OH Hasil kali [ion [Mn 2+ [OH 2 (0,01)( Mn(OH 1,9 13 Hasil kali [ion < sehingga tidak terjadi endapan Mn(OH. 11. Jawaban: b Mg(OH 2 11 [MgCl mol/dm 3 MgCl 2 Mg Cl [Mg mol/dm M Endapan mulai terbentuk jika Mg(OH hasil kali kelarutan ion-ion Mg(OH. Mg(OH (s) Mg OH Mg(OH [Mg 2+ [OH (1 3 ) [OH 2 74 elarutan dan Hasil ali elarutan

76 [OH [OH 1,4 4 M poh log [OH log 1,4 4 4 log 1,4 3,85 ph p w poh 14 3,85,15 Jadi, endapan mulai terbentuk pada ph, Jawaban: e elarutan AgCl dalam air 1 5 mol/l AgCl [Ag + [Cl 5 5 AgCl Ag + + Cl CaCl 2 Ca Cl 0,05 0,05 0,1 Dari reaksi di atas [Cl 0,1 + 0,00001, karena 0,00001 sangat kecil sehingga diabaikan dan [Cl 0,1 AgCl [Ag + [Cl 1 [Ag + (0,1) [Ag Jadi, kelarutan AgCl dalam CaCl 2 0,05 M sebesar 1 9 mol/l. 13. Jawaban: c L (s) L 2+ + SO 2 4 s s L s 2 2,5 5 s 2 s mol/l M r L Jawaban: a R 0,08 L atm/mol P 38 cmhg 0,5 atm T ( ) 300 V HCl 12 ml 0,012 L V NH 3 48 ml 0,048 L Mol HCl nhcl 0,00025 mol 0,25 mmol Mol NH 3 nnh 3 0,001 mol 1 mmol HCl + NH 4 OH NH 4 Cl + H 2 O() Mula-mula : 0,25 1 Reaksi : 0,25 0,25 0,25 0,25 Sisa : 0,75 0,25 0,25 Berdasarkan reaksi di atas diperoleh bahwa di dalam campuran terdapat sisa basa lemah dan garam. Sisa basa lemah dan garam tersebut membentuk larutan penyangga basa sehingga ph larutan dapat dihitung sebagai berikut. [OH b Pada larutan tepat jenuh Mg(OH hasil kali [ion. Mg(OH (s) Mg OH [Mg 2+ [OH 2 Mg(OH [Mg 2+ ( [Mg 2+ 2,2 3 M Jadi, konsentrasi Mg 2+ pada larutan jenuh tersebut adalah 2,2 3 M. 15. Jawaban: e s [BaF 2 0,01 M 1 2 M BaF 2 (s) Ba F s s 2s BaF 2 [Ba 2+ [2F 2 (s) (2s (1 2 )( Jawaban: b SrCrO 4 (s) Sr CrO 4 s s [Sr 2+ 2 [CrO 4 2,2 5 (s)(s) 2,2 5 s 2 s 4,7 3 M Jadi, konsentrasi ion Sr 2+ yang terdapat dalam larutan jenuh SrCO 4 adalah 4,7 3 M. imia elas XI 75

77 17. Jawaban: b AgCl(s) Ag + + Cl s s s [Ag + [Cl 1 (s) (s) s 1 5 M M r AgCl 143 s Massa AgCl 4 35,75 5 g 35,75 2 mg 0,3575 mg 18. Jawaban: b Mol CaCrO 4 V CaCrO 4 M CaCrO 4 0 ml 0,4 M 40 mmol Mol AgNO 3 V AgNO 3 M AgNO 3 0 ml 0,4 M 40 mmol V total V CaCrO 4 + V AgNO 3 0 ml + 0 ml 200 ml CaCrO 4 + 2AgNO 3 Ca(NO 3 + Ag 2 CrO 4 (s) Mula-mula : Reaksi : Sisa : [Ag 2 CrO 4 Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag 2+ + CrO 4 2 0,1 M 0,2 M 0,1 M 0,1 M Hasil kali [ion [Ag+ 2 [CrO 4 2 (0,2 (0,1) 4 3 Hasil kali [ion > sehingga terjadi endapan Ag 2 CrO 4. s 0,1 Massa Ag 2 CrO 4 6,64 gram 19. Jawaban: c Mol Ba(OH V Ba(OH M Ba(OH 250 ml 0,01 M 2,5 mmol Mol Na 2 V Na 2 M Na ml 0,01 M 2,5 mmol Volume total V Ba(OH + V Na ml ml 500 ml Ba(OH + Na 2 Ba (s) + 2NaOH Mula-mula : 2,5 2,5 Reaksi : 2,5 2,5 2,5 5 Sisa : 2,5 5 [Ba 5 3 M Ba (s) Ba M 5 3 M 5 3 M Hasil kali [ion [Ba2+ [ 2 (5 3 )(5 3 ) 2,5 5 Hasil kali [ion > sehingga terjadi endapan Ba. 20. Jawaban: d Ag 3 PO 4 (s) 3Ag + + PO 4 3 a 3a a Ag 3 PO 4 [Ag + [PO 4 3 (3a) 3 (a) 27a Jawaban: d 1) Ag 2 ; 1,4 5 Ag 2 (s) 2Ag s s [Ag + 2 [SO 2 4 1,4 5 (2s (s) 1,4 5 4s 3 s 1,52 2 M 2) Sr ; 2,5 7 Sr (s) Sr 2+ + SO 2 4 s s [Sr 2+ 2 [ 2,5 7 (s) (s) 2,5 7 s 2 s 3) Pb ; 1, M Pb (s) Pb 2+ + SO 2 4 s s 76 elarutan dan Hasil ali elarutan

78 [Pb 2+ [SO 2 4 1,7 8 (s) (s) 1,7 8 s 2 s 4) Ba ; 1,1 1,3 4 M Ba (s) Ba s s [Ba 2+ [SO 2 4 1,1 (s) (s) 1,1 s 2 s 5) Ca ; 9 6 Ca (s) Ca s s [Ca 2+ [SO (s) (s) 9 6 s 2 1,05 5 M s 3 3 M Larutan yang mula-mula mengendap adalah Ba karena memiliki kelarutan paling kecil. 22. Jawaban: d Ca (s) Ca Ca [Ca 2+ 2 [ ( 4 )( 4 ) 8 1) Air murni Ca (s) Ca ,01 M 0,01 M 0,01 M elarutan Ca 4 M dalam air murni adalah 4 M. 2) Na 2 0,01 M Na 2 (s) 2Na ,01 0,02 0,01 elarutan 2 6 M 3) CaCl 2 0,01 M CaCl 2 (s) Ca Cl 0,01 0,01 0,02 elarutan Ca 2+ 6 M 4) Ca 3 (PO 4 0,01 M Ca 3 (PO 4 (s) 3Ca PO 3 4 0,01 0,03 0,02 elarutan Ca 2+ 3,3 7 5) 2 0,01 M 2 (s) CO 2 3 0,01 0,02 0,01 elarutan 2+ 6 M Jadi, kelarutan Ca paling kecil terdapat pada larutan Ca 3 (PO 4 0,01 M. 23. Jawaban: e NaOH Na + + OH ph 11 poh 14 ph log [OH 3 [OH 3 M MgOH 2 (s) Mg OH s s 2s Mg(OH [Mg 2+ [OH [Mg 2+ ( 3 [Mg M [MgCl 2 [Mg M Mol MgCl 2 M MgCl 2 V MgCl 2 (1 5 M)(1 L) 1 5 mol 24. Jawaban: b Pb (s) Pb s s s [Pb 2+ [SO (s) (s) 1 s 2 s 1 4 M Larutan jenuh Pb diencerkan 0 kali. Misal: V 1 V V 2 0 V M 1 s 1 4 M M 1 V 1 M 2 V 2 (1 5 )V M 2 (0V) M M Setelah diencerkan kelarutan Pb menjadi 1 6 mol/l. imia elas XI 77

79 25. Jawaban: d Perak kromat (Ag 2 CrO 4 ) Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag + + CrO 2 4 [Ag + 2 [CrO Jawaban: b Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag CrO 4 [Ag [CrO 4 (2 4 ( 4 ) 4 12 elarutan AgCrO 4 dalam larutan 2 CrO 4 0,01 M. 2 CrO CrO 4 0,01 M 0,02 M 0,01 M Ag 2 CrO 4 (s) 2Ag + + CrO 4 2 s 2s s Oleh karena 4 < 0,01M, maka [CrO 4 2 0,01 M [Ag + 2 [CrO [Ag + 2 (0,01) [Ag + 2 [Ag [Ag Jadi, kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam larutan 2 Cr 2 O 4 0,01 M sebesar 2 5 M. 27. Jawaban: d ph poh 14 ph 14 4 poh log [OH 4 log [OH [OH 4 M L(OH) 3 (s) L OH 4 4 [L 3+ [OH 3 ( 4 )( 4 ) , Jawaban: b M(OH (s) M OH 5 4 M 5 4 M 1 3 M [OH 3 poh log [OH log (1 3 ) 3 ph 14 poh Jawaban: d [BaF 2 0,002 M BaF 2 (s) Ba F 0,002 M 0,002 M 0,004 M BaF 2 [Ba 2+ [F 2 (0,002)(0,004 3, Jawaban: b elarutan suatu zat dipengaruhi oleh adanya ion sejenis, suhu, dan jenis pelarut. Adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan suatu zat. elarutan sebagian besar zat akan semakin besar seiring meningkatnya suhu. Zat polar akan mudah larut dalam pelarut polar dan zat nonpolar akan mudah larut dalam pelarut nonpolar. B. Uraian 1. a. Ag 3 PO 4 (s) 3Ag + + PO 3 4 [Ag + 3 [PO 3 4 b. PbCrO 4 (s) Pb 2+ + CrO 2 4 [Pb 2+ [CrO 2 4 c. Al(OH) 3 (s) Al OH [Al 3+ [OH 3 d. Ca (s) Ca 2+ + SO 2 4 [Ca 2+ [SO 2 4 e. MgC 2 O 4 (s) Mg 2+ + C 2 O 2 4 [Mg 2+ [C 2 O Ca 3 (PO 4 (s) 3Ca PO 4 3 s 3s 2s [Ca 2+ 3 [PO (3s) 3 (2s 1 25 (27s 3 )(4s 2 ) (s 5 ) s 0,4 5 mol/l 4 6 mol/l M r Ca 3 (PO 4 {(3 40) + (2 31) + (8 16)} s 4 6 mol/l 3 gram/mol gram/l 1,24 3 gram/l 78 elarutan dan Hasil ali elarutan

80 3. CaCl 2 Ca Cl 0,01 0,01 0,02 Ca(OH [Ca 2+ [OH (0,01) [OH 2 [OH [OH 2 2 poh log [OH log 2 2 ph 2 log 2 14 poh 14 (2 log 2) 12 + log 2 Jadi, endapan Ca(OH mulai terbentuk pada ph 12 + log ph 11 poh 14 ph log [OH 3 log [OH log 3 [OH 3 M onsentrasi ion OH dalam 200 ml larutan: [OH 3 M 5 4 M onsentrasi setiap ion: [Co M 1 6 M [Fe M 1 6 M [Ca M 1 6 M a. Co(OH, 2 16 Co(OH (s) Co OH s 2s Hasil kali [ion (1 6 )(5 4 2,5 13 Hasil kali [ion > sehingga terjadi endapan. b. Fe(OH, 8 15 Fe(OH (s) Fe OH s 2s Hasil kali [ion (1 6 )(5 4 2,5 13 Hasil kali [ion > sehingga terjadi endapan. c. Ca(OH, 1 19 Ca(OH (s) Ca OH s 2s Hasil kali [ion (1 6 )(5 4 1,25 16 Hasil kali [ion < sehingga tidak terjadi endapan. Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Co(OH dan Fe(OH. 5. Cu (s) Cu [Cu 2+ 2 [ 1 (s s s 5 mol/l M r Cu (63, (3 16)) 123,5 elarutan Cu dalam 200 ml air: s 5 5 Massa CuCO 2 s 2,47 4 gram 0,247 mg Jadi, massa Cu yang larut dalam 200 ml air sebesar 0,247 mg. 6. M r Ca 136 gram/mol m Ca 136 mg g s [Ca 3 Ca (s) Ca s s s [Ca 2+ 2 [ (s) (s) ( 3 )( 3 ) 6 Jadi, hasil kali kelarutan Hg 2 sebesar a. elarutan Cd(OH dalam air murni Cd(OH (s) Cd OH s s 2s [Cd 2+ [OH (s)(2s s 3 imia elas XI 79

81 s 1,4 5 M b. elarutan Cd(OH dalam NaOH 0,01 M NaOH Na + + OH 0,01 M 0,01 M [Cd 2+ [OH (s)(0, s 4 s 1 M 8. Mol NaOH V NaOH M NaOH 0 ml 1 M 0 mmol Mol CH 3 COOH V CH 3 COOH M CH 3 COOH 0 ml 1 M 0 mmol V total V NaOH + V CH 3 COOH 0 ml + 0 ml 200 ml NaOH + CH 3 COOH CH 3 COONa(s) + H 2 O() Mula-mula : 0 0 Reaksi : Sisa : 0 0 Oleh karena NaOH dan CH 3 COOH habis bereaksi, maka akan terjadi hidrolisis garam. Garam yang terbentuk bersifat basa karena berasal dari basa kuat dan asam lemah. [CH 3 COONa [OH 0,5 M 2,2 5 M Pada keadaan larutan tepat jenuh hasil kali konsentrasi ion Ni(OH. Ni(OH [Ni 2+ [OH [Ni 2+ (2, [Ni 2+ (5 ) [Ni M 9. XY 2 (s) X Y XY 2 1 Volume total 250 ml ml 500 ml 0,5 L Mol X mol [X 2+ Mol Y 2 3 mol [Y 4 3 M 8 3 M [X 2+ [Y 2 (8 3 )(4 3 (8 3 )(16 6 ) ,28 7 Hasil kali [ion > sehingga terbentuk endapan XY 2.. Zn(OH (s) Zn OH s s 2s EndapanZn(OH mulai terbentuk saat hasil kali [ion Zn(OH. Zn(OH [Zn 2+ [OH (s) (2s s 3 s 0, [OH 2s 2(5 6 ) 5 poh log [OH log ( 5 ) 5 ph 14 poh elarutan dan Hasil ali elarutan

82 Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. mendeskripsikan sistem koloid, sifat, dan cara pembuatannya. 2. menjelaskan penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri. 3. merancang pembuatan sistem koloid berdasarkan cara dispersi atau kondensasi. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu: 1. mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa sistem koloid dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2. berperilaku teliti, objektif, kritis, kerja sama, saling menghargai, dan santun dalam pengamatan dan diskusi. oloid Sistem Dispersi oloid Sifat-Sifat oloid Pembuatan oloid Penerapan oloid dalam ehidupan Sehari-hari dan Industri Melakukan percobaan sederhana untuk mengetahui perbedaan sistem dispersi suspensi, larutan, dan koloid. Mendiskusikan jenisjenis koloid. Mengidentifikasi jenisjenis koloid yang ada di lingkungan sekitar. Melakukan percobaan sederhana untuk mengetahui sifat koloid. Mendiskusikan sifatsifat koloid. Menyelidiki sifat-sifat koloid melalui kegiatan eksperimen. Melakukan percobaan sederhana untuk membuat sistem koloid. Membuat contoh koloid melalui kegiatan eksperimen. Mengamati jenis-jenis koloid yang terdapat dalam produk perawatan tubuh. Mendiskusikan penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Membuat es krim sebagai salah satu contoh koloid. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa sistem koloid dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bersikap teliti, cermat, objektif, dan kritis saat melakukan pengamatan dalam percobaan. Menghargai pendapat orang lain dan berbahasa santun saat berdiskusi. Mendeskripsikan sistem koloid dan perbedaannya dengan sistem dispersi yang lain. Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis koloid. Menjelaskan sifat-sifat koloid. Menjelaskan penerapan sifat-sifat koloid dalam berbagai bidang. Menjelaskan pembuatan koloid secara kondensasi dan dispersi. Menjelaskan penggunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Menyajikan laporan tertulis hasil identifikasi koloid di lingkungan sekitar. Menyajikan data hasil percobaan dan laporan mengenai sifat dan pembuatan koloid. Menyajikan produk dan laporan tugas proyek mengenai pembuatan koloid. imia elas XI 81

83 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a Mayones dan kabut merupakan sistem koloid karena mayones termasuk emulsi cair sementara kabut termasuk aerosol cair. Air gula, sari buah jeruk, dan air garam merupakan larutan. 2. Jawaban: a Susu merupakan emulsi cair, yaitu sistem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa zat cair. Asap merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi gas. abut merupakan sistem koloid dengan terdispersi cair dan medium pendispersi gas. eju dan mentega merupakan sistem koloid yang fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya padat. 3. Jawaban: d Santan termasuk sistem koloid. Sistem koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa karena ukuran fase terdispersinya. Ukuran partikel terdispersi dalam santan 7 5 cm. Dengan demikian, zat terdispersi dalam santan tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa dan hanya dapat disaring dengan kertas saring ultra. 4. Jawaban: e Emulsi cair (emulsi) adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi cair. Mayones dan susu merupakan contoh emulsi cair. Mayones adalah emulsi minyak dalam air, sedangkan susu adalah emulsi lemak dalam air. Sementara lem kanji dan tinta termasuk jenis sol. Mentega merupakan contoh emulsi padat, sedangkan kue termasuk busa padat. 5. Jawaban: a Di antara zat-zat tersebut, hanya protoplasma yang didispersikan ke dalam air dapat membentuk koloid. Asam sulfat, alkohol, gula, dan garam akan membentuk larutan saat dilarutkan dalam air. B. Uraian 1. Larutan dan koloid terlihat homogen secara kasat mata. Akan tetapi, secara mikroskopis larutan tampak berbeda dengan koloid. Larutan tetap terlihat homogen, sedangkan koloid tampak heterogen. Partikel terlarut dalam larutan tidak dapat disaring meskipun dengan kertas saring ultra. Sementara partikel dalam koloid dapat dipisahkan dengan kertas saring ultra. Diameter partikel larutan < 7 cm, sedangkan diameter partikel koloid 7 5 cm. 2. a. abut: fase terdispersi cair, medium pendispersi gas, jenis koloid aerosol cair. b. Mayones: fase terdispersi cair, medium pendispersi cair, jenis koloid emulsi cair. c. Mutiara: fase terdispersi cair, medium pendispersi padat, jenis koloid emulsi padat. d. Debu: fase terdispersi padat, medium pendispersi gas, jenis koloid aerosol padat. e. aret busa: fase terdispersi gas, medium pendispersi padat, jenis koloid busa padat f. Es krim: fase terdispersi cair, medium pendispersi padat, jenis koloid busa padat. g. Lem: fase terdispersi padat, medium pendispersi cair, jenis koloid sol h. Gelas berwarna: fase terdispersi padat, medium pendispersi padat, jenis koloid sol padat. i. Busa sabun: fase terdispersi gas, medium pendispersi cair, jenis koloid busa cair. 3. Aerosol adalah salah satu tipe koloid dengan fase pendispersi berupa gas. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat, contoh asap. Jika zat yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosol cair, contoh kabut. 4. Obat antinyamuk semprot adalah koloid tipe aerosol cair. Aerosol cair terbentuk dari fase cair yang terdispersi dalam medium pendispersi gas. Bahan aktif antinyamuk yang berwujud cair didispersikan dalam gas bertekanan tinggi. 5. Sistem koloid yang terdapat dalam darah termasuk sol cair. Partikel padat yang terdispersi dalam darah berupa zat makanan yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam darah juga terdapat hormon dan sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Partikel padat tersebut terdispersi dalam cairan, yaitu plasma darah. 82 oloid

84 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya oleh partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel-partikel koloid dalam medium pendispersinya. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid dalam medan listrik ke arah kutub yang muatannya berlawanan. oagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid sehingga terpisah dari medium pendispersinya. oloid pelindung adalah koloid yang mampu melindungi koloid lain agar tidak terjadi penggumpalan/koagulasi. 2. Jawaban: d Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air merupakan gerak Brown. Gerak acak ini disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikelpartikel koloid yang terdispersi dengan molekulmolekul medium pendispersinya. Semakin kecil ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat. 3. Jawaban: a oagulasi adalah peristiwa pengendapan partikelpartikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah dari medium pendispersinya. Contoh peristiwa koagulasi di antaranya pembentukan delta di muara sungai dan penjernihan air dengan tawas. Penyembuhan sakit perut dengan norit dan pemutihan gula merupakan contoh peristiwa adsorpsi. Cuci darah pada penderita ginjal merupakan contoh peristiwa dialisis. 4. Jawaban: e Gerak Brown terjadi akibat banyaknya tumbukan antarmolekul partikel koloid pada sisi yang tidak sama dalam medium pendispersinya. Perbedaan muatan partikel koloid mengakibatkan terjadinya elektroforesis. 5. Jawaban: a Sifat dialisis dimanfaatkan dalam hemodialisis pada penderita gagal ginjal. Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya pada industri logam dan proses penjernihan air tebu pada pembuatan gula pasir menggunakan tanah diatome merupakan pemanfaatan sifat adsorpsi. Proses penetralan albuminoid dalam darah sehingga terjadi penggumpalan yang dapat menutup luka dan penggumpalan asap pabrik dengan alat pengendap Cottrell merupakan pemanfaatan sifat koagulasi. 6. Jawaban: e Elektrodialisis adalah proses dialisis menggunakan elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi koloid. 7. Jawaban: c Sol liofob fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil terhadap medium pendispersinya sehingga mudah diendapkan meskipun dengan penambahan sedikit elektrolit. Sedikit menunjukkan gerak Brown saat diamati menggunakan mikroskop ultra, mampu mengadsorpsi medium pendispersinya, partikel-partikelnya kurang mampu menghamburkan cahaya, medium yang diadsorpsi berupa molekul merupakan sifat sol liofil. 8. Jawaban: b Partikel koloid dapat bermuatan karena permukaannya mampu menyerap ion-ion, misal Al(OH) 3. Partikel-partikel yang telah bermuatan sama akan tolak-menolak sehingga terhindar dari penggumpalan. emampuan ini menunjukkan sifat partikel koloid berupa adsorpsi. Oleh karena sifat tersebut, Al(OH) 3 digunakan sebagai adsorben pada penjernihan air. 9. Jawaban: b oloid pelindung merupakan koloid yang dapat melindungi atau menstabilkan koloid lain agar tidak terjadi koagulasi. oloid pelindung bekerja dengan cara membentuk pembungkus berupa lapisan di sekeliling partikel koloid lain. Adanya lapisan tersebut akan melindungi muatan koloid sehingga partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari mediumnya.. Jawaban: b Minyak silikon merupakan koloid pelindung pada cat, yaitu untuk melindungi campuran warna cat dengan oksida-oksida logam. asein merupakan koloid pelindung dalam susu, yaitu melindungi lemak agar tetap menyatu dengan medium pendispersinya. Terjadinya solvatasi pada koloid liofil atau hidrofil bertujuan agar terbentuk selubung sehingga koloid terhindar dari agregasi. Penggunaan kantong semipermeabel untuk mengurangi ion-ion pengganggu pada proses hemodialisis sehingga merupakan peristiwa dialisis. imia elas XI 83

85 B. Uraian 1. Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya terlihat dengan jelas. Contoh efek Tyndall adalah sorot lampu mobil terlihat lebih jelas jika udara berkabut. 2. Gerak Brown terjadi karena partikel-partikel koloid saling bertumbukan tidak seimbang sehingga partikel-partikel koloid bergerak acak dalam molekul-molekul medium pendispersinya. Semakin kecil ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat. 3. Asam amino akan bermuatan positif, negatif, dan netral jika larutan asam amino diatur pada ph tertentu. Pemisahan asam amino dapat dilakukan dengan elektroforesis. Asam amino tersebut ditempatkan dalam tabung U dan dialiri arus listrik melalui dua elektrode yang diletakkan di kedua mulut tabung. Dengan demikian, akan terjadi medan listrik yang mengakibatkan asam amino terpisah. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang bermuatan negatif akan menuju anode, dan asam amino netral tidak akan terpengaruh oleh kedua elektrode. 4. arena fase terdispersi pada sol hidrofil dapat dipisahkan dengan cara pemanasan. Zat padat yang terpisah ini dapat kembali menjadi sol apabila dicampurkan dengan air. Contoh sifat reversibel ini dapat ditemui pada sol agar-agar. Agar-agar dalam air panas berupa sol, setelah didinginkan berubah menjadi gel. Gel akan menjadi sol kembali setelah dipanaskan. 5. Tujuan penggunaan alat pengendap Cottrel di pabrik dan industri yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misal debu logam). Cara kerja alat tersebut dengan mengalirkan asap dari pabrik melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi ( hingga volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap yang kemudian menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel asap bermuatan tersebut akan ditarik dan diikat pada elektrode yang bermuatan berlawanan. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Melalui reaksi pengendapan, koloid dibuat dengan cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit hingga menghasilkan endapan berukuran koloid, misal pada pembuatan AgCl. Pembuatan koloid secara reaksi hidrolisis dilakukan dengan mereaksikan garam tertentu dengan air. Pembuatan koloid secara reaksi pemindahan dilakukan dengan cara mereaksikan asam dengan suatu zat, misal pada pembuatan sol As 2 S 3. Pembuatan koloid secara reaksi redoks dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan koloid dengan cara penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut tertentu. 2. Jawaban: c Pembuatan koloid secara hidrolisis terdapat pada pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan reaksi: FeCl 3 + 3H 2 O(l) Fe(OH) 3 (s) + 3HCl Reaksi AgNO 3 + NaCl AgCl(s) + NaNO 3 merupakan reaksi pengendapan. Reaksi As 2 O 3 + 3H 2 S(g) As 2 S 3 (s) + 3H 2 O(l) merupakan reaksi pemindahan. Reaksi 2AuCl 3 + 3HCHO + 3H 2 O(l) 2Au(s) + 6HCl + 3HCOOH dan H 2 S(g) + H 2 O 2 S(s) + 2H 2 O(l) merupakan reaksi redoks. 3. Jawaban: e Pembuatan koloid melalui reaksi substitusi merupakan pembuatan koloid secara kondensasi. Pembuatan koloid secara busur Bredig, homogenisasi, peptisasi, dan mekanik merupakan pembuatan koloid secara dispersi. 4. Jawaban: b Pembuatan koloid dengan cara membuat partikelpartikel fase terdispersi menggunakan loncatan bunga api listrik merupakan pembuatan koloid dengan cara busur Bredig. Pembuatan koloid dengan cara pendinginan dilakukan dengan cara menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi koloid. Pembuatan koloid dengan cara pengembunan uap dilakukan dengan mengalirkan uap melalui air dingin hingga mengembun sehingga diperoleh partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara penggantian pelarut dilakukan dengan mengganti pelarut yang digunakan dengan pelarut tertentu yang mampu melarutkan fase terdispersi dengan 84 oloid

86 baik. Pembuatan koloid dengan cara homogenisasi digunakan untuk membuat suatu zat menjadi homogen dan berukuran partikel koloid. 5. Jawaban: c Sol AgI dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO 3 dengan larutan I berlebih. Campuran ini menghasilkan endapan AgI. Endapan AgI kemudian dicuci agar mengalami peptisasi, yaitu terbentuknya partikel koloid AgI. Cara ini dikenal dengan cara peptisasi. 6. Jawaban: a Busur Bredig merupakan salah satu metode pembuatan koloid, khususnya sol logam seperti emas dan platina. Logam yang akan didispersikan dipasang sebagai elektrode-elektrode yang dicelupkan ke dalam air dan dihubungkan dengan sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga api listrik yang muncul di antara kedua elektrode ketika dialiri arus listrik akan menguapkan sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di dalam medium pendispersi akan menyublim dan membentuk partikel halus. oloid tipe emulsi dibuat dengan cara homogenisasi, sol raksa dibuat dengan pengembunan uap, sol perak iodida dibuang dengan cara peptisasi, sol belerang dibuat dengan cara reaksi redoks. 7. Jawaban: a Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara kondensasi fisika melalui penggantian pelarut. Belerang dilarutkan ke dalam belerang disulfida atau alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Selanjutnya, larutan tersebut diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang. 8. Jawaban: b Jeli merupakan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi padat. Jeli dapat dibuat dengan cara peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jeli adalah pektin atau asam pektinat. Pektin mempunyai sifat terdispersi dalam air. Pektin bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel (jeli). Pembuatan koloid secara mekanik dilakukan dengan cara penggerusan zat padat lalu didispersikan ke dalam medium pendispersi. Pembuatan koloid dengan cara busur Bredig menggunakan loncatan bunga api listrik. Reaksi pemindahan dilakukan dengan menambahkan atau mengalirkan suatu zat ke dalam larutan untuk membentuk koloid. Pengembunan uap dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu mengalirkannya melalui air dingin sehingga terbentuk cairan (mengembun). eempat cara tersebut biasa digunakan dalam pembuatan sol. 9. Jawaban: a 1H 2 S + SO 2 2H 2 O + 3S oksidasi reduksi Reaksi tersebut merupakan reaksi koproporsionasi (redoks). 2) As 2 O 3 + 3H 2 S As 2 S 3 + 3H 2 O Reaksi tersebut merupakan reaksi pemindahan. 3) AgNO 3 + HCl AgCl + HNO 3 Reaksi tersebut merupakan reaksi pengendapan. 4) FeCl 3 + 3H 2 O Fe(OH) 3 + 3HCl Reaksi tersebut merupakan reaksi hidrolisis. 5H 3 AsO 3 + 3H 2 S 6H 2 O + As 2 S 3 Reaksi tersebut merupakan reaksi dekomposisi rangkap.. Jawaban: b Agar-agar yang dilarutkan dalam air akan terbentuk suspensi. Setelah dipanaskan dan dididihkan, suspensi agar-agar tersebut akan berubah membentuk gel. B. Uraian 1. Sol Fe(OH) 3 dibuat melalui reaksi hidrolisis yaitu mereaksikan garam FeCl 3 dengan air mendidih. Pada proses ini FeCl 3 akan terionisasi dan Fe 3+ akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi partikel koloid Fe(OH) 3. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. FeCl 3 + 3H 2 O(l) Fe(OH) 3 (s) + 3HCl 2. Pembuatan sol belerang melalui reaksi redoks dilakukan dengan cara mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan SO 2 atau larutan H 2 O 2. Pada reaksi ini akan terbentuk larutan jenuh belerang. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. 2H 2 S(g) + SO 2 3S(s) + 2H 2 O(l) 2H 2 S(g) + H 2 O 2 S(s) + 2H 2 O(l) 3. Partikel lemak yang berukuran suspensi dapat diubah menjadi berukuran koloid dengan cara homogenisasi. Caranya dengan melewatkan partikel-partikel lemak melalui lubang berpori bertekanan tinggi. Jika partikel koloid telah terbentuk partikel-partikel tersebut selanjutnya didispersikan ke dalam medium pendispersi. 4. Pembuatan koloid dengan cara dispersi berasal dari suspensi. Caranya dengan menghaluskan partikel-partikel suspensi hingga berukuran partikel koloid dan mendispersikannya ke dalam medium pendispersi. Cara dispersi meliputi peptisasi, mekanik, dan busur Bredig. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi berasal dari partikel- imia elas XI 85

87 partikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang berupa ion, atom, atau molekul. Caranya dengan menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi meliputi reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis, reaksi pemindahan, reaksi redoks, pengembunan uap, pendinginan, dan penggantian pelarut. 5. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan jalan memecah partikel zat yang mengendap dalam medium pendispersi air menjadi berukuran partikel koloid. Contohnya sebagai berikut. a. Pembuatan sol agar-agar (koloid agar-agar) dari tepung agar-agar yang ditambah air. b. Pembuatan sol gelatin dengan menambahkan air ke dalam gelatin sehingga gelatin dipeptisasi oleh molekul air. c. Pembuatan sol Al(OH) 3 dengan menambahkan H 2 O ke dalam larutan AlCl 3. d. Pembuatan sol belerang dari endapan NiS dengan penambahan gas H 2 S. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e Paduan logam dan kaca berwarna merupakan sistem koloid yang berupa sol padat dengan fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa zat padat. 2. Jawaban: b Cat merupakan contoh sistem koloid yang berwujud sol cair (sol) yaitu sistem koloid dengan fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair. Fase terdispersi padat dalam medium pendispersi padat adalah sol padat, cair dalam padat adalah emulsi padat, cair dalam gas adalah aerosol cair (aerosol), dan gas dalam cair adalah busa cair. 3. Jawaban: b Sistem koloid tanah diatome dapat digunakan untuk memutihkan warna gula tebu. Partikel koloid tanah diatome dapat menyerap zat warna dari gula tebu sehingga gula menjadi putih. Emulsi susu distabilkan oleh kasein. Pengotor asap pabrik dapat diendapkan dengan alat pengendap elektrostatik. Muatan koloid dalam air dapat dinetralkan dengan Al(OH) 3 dari tawas. Zat warna dalam cat distabilkan oleh emulgator cat. 4. Jawaban: b Susu merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi cair. Nasi, gula, kacang, dan vitamin bukan termasuk sistem koloid. 5. Jawaban: e Busa merupakan sistem koloid yang mempunyai fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat cair atau zat padat. Medium pendispersi batu apung berupa zat padat sehingga disebut busa padat. B. Uraian 1. Sistem koloid banyak digunakan dalam berbagai bidang industri, khususnya industri kosmetik, makanan, dan farmasi. a. Dalam industri kosmetik sebagai bahan pembuat semprot rambut (hair spray) dan parfum. b. Dalam industri makanan sebagai bahan pembuat biskuit, keju, mentega, dan mayones. c. Dalam industri farmasi sistem koloid digunakan dalam pembuatan berbagai jenis obat. 2. arena sistem koloid merupakan satu-satunya cara membuat zat-zat atau bahan yang tidak dapat larut satu sama lain menjadi campuran yang stabil. Contoh: Tinta yang mempunyai fase terdispersi zat-zat berwarna (pigmen) dan medium pendispersi air. Sebenarnya zat-zat warna (pigmen) tidak larut dalam air. Akan tetapi dengan sistem koloid dapat dibuat tinta yang berupa campuran yang stabil. 3. Susu merupakan emulsi lemak dalam air. Emulsi ini distabilkan oleh kasein. Saat susu menjadi basi, kasein telah dirusak oleh bakteri. asein yang rusak tidak dapat lagi menjaga kestabilan dispersi lemak dalam air sehingga lemak terpisah dari air dan menggumpal. 4. Getah karet adalah koloid tipe sol. Zat yang terdispersi dalam getah karet adalah partikelpartikel karet. aret dapat diperoleh dengan memisahkan partikel-partikel karet dari medium pendispersinya. Hal ini dilakukan dengan mengkoagulasikan getah karet dengan asam formiat atau asam asetat. aret yang telah menggumpal selanjutnya digiling dan dicuci. aret kemudian diproses lebih lanjut menjadi lembaran (sheet). 86 oloid

88 5. Penerapan koloid dalam proses penjernihan air dilakukan dengan menambahkan tawas pada air yang keruh. Tawas mampu menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Ion Al 3+ dari tawas akan membentuk partikel koloid Al(OH) 3 yang bermuatan positif. oloid Al(OH) 3 akan mengadsorpsi koloid pencemar bermuatan negatif dalam air, seperti zat warna dan detergen. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b Air sadah merupakan air yang mengandung ion Ca 2+ dan ion Mg 2+. Ion-ion tersebut terdispersi homogen dalam air, stabil, dan tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa. Oleh karena itu, air sadah termasuk larutan. 2. Jawaban: a Salah satu ciri yang membedakan larutan dengan koloid adalah kejernihannya. Larutan membentuk sistem dispersi yang jernih, sedangkan koloid terlihat keruh. Larutan dan koloid mempunyai persamaan untuk ciri fisik yang lain, seperti terlihat homogen, stabil, tidak mengendap, dan tidak dapat disaring dengan kertas saring. 3. Jawaban: b Aerosol adalah sistem koloid dengan medium pendispersi gas. abut merupakan sistem koloid dengan medium pendispersi gas dan termasuk aerosol cair karena fase terdispersinya cair. Susu termasuk emulsi cair, buih termasuk busa, gelatin termasuk gel, dan tinta termasuk sol cair. 4. Jawaban: a Zat yang dapat menstabilkan busa disebut zat pembuih, contoh sabun. Sementara itu, kasein, gelatin, dan lesitin merupakan contoh emulgator yang berfungsi menstabilkan sistem emulsi. Oksigen merupakan salah satu gas yang berperan sebagai fase terdispersi dalam udara. Udara ini dapat terdispersi dalam medium cair membentuk koloid tipe busa. 5. Jawaban: a Sol adalah sistem koloid dengan fase padat terdispersi dalam fase cair. Fase cair yang terdispersi dalam fase cair disebut emulsi. Fase padat yang terdispersi dalam gas disebut aerosol padat. Fase cair yang terdispersi dalam fase gas disebut aerosol cair. Fase gas yang terdispersi dalam fase cair disebut busa cair. 6. Jawaban: d Partikel karet alam dalam getah karet dapat dikoagulasikan dengan penambahan asam formiat. Partikel karet alam akan menggumpal sehingga dapat diolah menjadi sheet. Getah karet yang ditambah amonia akan stabil dan tidak menggumpal biasa disebut lateks. arbon aktif dapat digunakan sebagai absorben, misal norit. Aluminium hidroksida (Al(OH 3 )) dihasilkan oleh ion Al 3+ yang terhidrolisis dari tawas. oloid (Al(OH) 3 dapat menjernihkan air. Metanol biasa digunakan sebagai pelarut senyawa organik. 7. Jawaban: d Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan listrik pada koloid. Melalui elektroforesis, partikel-partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode sesuai dengan lawan muatannya setelah alat elektroforesis dihubungkan dengan sumber arus selama beberapa waktu. 8. Jawaban: a Sifat adsorpsi diterapkan pada penyaringan asap pabrik dengan alat Cottrell dan pemutihan gula dengan karbon aktif. Penjernihan air dengan tawas merupakan penerapan sifat koagulasi. Sorot lampu pada malam hari berkabut merupakan penerapan sifat efek Tyndall. Cuci darah pada penderita gagal ginjal merupakan penerapan sifat dialisis. 9. Jawaban: b oloid Al(OH) 3 bermuatan positif. Muatan ini terjadi karena koloid Al(OH) 3 mengadsorpsi ion positif Al 3+ dari medium pendispersinya. Adsorpsi merupakan kemampuan partikel koloid menyerap suatu partikel zat, dapat berupa ion, atom, maupun molekul pada permukaan zat lain. Jadi, kemampuan partikel koloid Al(OH) 3 dalam menyerap kotoran halus yang melayang-layang di perairan sehingga menempel pada permukaannya disebut adsorpsi.. Jawaban: d Liofil adalah koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar dalam menarik medium pendispersinya. Zat yang termasuk liofil adalah agar-agar, mentega, awan, sabun, minyak tanah, lem karet, lem kanji, dan busa sabun. Sementara itu, sol emas, sol perak klorida, susu, belerang, batu apung, asap, dan debu merupakan liofob. Liofob adalah koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil terhadap medium pendispersi. imia elas XI 87

89 11. Jawaban: c Muatan listrik pada partikel koloid terjadi karena permukaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi atau menyerap ion-ion yang ada dalam medium pendispersi. 12. Jawaban: d oloid yang bermuatan negatif seperti As 2 S 3 paling efektif dikoagulasikan dengan elektrolit yang mengandung ion dengan muatan positif terbesar. Muatan positif 1 dimiliki oleh kalium fosfat, muatan positif 2 dimiliki oleh besi(ii) sulfat, magnesium sulfat, dan barium nitrat, dan muatan positif 3 dimiliki oleh besi(iii) sulfat. Jadi, elektrolit yang paling efektif untuk mengkoagulasikan As 2 S 3 yaitu besi(iii) sulfat. 13. Jawaban: d Cuci darah bagi penderita gagal ginjal menerapkan sifat koloid berupa dialisis. Menghilangkan bau badan menerapkan sifat koloid berupa adsorpsi. Penyaringan asap pabrik menerapkan sifat koloid berupa koagulasi. Sorot lampu pada malam hari menerapkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Gelatin pada es krim menerapkan sifat koloid berupa koloid pelindung. 14. Jawaban: e Proses penetralan albuminoid dalam darah sehingga mengakibatkan penggumpalan yang dapat menutup luka merupakan peristiwa koagulasi. Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya pada industri logam, penyerapan racun-racun berwujud gas dengan arang halus pada penggunaan masker gas, penjernihan air dengan tawas (Al 2 ( ) 3 ) pada proses pengolahan air minum, penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen menggunakan norit merupakan proses adsorpsi. 15. Jawaban: b Penggunaan asam format pada proses pengolahan karet dari lateks bertujuan untuk menggumpalkan lateks. Jadi, proses ini menerapkan prinsip koagulasi. Penerapan prinsip koloid pelindung diterapkan pada penambahan gelatin untuk mencegah terbentuknya gula atau kristal es pada es krim, penggunaan kasein pada proses pembuatan susu, penambahan lesitin untuk menstabilkan butiran-butiran air dalam proses pembuatan margarin, dan penggunaan larutan gom untuk melindungi partikel-partikel karbon dalam tinta. 16. Jawaban: a Efek Tyndall terlihat pada peristiwa sorot lampu mobil pada saat kabut, sedangkan elektroforesis dimanfaatkan untuk mengendapkan debu pada cerobong asap. Pembuatan lateks dari getah karet menerapkan sifat koagulasi. Pemutihan gula menerapkan sifat adsorpsi kotoran yang menyebabkan warna gula menjadi cokelat. Pengobatan diare dengan norit juga menerapkan sifat adsorpsi racun dan air yang terdapat dalam saluran pencernaan. 17. Jawaban: d Pembuatan koloid cara dispersi dilakukan dengan menggunakan partikel-partikel besar (suspensi), diubah menjadi partikel-partikel koloid. Pembuatan koloid yang termasuk cara dispersi yaitu busur Bredig, peptisasi, dan mekanik. Reaksi redoks dan hidrolisis merupakan pembuatan koloid dengan cara kondensasi. 18. Jawaban: a Pembuatan koloid dengan cara kondensasi di antaranya: 1) pembuatan As 2 S 3 dengan mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan As 2 O 3 2) pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan cara mereaksikan FeCl 3 dengan air panas 3) pembuatan sol belerang dengan cara reaksi redoks Pembuatan sol emas dengan melompatkan bunga api listrik dari elektrode Au dalam air merupakan cara busur Bredig. Pembuatan sol belerang dengan mencampurkan serbuk belerang dengan gula, kemudian dimasukkan dalam air merupakan cara mekanik. Pembuatan sol Al(OH) 3 dengan menambahkan larutan AlCl 3 ke dalam endapan Al(OH) 3 merupakan cara peptisasi. Pembuatan sol agaragar dengan cara memasukkan serbuk agar-agar ke dalam air panas merupakan cara mekanik. 19. Jawaban: e Sol damar bersifat larut dalam alkohol, tetapi sukar larut dalam air. Pada pembuatan sol damar, mulamula damar dilarutkan dalam alkohol hingga diperoleh larutan jenuhnya. Larutan jenuh selanjutnya ditambah air hingga diperoleh sol damar. Pembuatan koloid tersebut menggunakan cara penggantian pelarut. Pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan koloid dengan reaksi hidrolisis dilakukan dengan mereaksikan garam tertentu dengan air. Pembuatan koloid dengan reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan pengembunan uap dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu mengembunkan uapnya yang dilakukan melalui pengaliran lewat air dingin. 88 oloid

90 20. Jawaban: d Sol sulfida yang terbentuk dari endapan CdS dapat dibuat dengan cara mengalirkan gas H 2 S ke dalam endapan CdS hingga diperoleh sulfida yang terdispersi. Cara ini dinamakan peptisasi, yaitu melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa partikel-partikel koloid. 21. Jawaban: a Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan cara mengubah partikel suspensi/kasar menjadi partikel koloid. Pengubahan ini dilakukan dengan cara berikut. 1) Cara mekanik Zat yang didispersikan dan medium pendispersi digiling bersama-sama sampai membentuk partikel koloid. 2) Cara busur Bredig Mencelupkan dua kawat ke dalam air dan memberikan arus listrik pada keduanya sehingga kawat bertindak sebagai elektrode. Panas yang ditimbulkan mula-mula menguapkan logam kemudian uap logam tersebut mengalami kondensasi dan membentuk partikel koloid. 22. Jawaban: b alsium asetat sukar larut dalam alkohol, tetapi mudah larut dalam air. Agar kalsium asetat dapat larut dalam alkohol, kalsium asetat dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air hingga terbentuk larutan jenuh kalsium asetat, kemudian ditambahkan pelarut alkohol sedikit demi sedikit. Penambahan ini mengakibatkan terjadinya pergantian pelarut dari air ke alkohol sehingga terjadi koloid gel kalsium asetat. 23. Jawaban: d 1) Sol AgCl dibuat dengan cara dekomposisi rangkap (cara kondensasi), yaitu dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer. 2) Sol emas dapat dibuat dengan reaksi reduksi (cara kondensasi) dengan cara mereaksikan larutan encer Au 3+ dengan larutan ion Sn 2+ atau ion Fe 2+ 3) Sol Fe(OH) 3 dapat dibuat dengan reaksi hidrolisis (cara kondensasi), yaitu dengan menambahkan larutan FeCl 3 ke dalam air mendidih. Ion Fe 3+ akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi Fe(OH) 3. 4) Sol amilum dibuat dengan cara dispersi. 5) Sol belerang dapat dibuat dengan cara reaksi redoks (cara kondensasi), antara H 2 S dengan SO Jawaban: d Bahan pendorong yang digunakan dalam aerosol obat antinyamuk semprot adalah senyawa kloro fluoro karbon (CFC). Sementara itu, asam formiat dapat digunakan untuk menggumpalkan getah karet. Amonia ditambahkan dalam getah karet untuk mempertahankan keadaan sol lateks. Formaldehid adalah nama lain formalin. Aluminium hidroksida (Al(OH) 3 ) adalah koloid yang dihasilkan dari reaksi tawas dengan air. 25. Jawaban: b Penggunaan koloid tipe sol cair terdapat pada cat kuku dan masker wajah, lipstik termasuk sol padat. Hairspray dan parfum semprot termasuk aerosol. Pembersih muka termasuk emulsi. Sabun cukur termasuk buih. Minyak rambut termasuk gel. 26. Jawaban: c uning telur berfungsi sebagai emulgator dalam mayones. uning telur membantu mengemulsikan minyak nabati dalam air. 27. Jawaban: d oloid yang terbentuk dari reaksi antara tawas dengan air adalah Al(OH) 3. oloid ini mampu mengadsorpsi zat pencemar, seperti zat warna. 28. Jawaban: e Pembersih muka merupakan emulsi cair. Bahan berwujud cair didispersikan dalam medium cair. Lipstik adalah sol padat, sedangkan maskara dan cat kuku adalah sol cair. Gel rambut merupakan koloid tipe gel. 29. Jawaban: d Getah karet dikoagulasikan dengan penambahan asam formiat. 30. Jawaban: e Norit dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, karena norit dapat membentuk koloid yang mampu mengadsorpsi zat racun atau gas di dalam pencernaan. Penggunaan norit ini menerapkan sifat adsorpsi koloid. B. Uraian 1. Campuran gas dalam medium gas membentuk sistem dispersi halus atau larutan sejati. Partikelpartikel molekul gas berukuran kurang dari 7 cm dan jarak antarpartikel sangat renggang sehingga partikel gas bercampur secara homogen dalam segala perbandingan. Oleh karena itu, gas dalam medium gas membentuk larutan. 2. Tanah merupakan sistem koloid karena tanah terdiri atas berbagai padatan seperti humus, pasir, dan mineral-mineral yang bercampur menjadi satu. Tanah digolongkan dalam sol padat. imia elas XI 89

91 3. oloid dapat menghamburkan cahaya karena partikel-partikel koloid yang berupa molekul atau ion berukuran cukup besar sehingga mampu menghamburkan cahaya yang diterimanya ke segala arah meskipun partikel koloidnya tidak tampak. Larutan tidak dapat menghamburkan cahaya karena ukuran partikel larutan sangat kecil, lebih kecil dari ukuran partikel koloid sehingga tidak mampu menghamburkan cahaya. 4. Peptisasi merupakan peristiwa pemecahan molekul besar menjadi molekul kecil (berukuran koloid) dengan penambahan zat kimia. Suatu presipitat (zat padat) didispersikan ke dalam suatu medium dispersi dengan jalan penambahan zat ketiga. Sementara itu, koagulasi merupakan peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium perdispersinya. Jadi, secara skema dapat dituliskan sebagai berikut. koagulasi koloid presipitat peptisasi 5. Dalam dispersi koloid, koloid pelindung berfungsi sebagai pelindung muatan koloid agar partikelpartikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari medium pendispersi. 6. egiatan industri yang memanfaatkan sifat adsorpsi sebagai berikut. a. Industri gula, yaitu pada kegiatan pemutihan gula. b. Industri tekstil, yaitu pada proses pewarnaan tekstil. c. Industri air minum, yaitu pada kegiatan menjernihkan dan memurnikan air. d. Industri logam, yaitu pada kegiatan memisahkan mineral logam dari bijihnya. e. Industri zat warna, yaitu pada kegiatan memisahkan komponen zat warna. 7. Hemodialisis (cuci darah) merupakan terapi medis yang digunakan oleh penderita penurunan fungsi ginjal. Hemodialisis berfungsi membuang zat-zat sisa metabolisme dalam darah menggunakan mesin dialisator. Darah dipompa keluar dari tubuh kemudian masuk ke dalam mesin dialisator. Di dalam dialisator, darah dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses difusi dan ultra filtrasi oleh cairan khusus untuk dialisis. Setelah bersih, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh. 8. Pemutihan gula dengan sistem koloid dilakukan dengan melarutkan gula ke dalam air dan mengalirkannya melalui sistem koloid tanah diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula menjadi berwarna putih. 9. osmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid karena bentuk koloid mempunyai beberapa kelebihan. elebihan bentuk koloid dalam kosmetik sebagai berikut. a. Mudah dibersihkan. b. Tidak merusak kulit dan rambut. c. Mudah menyerap berbagai bahan yang berfungsi sebagai pewangi, pelembut, dan pewarna. d. Mengandung dua jenis bahan yang tidak saling melarutkan.. Sistem koloid yang terdapat pada cat termasuk sol. Partikel-partikel padat yang berupa zat warna, oksidasi logam, bahan penstabil, bahan pengawet, zat pencemerlang, dan zat pereduksi dihaluskan hingga berukuran partikel koloid. Partikel-partikel tersebut kemudian didispersikan dalam cairan pelarut cat. 90 oloid

92 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d H 2 PO 4 + H 2 O() HPO2 4 + H 3 O + asam basa basa asam konjugasi konjugasi Pasangan asam-basa konjugasi: 1) H 2 PO 4 dan HPO2 4 2) H 2 O dan H 3 O + 2. Jawaban: d ph 5 log [H + 5 [H + 5 [H + a [CH3COOH 5 [CH 3 COOH [CH 3 COOH 5 M V 2 ml + 90 ml 0 ml Pengenceran: V 1 M 1 V 2 M M 2 M M [H + a [CH3COOH ,5 ph log [H + log 5,5 5,5 3. Jawaban: a Asam Lewis adalah spesi yang menerima pasangan elektron bebas. OH OH.... HO : B + HO : H HO : B : OH + H OH OH B(OH) 3 bertindak sebagai asam Lewis karena menerima elektron bebas dari OH dalam senyawa H 2 O. 4. Jawaban: b HCOOH + OH HCOO + H 2 O() mmol HCOOH mmol OH 20 ml 0,5 M mmol Massa HCOOH titrasi mmol HCOOH M r HCOOH mg 0,46 gram Massa jenis HCOOH 1,2 g/ml V HCOOH 20 ml Massa HCOOH ρ v 1, gram adar HCOOH 0,46 g 0% 1,9% 24 g Jadi, kadar HCOOH 1,9%. 5. Jawaban: e Mol NaOH M NaOH V NaOH 0,2 L 0,03 M 6 3 mol Mol H 3 PO 4 M H3 PO V 4 H3 PO 4 0,2 L 0,01 M 2 3 mol 3NaOH + H 3 PO 4 Na 3 PO 4 + 3H 2 O() Mula-mula : 6 3 mol 2 3 mol Reaksi : 6 3 mol 2 3 mol 2 3 mol 6 3 mol Sisa : 2 3 mol 6 3 mol Mol Na 3 PO mol Volume total 200 ml ml 400 ml 0,4 L 3 mol 2 mol [Na 3 PO M volume total 0,4 L Garam Na 3 PO 4 berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah H 3 PO 4 sehingga bersifat basa. Na 3 PO 4 3Na + + PO [OH w a M w a 14 3 (5 ) ,5 5 [PO poh log [OH log (5 3 ) 3 log 5 ph p w poh 14 (3 log 5) 11 + log 5 imia elas XI 91

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. 4.2 Menghitung banyaknya

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

BAB 7. ASAM DAN BASA

BAB 7. ASAM DAN BASA BAB 7. ASAM DAN BASA 7. 1 TEORI ASAM BASA 7. 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA 7. 3 KONSENTRASI ION H + DAN ph 7. 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR ph) 7. 5 CAMPURAN PENAHAN 7. 6 APLIKASI

Lebih terperinci

Teori Asam-Basa Arrhenius

Teori Asam-Basa Arrhenius Standar Kompetensi emahami terapannya. sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan Kompetensi Dasar enjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifikasi berbagai larutan asam, netral, dan

Lebih terperinci

LOGO TEORI ASAM BASA

LOGO TEORI ASAM BASA LOGO TEORI ASAM BASA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012 Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi

Lebih terperinci

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan A. Pengertian Asam Basa Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari Kimia XI SMA 147 BAB 5 Larutan Asam dan Basa Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Arrhenius. 2. Membandingkan kekuatan asam-basa.

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : KIMIA : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

TEORI ASAM BASA Secara Umum : TEORI ASAM BASA Secara Umum : Asam Basa : : Cairan berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah Garam : Cairan yang berasa asin TEORI

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP Θ Asam Basa 1. Jelaskan Pengertian Asam Basa menurut arrhenius! Asam Zat yang dalam air melepaskan ion H + Basa Senyawa yang

Lebih terperinci

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: SOAL-SOAL BAB 5 LARUTAN ASAM BASA/ Kimia Erlangga 2B 1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: No Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 X Merah Biru 2 Y Merah Merah

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS 6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan

Lebih terperinci

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila. - - ASAM BASA GARAM - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1asam Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL :

LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL : INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN MOBILE GAME BRAINCHEMIST SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA PADA MATERI ASAM BASA, LARUTAN PENYANGGA, DAN HIDROLISIS GARAM UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER)

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi. PETA KONSEP Larutan Penyangga mempertahankan berupa ph Larutan Penyangga Asam mengandung Larutan Penyangga Basa mengandung Asam lemah Basa konjugasi Asam konjugasi Basa lemah contoh contoh contoh contoh

Lebih terperinci

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA 5 ASAM BASA A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA Buah-buahan seperti sirsak, jeruk, duku dan mangga, bagaimana rasanya? Berbeda bila secara

Lebih terperinci

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA OLEH: IRMA MULYANI (1313031073) MARIA VERONIKA (1613031041) NI MADE DWI RIANTI AGUSTINI (1613031024) NI NENGAH PRATIWI CAHYANI (1613031015) RINDA HENDRIKA UTAMI MAHMUDA (1613031028)

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam Memiliki rasa masam; misalnya cuka mempunyai rasa dari asam asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Asam dan Basa Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) Windy Saputra ( XI

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA SOAL KIIA 1 KELAS : XI IPA PETUNJUK UU 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab VII ph Larutan Asam-Basa Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Indikator universal dan kertas lakmus digunakan untuk mengindentifikasi ph larutan asam-basa. TUJUAN

Lebih terperinci

Teori Asam. Pengertian

Teori Asam. Pengertian Teori Asam Pengertian Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan ph lebih kecil dari 7. Dalam definisi

Lebih terperinci

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll LOGO Bab 08 Asam Basa Apa yang terjadi? - Koma - Tulang keropos - Sesak napas - dll 1 Ikhtisar Teori Asam Basa Sifat Asam-Basa dari Air ph-suatu ukuran keasaman Kesetimbangan Asam-Basa Lemah dan Garam

Lebih terperinci

wanibesak.wordpress.com 1

wanibesak.wordpress.com 1 Ringkasan, contoh soal dan pembahasan mengenai asam, basa dan larutan penyangga atau larutan buffer Persamaan ionisasi air H 2O H + + OH Dari reaksi di atas sesuai hukum kesetimbangan, tetapan kesetimbangan

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar Kimia XI SMA 179 BAB 6 Larutan Penyangga Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen penyusunnya. 2. Merumuskan persamaan

Lebih terperinci

ASAM, BASA DAN GARAM

ASAM, BASA DAN GARAM ASAM, BASA DAN GARAM Larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Dalam suatu larutan, jumlah pelarut lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Penggolongan larutan dapat juga

Lebih terperinci

BAB 5 LARUTAN ASAM BASA. Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

BAB 5 LARUTAN ASAM BASA. Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan BAB 5 LARUTAN ASAM BASA Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan Pada bab kelima ini akan dipelajari tentang teori asam basa menurut Arrhenius, konsep asam basa Bronsted-Lowry,

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA XI SMA 217 S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan a. proton d. ion H b. elektron e.

Lebih terperinci

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. ASAM DAN BASA Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran 1.Mahasiswa memahami konsep dasar asam dan basa 2.Mahasiswa mampu mendefinisikan dan membedakan sifat-sifat asam dan basa 3.Mahasiswa

Lebih terperinci

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T. SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 0/0 LEMBAR SOAL Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.P : 0/0 PETUNJUK :. Isikan identitas peserta pada tempat yang telah disediakan pada lembar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam A Sifat Asam, Basa, dan Garam 1. Sifat asam Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013 Kurikulum 2006/2013 KIMIa K e l a s XI ASAM-BASA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kesetimbangan air. 2. Memahami pengaruh asam

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam KLASIFIKASI ZAT Pola konsep 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam,basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya Lampiran 2 63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu Pertemuan ke : Kimia : XI IPA 4/ 2 (dua) : Teori Asam Basa Arrhenius : 2 x 45 menit : I Standar

Lebih terperinci

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator    Sumber Belajar Lampiran 3 89 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan

Lebih terperinci

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Endang Susilowati MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SAINS KIMIA Prinsip dan Terapannya untuk Kelas XI SMA dan MA Semester 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam 2B Berdasarkan Permendiknas

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA I. Teori Dasar Kita sering menjumpai asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buahan, seperti jeruk, apel, dll., mengandung asam. Amonia rumah tangga, bahan pembersih,

Lebih terperinci

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM Ensiklopedi: 27 dan 342 Kompetensi Dasar: Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. Melakukan percobaan sederhana

Lebih terperinci

untuk percobaan alat dan bahan 3. Seperangkat 2. Buku PR Kimia dalam air bersifat basa karena bersifat basa karena melepaskan ion OH.

untuk percobaan alat dan bahan 3. Seperangkat 2. Buku PR Kimia dalam air bersifat basa karena bersifat basa karena melepaskan ion OH. imia elas XI 1 Silabus Sekolah :.... elas/semester : XI/1 Mata Pelajaran : imia Standar ompetensi :. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya. ompetensi Dasar Materi Pokok/

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan. ASAM DAN BASA A. Asam Apa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran KTSP K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami mekanisme reaksi asam-basa. 2. Memahami stoikiometri

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa Bab 7 Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa Hasil yang harus Anda capai: memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya. Sumber: powerlabs.org Titrasi merupakan metode untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA NAMA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C4 07 017 KELOMPOK PROGRAM STUDI JURUSAN : II : PENDIDIKAN KIMIA : PENDIDIKAN MIPA ASISTEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi

Lebih terperinci

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA Gedung D6. Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp. 8508035 LEMBAR SOAL Mata

Lebih terperinci

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa

Lebih terperinci

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM : TEORI ASAM BASA SECARA UMUM : TEORI ASAM BASA Secara Umum : Cairan berasa asam dan dapat Asam : memerahkan kertas lakmus biru Basa : Garam : Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah

Lebih terperinci

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart a. AK + BK ph = 7 B. AK + BL ph < 7 C. AL + BK ph >

Lebih terperinci

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis Bab 6 Sumber: Encyclopedia Science, 1994 Derajat keasaman dapat diukur dengan menggunakan ph meter. Hasil yang harus Anda capai: memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Lebih terperinci

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya: . Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III

Lebih terperinci

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa Rabu, 16 Januari 20130 komentar Inilah beberapa contoh soal dan jawaban tentang titrasi asam basa. Bacalah benarbenar setiap latihan soal asam basa berikut. Kalau perlu,

Lebih terperinci

Larutan Penyangga XI MIA

Larutan Penyangga XI MIA Larutan Penyangga XI MIA Komponen Larutan Penyangga Larutan Penyangga Asam Terdiri dari Asam lemah dan basa konjugasinya (Contoh : CH 3 COOH dan CH 3 COO -, HF dan F - ) Cara membuatnya : 1. Mencampurkan

Lebih terperinci

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA Dosen Pembimbing : Zora Olivia, S. Farm., M.Farm, Apt GOLONGAN/KELOMPOK : A / 3 Anindiya Tazkiyah Aji Gesang Jati Abrar Rivanio Putra Siti Sofiya Miranda Faradilla Rozziqa

Lebih terperinci

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau campuran basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga disebut juga larutan penahan atau larutan dapar atau buffer.

Lebih terperinci

ASAM, BASA, DAN GARAM

ASAM, BASA, DAN GARAM ASAM, BASA, DAN GARAM Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat A. Sifat

Lebih terperinci

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA Asam merupakan zat yang yang mengion dalam air menghasilkan ion H + dan basa merupakan zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH -. ASAM Asam

Lebih terperinci

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa Asam-Basa Kimia Kelas XI B usiness Name Indikator: 3.1.1 Menjelaskan teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius, Brosnted Lowry dan Lewis 3.1.2 Menjelaskan pengertian indikator asam-basa 3.1.3 Menyebutkan

Lebih terperinci

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit larutan adalah campuran homogen (serba sama) dari dua macam zat atau lebih. Jumlah zat yang paling banyak dalam suatu larutan disebut pelarut (solvent), sedangkan

Lebih terperinci

KIMIA (2-1)

KIMIA (2-1) 03035307 KIMIA (2-1) Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Kuliah ke-9 Teori Asam Basa Bahan kuliah ini disarikan dari Chemistry 4th ed. McMurray and Fay Faperta UNMUL 2011 Pengertian Asam dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo (15051103040) UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 2015 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5 Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah... A. NH 4 Cl C. K 2 SO 4 D. CH 3 COONa E. CH 3 COOK Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal

Lebih terperinci

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa Bab 7 Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa Hasil yang harus Anda capai: memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya. Sumber: powerlabs.org Titrasi merupakan metode untuk

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu.

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Chapter 9 Kesetimbangan Kimia Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya

Lebih terperinci

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T 2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.P : 2012/2013 PETUNJUK : 1.

Lebih terperinci

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan terapannya. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Lebih terperinci

Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya LARUTAN ASAM BASA Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya Kompetensi Dasar: Menyelidiki teori asam basa menurut Arrchenius, mengklasifikasi berbagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I NAMA KELOMPOK : MELVIA PERMATASARI (08121006013) MELANY AMDIRA (08121006027) ANIS ALAFIFAH (08121006029) PUTRI WULANDARI (08121006071) MUTIARA BELLA (08121006073) JURUSAN

Lebih terperinci

kimia TITRASI ASAM BASA

kimia TITRASI ASAM BASA Kurikulum 2006/2013 2013 kimia K e l a s XI TITRASI ASAM BASA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan macam-macam titrasi.

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013 LARUTAN PENYANGGA [Yea r] LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013 MARI BELAJAR Indikator Produk Menjelaskan komponen pembentuk larutan penyangga dengan berpikir kritis. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Konsep dan Pemahaman Konsep Kimia Banyak definisi konsep yang dikemukakan oleh para ahli, seperti yang dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

Lebih terperinci

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari percobaan. 2. Menentukan konsentrasi dari NaOH dan Na 2 CO 3. 3. Mengetahui kegunaan dari titrasi dengan indikator

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI I. TUJUAN a. Mahasiswa dapat menjelaskan proses titrasi asidi alkalimetri. b. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi sampel dengan metode asidi alkalimetri. II. DASAR

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh: TUGAS KIMIA TITRASI ASAM BASA Disusun oleh: Nama : Kelas : SMA NEGERI 1 BAJAWA 2015 TITRASI ASAM BASA 1. Prinsip Dasar Titrasi netralisasi adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi antara suatu asam dengan

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian diperoleh persentase siswa SMA Negeri 1 Limboto yang menjawab benar dan salah untuk setiap aspek pemahaman

Lebih terperinci

Reaksi dalam larutan berair

Reaksi dalam larutan berair Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai

Lebih terperinci

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA A. Pengertian Larutan Penyangga Larutan penyangga biasa disebut juga dengan larutan Buffer atau larutan Dapar. Dimana larutan penyangga merupakan larutan yang mampu

Lebih terperinci

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar. VOLUMETRI I Drs Kusumo Hariyadi Apt MS. Analisa Kimia dibagi 2 bagian : 1. Analisa Kualitatif ( analisa jenis) bertujuan mencari adanya unsur / senyawa dalam suatu sampel 2. Analisa Kuantitatif (analisa

Lebih terperinci