PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014"

Transkripsi

1 PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sehingga sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam mencapai tujuan pedidikan diperlukan sumber daya pendidikan untuk mencapai segala sesuatu yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mencapai tujuan pendidikan secara nasional perlu dikembangkan standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Sedangkan standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

3 Implementasi standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan perlu dilakukan pengawasan secara nasional (professional) agar proses pendidikan yang dilakukan dapat mencapai tujuan dari penyelenggaraan pendidikan. Pengawasan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Pasal 66 ayat (1) menyebutkan Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan komite satuan pendidikan melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. Untuk melihat ketercapaian standar nasional pendidikan perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud merupakan kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Pasal 57 ayat (1) menyebutkan evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan; (2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 73 ayat (1) menyebutkan dalam rangka pengembangan, pemantauan, dan pelaporan pencapaian standar nasional pendidikan, dengan Peraturan Pemerintah ini dibentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pada Pasal 76 ayat (1) menyebutkan BSNP bertugas membantu Menteri dalam mengembangkan, memantau, dan mengendalikan standar nasional pendidikan. Sedangkan ayat (3) menyebutkan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) BSNP berwenang: a. mengembangkan Standar Nasional Pendidikan; b. menyelenggarakan ujian nasional; c. memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan pemerintah daerah dalam penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan; d. merumuskan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah; dan e. menelaah dan/atau menilai Buku Teks Pelajaran. Salah tugas BSNP adalah untuk menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur nonformal kesetaraan. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c) penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 97 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional, pelaksanaan ujian

4 nasional tahun pelajaran 2013/2014 diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. Pelaksana UN terdiri dari Pelaksana Tingkat Pusat, Pelaksana UN Tingkat Provinsi, Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan. Salah satu unsur Pelaksana UN Tingkat Pusat yaitu Badan Penelitian dan pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Balitbang merupakan institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pembiayaan penyelenggaran UN tahun pelajaran 2013/2014 yang bersumber dari APBN. Komponen biaya untuk pelaksanan UN meliputi biaya pelaksanaan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. Komponen biaya tersebut dibebankan kepada APBN dan APBD.Agar perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penggunaan biaya penyelenggaraan UN tahun pelajaran 2013/2014 sesuai dengan ketentuan dan prosedur pengeloaan dan tanggung jawab keuangan negara perlu ditetapkan perjanjian kerja sama antara institusi pelaksana UN. Untuk kelancaran pelaksanaan UN tahun pelajaran 2013/2014, perlu dibuat petunjuk pelaksanaan perjanjian kerja sama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi; Balitbang Kemdikbud dengan Perguruan Tinggi Negeri; Dinas Pendidikan Provinsi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan Dinas Pendidikan Provinsi dengan Satuan Pendidikan. B. Tujuan Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan agar kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi; Balitbang Kemdikbud dengan Perguruan Tinggi Negeri; Dinas Pendidikan Provinsi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan Dinas Pendidikan Provinsi dengan Satuan Pendidikan sesuai dengan tata pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

5 Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 9. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional. 13. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor /A.A3/KU/2014 tentang Pejabat Perbendaharaan pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2014; 14. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0022/P/BSNP/XI/2013 tentang Prosedur Operasi Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, serta Pendidikan Kesetaraan Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun Pelajaran 2013/2014; 15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 02/PB/2005 tanggl 9 Mei 2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 41909/A.A3/KU/2004 tentang Unit Akuntansi di lingkungan

6 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 16. DIPA Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: / Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor S- 1373/PB/2014 tanggal 28 Februari 2014 Hal : Mekanisme Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Kegiatan Ujian Nasional Pelajaran 2013/2014. D. Sasaran Sasaran juklak pengelolaan keuangan UN adalah pejabat pengelola keuangan di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan dan Perguruan Tinggi agar pelaksanaan UN SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK, Paket B/Wustha, Paket C, dan Paket C Kejuruan Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat berjalan dengan sukses. E. Hasil yang Diharapkan 1. Perencanaan penganggaran kegiatan UN Tahun Pelajaran 2013/2014 seuai dengan kebutuhan; 2. Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat berjalan sesuai dengan rencana dan Petunjuk Operasional Standar UN; dan 3. Laporan Pertanggungjawaban keuangan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. F. Ruang Lingkup Ruang lingkup Juklak ini meliputi Penyelenggaraan UN di SMP, MTs, SMPLB, Paket B/ Wustha, SMA, MA, SMALB, Paket C, Paket C Kejuruan dan SMK Tahun Pelajaran 2013/2014. G. Anggaran Kegiatan Secara nasional jumlah dana seluruhnya sesuai dengan daftar yang disalurkan ke 33 (tiga puluh tiga) provinsi dengan alokasi setiap provinsi berdasarkan pada jumlah peserta SMP, MTs, SMPLB, Paket B/Wustha, SMA, MA, SMALB, Paket C, Paket C Kejuruan dan SMK.

7 H. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan Pelaksanaan UN Tahun 2013/2014 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Jadwal Kegiatan Un Tahun Pelajaran 2013/2014 No Kegiatan Penanggung jawab Tanggal 1 Pengumuman kisi-kisi soal UN Penyelenggara Akhir November Sosialisasi Permen dan POS UN Penyelenggara 1-15 Desember Penandatanganan pakta integritas antara BSNP, Perguruan Tinggi Negeri Koordinator UN, dan Dinas Pendidikan Provinsi Pendataan Peserta UN SMA sederajat dan SMP sederajat Pengumpulan nilai rapor SMA sederajat semester 3-5 dan SMP sederajat semester 1-5 Pengiriman nilai US/M SMA/MA, SMK/MAK, nilai UAPK Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan ke Pusat Pengiriman DNT peserta UN SMA/MA, SMK/MAK, Paket C, dan Program Paket C Kejuruan ke Pelaksana UN Tingkat Sekolah/Madrasah/ pondok pesantren / Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Pengiriman DNT peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, Program Paket A/Ula dan Program Paket B/Wustha ke Pelaksana UN Tingkat Sekolah/Madrasah/ pondok pesantren / Pusat Kegiatan Belajar Pengiriman data peserta Sekolah Indonesia Luar Negeri ke Pelaksana UN Tingkat Pusat Pengiriman nilai US/M SMP/MTs, nilai UAPK dan Program Paket B/Wustha ke Pusat 11 Ujian praktik Keahlian Kejuruan 12 Ujian teori Keahlian Kejuruan Penyelenggara 1-3 Desember 2013 Pelaksana Provinsi dan Kab/Kota Pelaksana Provinsi dan Kab/Kota Pelaksana Provinsi 1 Des 2013 s/d 31 Januari Januari 15 Maret 2014 Paling lambat 7 April 2014 Pelaksana Provinsi 31 Januari 2014 Pelaksana Provinsi 28 Februari 2014 KBRI/Konjen/Atase Pendidikan dan Kebudayaan 31 Januari 2014 (SMA/MA) 28 Februari 2014 (SMP/MTs) Pelaksana Provinsi April 2014 Pelaksana UN Satuan Pendidikan Pelaksana UN Satuan Pendidikan Paling lambat 14 Maret 2014 Paling lambat 14 Maret 2014

8 No Kegiatan Penanggung jawab Tanggal 13 Pengiriman nilai ujian teori kejuruan Pelaksana UN Satuan ke Pusat Pendidikan 7 April UN Utama SMA/MA, SMK/MAK, Pelaksana UN Satuan SMALB Pendidikan April UN Utama Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan UN Susulan SMA/MA, SMK/MAK, dan SMALB UN Utama SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha 17 UN Susulan SMP/MTs dan SMPLB Pemindaian SMA/MA, SMK/MAK, Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan Pemindaian SMP/MTs, SMPLB, SMALB dan Program Paket B/Wustha Pengiriman hasil pemindaian SMA/MA dan SMK/MAK ke Pusat Verifikasi dan penskoran UN SMA/MA, SMK/MAK di Pusat Pengiriman hasil penskoran UN SMA/MA, SMK/MAK dari Pusat ke Provinsi Pengiriman nilai UN SMA/MA dan SMK/MAK, Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan ke Perguruan Tinggi (Panitia SNMPTN) Pencetakan dan distribusi DKHUN SMA/MA SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Pengumuman Kelulusan SMA/MA, SMK/MAK, Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan di satuan pendidikan Pengiriman hasil pemindaian SMP/MTs dan SMPLB dan SMALB ke Pusat Verifikasi dan penskoran nilai SMP/MTs dan SMPLB di Pusat Mencetak dan mendistribusikan blanko surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) ke provinsi dan luar negeri; Pelaksana UN Satuan Pendidikan Pelaksana UN Satuan Pendidikan Pelaksana UN Satuan Pendidikan Pelaksana UN Satuan Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri Koordinator UN April & 22 April April Mei Mei April Mei 2014 Dinas Pendidikan Provinsi 5-23 Mei 2014 Perguruan Tinggi Negeri Koordinator UN 1 Mei 2014 Pelaksana Pusat 2-16 Mei 2014 Pelaksana Pusat 17 Mei 2014 Pelaksana Pusat 18 Mei 2014 Dinas Pendidikan Provinsi Mei 2014 Pelaksana UN Satuan Pendidikan 20 Mei 2014 Dinas Pendidikan Provinsi 24 Mei 2014 Pelaksana Pusat Mei 2014 Pelaksana Pusat Juni 2014

9 No Kegiatan Penanggung jawab Tanggal 29 Pengisian dan distribusi SKHUN SMA/MA, SMK/MAK oleh Dinas Dinas Pendidikan Provinsi 21 Mei 4 Juni 2014 Pendidikan Provinsi 30 Pengiriman nilai SMP/MTs, Program Paket B/Wustha, SMPLB dan SMALB dari Pusat ke Dinas Pendidikan Pelaksana Pusat 9 Juni 2014 Provinsi 31 Pencetakan dan distribusi DKHUN SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha oleh Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi Juni Pengumuman kelulusan SMP/MTs, Pelaksana UN Satuan Program Paket B/Wustha, SMPLB Pendidikan dan SMALB di satuan pendidikan 14 Juni 2014 Pengisian dan distribusi SKHUN 33 SMP/MTs dan SMPLB oleh Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi Juni 2014

10 BAB II ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB 1) Organisasi 1. Penyelengara UN Penyelenggara Ujian Nasional yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan; 2. Pelaksana UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terdiri atas unsur-unsur: a. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b. Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; d. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; e. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; f. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,; g. Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; h. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama; i. Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal, Kementerian Luar Negeri; dan j. Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri. 3. Gubernur menetapkan Pelaksana UN Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsur-unsur: a. Dinas Pendidikan Provinsi; b. Kantor Wilayah Kementerian Agama; c. Perguruan Tinggi Negeri; d. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; dan e. Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan keahlian. 4. Bupati/Walikota bertanggungjawab menetapkan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota yang berasal dari unsur-unsur: a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (Seksi yang menangani pendidikan madrasah dan seksi yang menangani pendidikan norformal: Program Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C); 5. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan ditetapkan oleh Pelaksana UN tingkat Kabupaten/Kota yang terdiri atas unsur-unsur: a. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk sekolah/pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, terdiri atas unsur-unsur kepala sekolah pelaksana UN dan yang bergabung, dan pendidik/tutor pada sekolah pelaksana UN dan yang bergabung; b. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk madrasah/pondok pesantren ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, terdiri atas unsur-unsur kepala madrasah/pelaksana UN dan yang bergabung, dan pendidik/tutor pada sekolah pelaksana UN dan yang bergabung.

11 2) Tugas dan Tanggung Jawab 1. Penyelenggara UN BSNP sebagai Penyelenggara UN bertugas: a. menyusun POS pelaksanaan UN; b. memberi rekomendasi kepada Menteri tentang penetapan Pelaksana UN Tingkat Pusat; c. melakukan koordinasi persiapan dan pengawasan pelaksanaan UN secara nasional; d. mengadakan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Rektor Perguruan Tinggi Negeri; e. mengadakan penandatanganan pakta integritas dengan Pelaksana UN di luar negeri melalui Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal; dan f. melakukan evaluasi, menyusun laporan dan rekomendasi perbaikan pelaksanaan UN dan menyampaikannya kepada Menteri. 2. Pelaksana UN Tingkat Pusat Pelaksana UN Tingkat Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. merencanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan UN; b. melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, dan Polri; memantau kesiapan pelaksanaan UN; c. menyusun Petunjuk Teknis Pengawasan untuk penggandaan dan pendistribusian bahan UN ke Pelaksana UN Tingkat Provinsi; d. melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN; menetapkan jadwal pelaksanaan UN; e. menetapkan kisi-kisi soal UN; mendistribusikan kisi-kisi soal UN; menyusun dan merakit soal UN; f. menjamin mutu soal UN; menyiapkan master naskah soal UN; g. melakukan koordinasi dengan Panitia Regional untuk pekerjaan pelelangan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; h. melakukan serah terima master soal ke perusahaan penggandaan bahan UN; mengembangkan sistem database peserta UN; i. mengirim database peserta UN SMA, MA, SMK/MAK, Paket C, dan Paket C Kejuruan ke Perguruan Tinggi; j. mengembangkan sistem database penilaian akhir ujian sekolah, ujian akhir pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional; melakukan verifikasi dan pengawasan sistem komputerisasi; k. melakukan pemantauan dalam persiapan, pelaksanaan, dan selama proses pemindaian LJUN; l. menerima hasil pemindaian dari Perguruan Tinggi untuk SMA, MA, SMK/MAK, Paket C, dan Paket C Kejuruan, dan menerima hasil pemindaian dari Dinas Pendidikan Provinsi untuk SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Progam Paket B/Wustha; melakukan penskoran hasil UN; m. menerbitkan dan mendistribusikan surat keputusan bentuk blanko ijazah ke provinsi dan luar negeri; n. mencetak dan mendistribusikan blanko SKHUN ke provinsi dan luar negeri; o. mengirimkan Nilai Akhir (NA) yang meliputi Nilai UN dan Nilai S/M/PK ke provinsi dan luar negeri; p. mengoordinasikan kegiatan pemantauan UN;

12 q. menganalisis hasil UN dan mengirimkan hasilnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; dan r. mengevaluasi pelaksanaan UN dan membuat laporan pelaksanaan dan hasil UN kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui BSNP. 3. Pelaksana UN Tingkat Provinsi a. Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) menerima hasil cetakan bahan UN dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikan bahan UN ke titik transit distribusi bahan UN di Kabupaten/Kota; 2) merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya; 3) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 4) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/ Kota dalam menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; 5) mengoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; 6) menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT); 7) mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; 8) mengirimkan nilai ujian teori dan praktek kejuruan serta nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Pusat secara online atau media digital yang lain paling lambat 1 minggu sebelum UN; 9) melakukan koordinasi dengan Panitia Regional dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; 10) menjamin pendistribusian bahan UN yang mencakup naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, berita acara, tata tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan melalui Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan; 11) menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN; melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; 12) mengkoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan UN; 13) melaksanakan uji kompetensi keahlian SMK/MAK; menerima Nilai Akhir (NA) yang meliputi Nilai UN dan Nilai S/M/PK dari Pelaksana UN Tingkat Pusat; 14) mengirimkan NA ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 15) mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; 16) mengisi SKHUN; 17) mengirimkan DKHUN dan SKHUN ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 18) mengirimkan ijazah Paket C dan Paket C Kejuruan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan

13 19) membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat. b. Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMP/MTs, SMPLB, dan Progam Paket B/Wustha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) menerima hasil cetakan bahan UN dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikan bahan UN ke titik transit distribusi bahan UN di Kabupaten/ Kota; 2) merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; 3) melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya; 4) melakukan penandatanganan pakta integritas dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 5) berkoordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam 6) menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; 7) mengoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; 8) menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT); 9) mengoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; 10) mengirimkan nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Pusat secara online atau media digital yang lain paling lambat 1 minggu sebelum UN; 11) melakukan koordinasi dengan Panitia Regional dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; 12) menjamin pendistribusian bahan UN yang mencakup naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, berita acara, tata tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan melalui Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan; 13) menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN pada saat pendistribusian dan di tempat penyimpanan bahan UN; 14) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; 15) melakukan pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN bersama Panitia Regional penggandaan dan pendistribusian, LPMP, dan Polri; 16) mengoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan UN; 17) melakukan pemindaian LJUN dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 18) menjamin keamanan proses pemindaian LJUN; 19) menyampaikan hasil pemindaian LJUN ke Pelaksana UN Tingkat Pusat; 20) menerima Nilai Akhir (NA) yang meliputi Nilai UN dan Nilai S/M/PK dari Pelaksana UN Tingkat Pusat; 21) mengirimkan NA ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 22) mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; 23) mengisi SKHUN; 24) mengirimkan DKHUN dan SKHUN ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

14 25) mendistribusikan ijazah Paket B/Wustha ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan 26) membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN. c. Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; 2) melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya; melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 3) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; 4) mengokordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; 5) menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT); 6) mengokordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; 7) mengirimkan nilai ujian teori dan praktek kejuruan serta nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Pusat secara online atau media digital yang lain paling lambat 1 minggu sebelum UN; 8) melakukan koordinasi dengan Panitia Regional dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; 9) menjamin pendistribusian bahan UN yang mencakup naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, berita acara, tata tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan melalui Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan; 10) menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN; 11) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; 12) mengkoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan UN; 13) melakukan pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN SMP/MTs, SMPLB, dan Progam Paket B/Wustha bersama Panitia Regional penggandaan dan pendistribusian, LPMP, dan Polri; 14) melaksanakan uji kompetensi keahlian SMK/MAK; 15) melakukan pemindaian LJUN SMP/MTs, SMPLB, dan Progam Paket B/Wustha dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 16) menerima Nilai Akhir (NA) yang meliputi Nilai UN dan Nilai S/M/PK dari Pelaksana UN Tingkat Pusat; 17) mengirimkan NA ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 18) mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; mengisi SKHUN; 19) mengirimkan DKHUN dan SKHUN ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

15 20) mengirimkan ijazah Paket C dan Paket C Kejuruan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan 21) membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN. d. Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan dan pengawasan UN SMA, MA,SMK/MAK,SMALB Paket C, dan Paket C Kejuruan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) melakukan pengawasan pelaksanaan UN bersama LPMP; 2) menetapkan koordinator pengawas UN kabupaten/kota; 3) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan BSNP; 4) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan LPMP; 5) menjelaskan tugas dan tangggung jawab pengawas pelaksanaan UN di satuan pendidikan dan di Kabupaten/Kota; 6) menetapkan pengawas satuan pendidikan di setiap Sekolah/Madrasah/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar Pelaksana UN; 7) melakukan pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN bersama Panitia Regional, LPMP, dan Polri; 8) menjamin keamanan penyimpanan bahan UN di titik simpan terakhir bersama Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Polri; 9) menjamin keamanan dan kerahasiaan LJUN yang sudah diisi oleh peserta UN serta bahan pendukungnya; 10) melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dalam melakukan pengawasan pelaksanaan UN di satuan pendidikan; 11) mengawasi penerimaan LJUN dari satuan pendidikan atau rayon dan memastikan amplop LJUN sudah dilem/dilak, ditandatangani oleh pengawas ruang, dan dibubuhi stempel satuan pendidikan; 12) melakukan pemindaian LJUN dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 13) menjamin keamanan proses pemindaian LJUN; 14) menyampaikan hasil pemindaian LJUN ke Pelaksana UN Tingkat Pusat; dan 15) membuat laporan pelaksanaan dan pengawasan UN Tingkat Provinsi tentang pelaksanaan pemindaian LJUN dan pelaksanaan pengawasan untuk disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui BSNP. e. LPMP dalam pengawasan UN SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) melakukan pengawasan pelaksanaan UN; 2) menetapkan koordinator pengawas UN kabupaten/kota; 3) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan perguruan tinggi; 4) menjelaskan tugas dan tanggung jawab pengawas pelaksanaan UN di satuan pendidikan dan/atau di kabupaten/kota; 5) melakukan pengawasan penggandaan dan distribusi bahan UN bersama Panitia Regional penggandaan dan distribusi, dan Polri; 6) menjamin keamanan penyimpanan bahan UN di titik simpan terakhir; 7) menjamin keamanan dan kerahasiaan LJUN yang sudah diisi oleh peserta UN serta bahan pendukungnya;

16 8) mengawasi penerimaan LJUN dari satuan pendidikan atau rayon dan memastikan amplop LJUN sudah dilem/dilak, ditandatangani oleh pengawas ruang, dan dibubuhi stempel satuan pendidikan; dan 9) membuat laporan pelaksanaan pengawasan UN di tingkat kabupaten/kota untuk disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui BSNP. 4. Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; b. melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke satuan pendidikan di wilayahnya; c. melakukan penandatanganan pakta integritas dengan kepala satuan pendidikan; d. menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; e. mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; f. menetapkan Daftar Nominasi Sementara (DNS); g. mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; h. mengirimkan nilai ujian teori dan praktik kejuruan, dan nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Provinsi secara online; menetapkan tempat penyimpanan bahan UN di titik transit distribusi; i. menerima bahan UN dari percetakan melalui Pelaksana UN Tingkat Provinsi dengan disaksikan oleh pengawas pendistribusian; j. menyerahkan bahan UN ke Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan; menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN pada saat pendistribusian dan di tempat penyimpanan bahan UN; k. melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; l. menetapkan pengawas ruang UN SMA, MA, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan dan menyampaikannya ke Perguruan Tinggi; menetapkan pengawas ruang UN SMP, MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha dan menyampaikannya ke LPMP; m. menetapkan penanggung jawab ruang ujian dari salah seorang pengawas ruang UN; n. mengkoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota dalam pemantauan pelaksanaan UN; o. menerima NA dari Dinas Pendidikan Provinsi; mengirimkan NA ke satuan pendidikan; p. menerima DKHUN dan SKHUN untuk diteruskan ke satuan pendidikan; mendistribusikan ijazah ke S/M/PK; q. mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan r. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Provinsi yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN. 5. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. merencanakan pelaksanaan UN di sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar;

17 b. melakukan sosialisasi Permendikbud UN dan POS UN kepada pendidik/tutor, peserta ujian, dan orang tua peserta; c. melaksanakan UN sesuai dengan POS UN; d. mengirimkan data calon peserta UN ke Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; e. mengirimkan nilai S/M/PK yang terdiri atas nilai rapor per semester dan nilai ujian S/M/PK untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, atau Program Paket C Kejuruan ke Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/ Kota; f. mengambil naskah soal UN di titik simpan terakhir yang sudah ditetapkan oleh Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; g. memeriksa dan memastikan amplop naskah soal UN dalam keadaan tertutup dan tersegel; h. menjamin kerahasiaan dan keamanan naskah soal UN; i. menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UN; j. menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian dan cara pengisian LJUN kepada pengawas ruang; k. mengumpulkan LJUN SMP, MTs, SMPLB, SMALB, dan Program Paket B/Wustha serta mengirimkannya kepada Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; l. mengumpulkan LJUN SMA, MA, SMK, MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan, serta menyerahkannya kepada Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dikirimkan ke Perguruan Tinggi; m. khusus untuk Sekolah Indonesia di luar negeri, mengirim LJUN langsung ke Pelaksana UN Tingkat Pusat; n. memastikan LJUN dimasukkan ke dalam amplop, dilem/dilak di ruang ujian, serta ditandatangani oleh pengawas ruang dan dibubuhi stempel satuan pendidikan pada tempat yang dilem/dilak tersebut; o. menerima DKHUN dari Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; p. khusus Sekolah Indonesia di luar negeri, menerima DKHUN dari Pelaksana UN tingkat pusat; q. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada peserta UN SMP, MTs, SMPLB, SMALB, dan SMK/MAK; r. membagikan SKHUN kepada peserta UN Program Paket B/Wustha, Paket C, dan Paket C Kejuruan khusus SMK/MAK, melakukan kerjasama dengan industri mitra atau institusi pasangan dalam rangka uji kompetensi keahlian berdasarkan pedoman pelaksanaan uji kompetensi keahlian dari Pelaksana UN Tingkat Pusat; dan s. menyampaikan laporan pelaksanaan UN kepada Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah Indonesia di luar negeri kepada Perwakilan RI setempat.

18 BAB III MEKANISME PENCAIRAN ANGGARAN DAN PERTANGGUNJAWABAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL 2014 A. Struktur Pembiayaan Ujian Nasional Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan diangkat oleh Gubernur yang terdiri atas unsur-unsur: a) Dinas Pendidikan Provinsi; b) Kantor Wilayah Kementerian Agama; c) Perguruan Tinggi Negeri; d) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; dan e) Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan keahlian. Pembiayaan pelaksana UN tingkat Provinsi, Kab/Kota, dan Satuan Pendidikan dikelompokkan menjadi pembiayaan di Provinsi yang mencakup pembiayaan di Kab/Kota, dan satuan pendidikan serta LPMP dan Kelompok Perguruan Tinggi. Untuk menyelenggaran UN, KPA Balitbang Kemdikbud menetapkan satu PPK dan satu Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) untuk masing-masing Propinsi dan Perguruan Tinggi, sedangkan pengelola keuangaan di Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan dibentuk Pemegang Uang Muka. Penggunaan Dana Pelaksanaan UN mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Prosedur Operasi Standar yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang didalamnya mengatur kegiatan-kegiatan pelaksanaan UN. B. Perencanaan Anggaran Berdasarkan Undang-Undang RI No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang- Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang RI No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara disebutkan bahwa pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangannegara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Oleh karena itu untuk menjamin pengelolaan keuangan negara yang tertib, efisien dan akuntabel, pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi, Kota/Kabupaten dan Perguruan Tinggi diwajibkan menyusun Rencana Anggaran dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan UN (contoh RAB terlampir) agar dapat mengetahui kebutuhaan anggaran dalam pelaksanaan UN sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.alur perencanaan anggaran terlihat pada gambar 1.

19 Gambar 1.Bagan Alur Perencanaan SATKER BALITBANG UN PUSAT PPK PROVINSI/PT UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPABALITBANG 8 PPK UN PUSAT PPK UN PROVINSI 7 6 a 4 5 a PELAKSANA UN PROVINSI KETUA PELAKSANAUN Tingkat KAB/KOTA 3 2 6b PPK UNPT 5 b PELAKSANA Tingkat KAB/KOTA 1 PELAKSANA SATUAN PENDIDIKAN PELAKSANA UN PT PERENCANA SATUAN PENDIDIKAN

20 Keterangan 1 Perencanan Dinas Pendidikan Satuan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional Pelaksanaan UN di Satuan Pendidikan; 2 Pelaksana UN Satuan Pendidikan mengusulkan rencana tersebut ke Ketua Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/ Kota; 3 Pelaksana pada Kabupaten/Kota menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional dan selanjutnya diajukan ke Ketua Pelaksanan UN Kab/Kota 4 Ketua Pelaksana UN Kab/Kota meneliti dan menguji rencana tersebut, mengakumulasi rencana dari Satuan Pendidikan danrencana kebutuhan dana Pelaksana UN Kabupaten/Kota, lalu mengajukan rencana tersebut ke PPK Pelaksana UN Provinsi; 5a Pelaksana UN Provinsi menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional dan selanjutnya diajukan ke PPK UN Provinsi 5b Perencanaan pengawasan UN PT menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional dan selanjutnya diajukan ke PPK UN PT 6a PPK Pelaksana UN Provinsi meneliti dan menguji rencana tersebut, mengakumulasi rencana pengawasanpada Tingkat Kab/Kota dan rencana kebutuhan dana pada Satuan Pendidikan, lalu mengajukan rencana tersebut ke PPK Pelaksana UN Tingkat Pusat; 6b PPK Pelaksana UN PT meneliti dan menguji rencana kebutuhan dana Pelaksana UN PT, lalu mengajukan rencana tersebut ke PPK Pelaksana UN Tingkat Pusat 7 PPK Pelaksana Tingkat Pusat meneliti, menguji, dan mengakumulasi rencana tersebut, kemudian mengajukan rencana tersebut ke KPA; 8 KPA membuat surat persetujuan Anggaran UN disetiap provinsi baik Dinas Pendidikan provinsi maupun Perguruan Tinggi (PT) beserta dokumen pendukungnya berupa: 1) Rincian rencana penggunaan anggaran meliputi Kebutuhan dana untuk UN Pusat, Propinsi dan PT; 2) Surat Pernyataan yang memuat Anggaran UN tingkat Provinsi dan Perguruan Tinggi yang akan digunakan dan dipertanggungjawabkan sesuai jangka waktu yang diminta.

21 C. Mekanisme Pencairan Anggaran 1. Mekanisme Pencairan Tambahan Uang Persediaan (TUP) a. Pencairan Dana dari Pusat ke Provinsi dan Perguruan Tinggi a) Dasar alokasi dana: (1) DIPA Balitbang Kemdikbud Nomor : SP DIPA /2014 Revisi 02 tanggal 5 Maret 2014 (2) Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor S- 1373/PB/2014 tanggal 28 Februari 2014 Hal : Mekanisme Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Kegiatan Ujian Nasional Pelajaran 2013/2014. (3) Perjanjian kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Perguruan Tinggi tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014. (4) Rencana anggaran dan biaya Provinsi yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasama dengan jadwal pelaksanaan. (5) Rencana Anggaran dan Biaya Perguruan Tinggi yang yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasama mencakup pengawasan dan scaning LJUN. (6) Pakta Integritas Provinsi PPK, BPP Perguruan Tinggi dan Dinas Pendidikan Provinsi. b) Mekanisme pencairan Tambahan Uang Persediaan (TUP): (1) Pencarian dana melalui Mekanisme penggunaan dana TUP lainnya untuk pengeluaran: - Di bawah Rp. 50 juta untuk belanja bahan, ATK dan lainnya; - Belanja honor dan perjalanan dinas yang pembayarannya menggunakan daftar pembayaran; (2) PPK UN tingkat pusat mengajukan kebutuhan dana TUP ke PPSPM setelah melakukan verifikasi dan penelitian berdasarkan pengajuan kebutuhan dana dari PPK UN tingkat Provinsi dan perguruan Tinggi. (3) TUP diajukan ke KPPN Jakarta III oleh PPSPM Satker Balitbang Sekretariat Balitbang sesuai dengan tahapan pelaksanaan. (4) Penyaluran dana dari Bendahara Pengeluaran Balitbang Kemdikbud ke Bendahara pengeluaran Pembantuan (BPP) Provinsi dan Perguruan tinggi dikirim secara berjenjang, sebagai berikut: - Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang menyalurkan dana sesegera mungkin atau paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterimake Bendahara Pengeluaran Pembantu Pelaksana UN Tingkat Propinsi berdasarkan rencana anggaran dan biaya Propinsi gambar 2; - Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang menyalurkan dana sesegera mungkin atau paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterima kepada rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu Perguruan Tinggi berdasarkan rencana anggaran dan biaya Perguruan Tinggi gambar.2 sebagai berikut ; (5) Berdasarkan kerjasama antar Provinsi dengan Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan satuan pendidikan, - Bendahara UN Tingkat Propinsi mengirim dana TUP ke Rekening Pemegang Uang Muka Kegiatan (PUMK) UN tingkat Kab/Kotaa.n. Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

22 Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota... paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterima propinsi gambar 2; - Bendahara UN Tingkat Propinsi mengirim dana TUP ke rekening Pemegang Uang Muka Kegiatan (PUMK) UN tingkat satuan pendidikan a.n. Pelaksanan UN Tingkat Satuan pendidikan Pelaksana...paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterima pada gambar 2. Gambar 2 : Alur pendistribusian Tambahan Uang Persediaan (TUP) Dinas Pendidikan Provinsi, Kab/Kota, Satuan Pendidikan dan Perguruan Tinggi UN KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN PUSAT UN PROVINSI/PT UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPPN JKT III BP BALITBANG 1 2a BPP UN PROVINSI 3 PUM UN Tingkat KAB/KOTA 2b BPP UN PT 4 PUM UN SATUAN PENDIDIKAN Keterangan 1 KPPN Jakarta III melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-TUP tersebut, apabila memenuhi persyaratan maka diterbitkan SP2D TUP untuk diajukan kepada Bendahara Pengeluaran (BP) satker Balitbang; 2a Selanjutnya BP satker Balitbang mentransfer dana ke masing-masing BPP UN Tingkat Provinsi; 2b Selanjutnya BP satker Balitbang mentransfer dana ke masing-masing BPP UN Perguruan Tinggi; 3 Masing-masing BPP UN Tingkat Provinsi mentransfer dana sesuai jumlah yang telah ditetapkan kepada Bendahara Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; 4 Pemegang Uang Muka(PUM) UN Tingkat Kabupaten/ Kota mentransfer dana sesuai jumlah yang telah ditetapkan kepada Pemegang Uang Muka (PUM) UN Tingkat Satuan Pendidikan; 2. Mekanisme Pencairan Langsung (LS) Penyedia Barang/Jasa a. Dasar alokasi dana: 1) DIPA Balitbang Kemdikbud Nomor : SP DIPA /2014 Revisi 02 tanggal 5 Maret 2014 Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

23 2) Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor S- 1373/PB/2014 tanggal 28 Februari 2014 Hal : Mekanisme Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Kegiatan Ujian Nasional Pelajaran 2013/ ) Perjanjian kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Perguruan Tinggi tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/ ) Rencana anggaran dan biaya Provinsi yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasama dengan jadwal pelaksanaan (rencana bulanan). 5) Rencana Anggaran dan Biaya Perguruan Tinggi yang yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasamadengan mencakup pengawasan dan scaning LJUN. 6) Pakta Integritas Provinsi PPK, BPP Perguruan Tinggi dan Dinas Pendidikan Provinsi. b. Mekanisme pencairan anggaran Langsung (LS) Penyedia Barang/Jasa 1) Mekanisme pembayaran langsung digunakan untuk pengeluaran di atas Rp.50 juta seperti pencetakan Ijazah, SKHUN, Paket Meeting (Paket FulIday, Fullbooard) ATK dll. 2) Alur mekanisme pencarian anggaran langsung sebagai berikut: Gambar 3 : Bagan Alur Pembayaran Langsung (LS) Penyedia Barang/Jasa UN Tingkat Provinsi / Perguruan Tinggi KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN Tingkat Pusat UN Tingkat Provinsi / Perguruan Tinggi KPA KPPN JKT III SPM LS SPP LS Dok. Tagihan PP-SPM PPK PPK 1 Surat Tagihan 5 SP2D-LS PIHAK KETIGA 9 Keterangan: 1 Pihak penyedia barang/jasa yang mempunyai tagihan kepada negara mengajukan surat tagihan kepada PPK UN Tingkat Provinsi; 2 PPK UN Tingkat Provinsi melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan tersebut, Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

24 apabila memenuhi persyaratan maka diteruskan kepada PPK UN Tingkat Pusat, dengan dilampiri: Untuk Pembayaran kepada Pihak Penyedia barang/jasa Kontrak/Perjanjian pengadaan barang/jasa; Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang; Kuitansi dan Berita Acara pembayaran Faktur Pajak dan SSP 3 PPK UN Tingkat Pusat melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan dan dokumen pendukungnya, apabila memenuhi persyaratan maka menerbitkan SPP-LS, kemudian dikirim ke PP-SPM satker Balitbang, dengan dilampiri: Untuk Pembayaran kepada Pihak Penyedia barang/jasa Kontrak/Perjanjian pengadaan barang/jasa; Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang; Kuitansi dan Berita Acara pembayaran Faktur Pajak dan SSP 4 PP-SPM melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan tersebut, apabila memenuhi persyaratan maka menerbitkan SPM-LS kepada Pihak Penyedia barang/jasa atau kepada BPP UN Tingkat Provinsi, lalu mengirim SPM LS tersebut ke KPPN Jakarta III; 5 KPPN Jakarta III melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-LS tersebut, apabila memenuhi persyaratan maka menerbitkan SP2D-LS kepada Pihak penyedia barang/jasa atau SP2D-LS kepada BPP UN Tingkat Provinsi. D. Penggunaan Anggaran 1) Syarat Penggunaan dana dengan mekanisme pembayaran TUP Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 47 ayat (2) menyatakan bahwa Syarat Penggunaan TUP yaitu : a. digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan; b. tidak digunakan untuk kegiatan yang harus dilaksanakan dengan pembayaran LS 2) sesuai dengan Prosedur Operasi Standar Pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, serta Pendidikan Kesetaraan Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun Pelajaran 2013/2014 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 97 Tahun 2013 tanggal 18 November 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan dan Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Dan Ujian NasionalPenggunaan dana pelaksanaan UN di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan, serta Perguruan Tinggi mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Anggaran UN ditingkat Provinsi digunakan untuk kegiatan sebagai berikut : No Uraian Kegiatan 1 Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan UN SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK, dan Paket ABC Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

25 No Uraian Kegiatan 2 Pengelolaan data peserta UN SMP, MTs,SMPLB, SMA, MA, SMALB, dan SMK, Paket C, Paket A/Ulha, Paket B Wustha dan Paket C Kejuruan 3 Pendistribusian blangko Kartu Peserta Ujian Nasional SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK, dan Paket ABC 4 Pencetakan Ijazah 5 Pencetakan SKHUN 6 Pengawasan Pencetakan dan Pendistribusian bahan UN 7 Komputerisasi Pemeriksaan Lembar Jawaban Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, Paket A, Paket B 8 Pencetakan DKHUN dan SKHUN 9 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN 10 Penyusunan dan pengiriman laporan UN b. Anggaran UN ditingkat Kabupaten/Kota digunakan untuk kegiatan sebagai berikut: No Uraian Kegiatan 1 Pengelola Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN 2 Pengelolaan data peserta UN SMP, MTs,SMPLB, SMA, MA, SMALB, dan SMK, Paket C, Paket A/Ulha, Paket B Wustha dan Paket C Kejuruan 3 Pengelolaan Data Pengawas 4 Pengiriman LJUN ke Provinsi 5 Penyusunan dan pengiriman laporan c. Anggaran UN ditingkat Satuan Pendidikan digunakan untuk kegiatan sebagai berikut : No Uraian Kegiatan 1 Pengisian data calon peserta UN SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK dan Paket ABC ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota 2 Pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota 3 Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota 4 Pengawas ruang ujian 5 Penerbitan Ijazah 6 Penyusunan dan pengiriman laporan Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

26 d. Anggaran UN ditingkat Perguruan Tinggi digunakan untuk kegiatan sebagai berikut: No Uraian Kegiatan 1 Sosialisasi UN Tahun Pelajaran 2013/ Pengawasan Pencetakan dan Pendistribusian bahan UN 3 Pengawas Satuan Pendidikan 4 Komputerisasi Pemeriksaan Lembar Jawaban Ujian Nasional SMA/MA, SMALB, dan Paket C 5 Penyusunan dan pengiriman laporan UN 6 Manajemen Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

27 BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN A. Bentuk pertanggungjawaban Pertanggungjawaban penggunaan dana pelaksanaan UN dikelompokan menjadi: 1. Bentuk Pertanggungjawaban Non-kontrak Bentuk pertanggungjawaban non-kontrak berupa laporan rekapitulasi untuk masingmasing tingkat pelaksana, yaitu tingkat pelaksana Provinsi, Kabupaten, dan sekolah/madrasah pelaksana sesuai dengan format terlampir; 2. Bentuk pertanggungjawaban kontrak Bentuk pertanggungjawaban kontrak berupa kuitansi dengan dilampiri dokumen kontrak untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan pihak ketiga.penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga dilaksanakan antara Ketua Pelaksana di tingkat provinsi dengan pimpinan penyedia barang/jasa.mekanisme pelaksanaan kontrak dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. B. Jenis-jenis pertanggungjawaban 1. Pertanggungjawaban TUP a. Pertanggungjawaban kegiatan di satuan pendidikan penyelengara 1) Ketua Pelaksana UN tingkat satuan pendidikan penyelengara segera membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan Danaberisi rekapitulasi alokasi dana, realisasi, sisa dana, dan pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara. Laporan tersebut dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain : (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melapirkan : - kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK dan BPP) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - lembar konfirmasi penerimaan negara atas SSP tsb KPPN setempat. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan - Kuitansi perjalanan dinas dalam kota (c) honorarium melampirkan: - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK - Rekap pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat - Daftar hadir - SK kegiatan 2) Laporan dan pertanggungjawaban penggunaan dana dari satuan pendidikan penyelengara dikirim ke pelaksana UN tingkat provinsi melalui Pelaksana UN tingkat Kabupaten/Kota. Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

28 b. Pertanggungjawaban kegiatan di kabupaten/kota 1) Ketua Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota segera membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan dana yang berisi rekapitulasi alokasi dana, realisasi, sisa dana, dan pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara. Laporan tersebut dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain : (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melapirkan : - kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK dan BPP) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - lembar konfirmasi penerimaan negara atas SSP tsb KPPN setempat. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan - Kuitansi perjalanan dinas dalam kota (c) honorarium melampirkan: - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK - Rekap pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat - Daftar hadir - SK kegiatan 2) Laporan dan pertanggungjawaban penggunaan dana dari kabupaten/kota, dan rekapitulasi penggunaan dana di tingkat Satuan Pendidikan dikirim ke Pelaksana UN Tingkat Provinsi. c. Pertanggungjawaban kegiatan di provinsi 1) Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk kegiatan yang dilaksanakan di provinsi, yang berisi rekapitulasi alokasi dana, realisasi, sisa dana, dan pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara dan dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain: (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melapirkan : - kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK dan BPP) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - lembar konfirmasi penerimaan negara atas SSP tsb KPPN setempat. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan - Bukti tiket termasuk boarding pass dan Airportax - bukti kuitansi Penginapan (hotel ) - lembar SPD (Surat perjalanan Dinas) 1 dan 2 (format pada PMK No. 113/PMK 05/2012) - pengeluaran riil (untuk pengeluaran yang tidak ada bukti kuitansinya) - Lembar rincian biaya perjalanan dinas (c) honorarium melampirkan: - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK - Rekap pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

29 - Daftar hadir 2) Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten/kota, dan di satuan pendidikan pelaksana. 3) Berdasarkan laporan angka 1) dan 2) Ketua Pelaksana UN Tingkat Provinsi wajib menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan dalam bentuk rekapituasi penggunaan dana di tingkat Provinsi, rekap penggunaan dana di tingkat Kabupaten/Kota dan rekaap penggunaan dana di tingkat Satuan Pendidikan, Surat Penyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP) dana kepada Pejabat Pembuat Komitmen UN (terlampir). d. Pertanggungjawaban kegiatan di Perguruan Tinggi 1) Laporan pertanggungjawaban penggunaan danauntuk kegiatan pengawasan UN yang dilaksanakan Perguruan Tinggi, yang berisi rekapitulasi alokasi dana, realisasi, sisa dana, dan pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara dan dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain: (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melapirkan : - kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK dan BPP) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - lembar konfirmasi penerimaan negara atas SSP tsb KPPN setempat. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan - Bukti tiket termasuk boarding pass dan Airportax - bukti kuitansi Penginapan (hotel ) - lembar SPD (Surat perjalanan Dinas) 1 dan 2 (format pada PMK No. 113/PMK 05/2012) - pengeluaran riil (untuk pengeluaran yang tidak ada bukti kuitansinya) - Lembar rincian biaya perjalanan dinas (c) honorarium melampirkan: - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK - Rekap pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat - Daftar hadir. 2) Berdasarkan laporan Pertanggungjawabandana pengawasan UN Perguruan Tinggi, PPK Perguruan Tinggi wajib menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan dana berupa rekapitulasi penggunaan dana pengawasan perguruan tinggi, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan Dfatra Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP) kepada Pejabat Pembuat Komitmen UN. Seluruh Bukti pengeluaran (kuitansi) dari Propinsi, Kab/Kota dan Satuan pendidikan disimpan di Pelaksana UN Tingkat Propinsi sebagai bahan pemeriksanaan dan contoh seluruh format lampiran pertanggungjawaban terdapat dalam lampiran juklak pengelolaan keuangan UN Tahun pelajaran 2013/2014; Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

30 2. Alur Pertanggungjawaban TUP Pertanggung jawaban TUP dilakukan secara bertahap dengan menyampaikan rekapitulasi penggunaan dana dari tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota, dan tingkat Satuan Pendidikan (Catatan: sisa dana TUP di setor setiap bulan ke Rekening Bendahara Pengeluaran Balitbang Depdiknas Nomor Rekening : dengan Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCK Jakarta Kota KCP Depdiknas) dengan alur sebagai berikut : 2.1 Alur penyampaian laporan pertanggungjawaban (Rekapitulasi penggunaan dana TUP dan SPTJM PPK UN Provinsi, Perguruan Tinggi, Ketua Pelaksanan UN tingkat Kab/kota, Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan) Panduan Kerjasama Panitia Pelaksana Ujian Nasional 2014

31 Gambar 4. Alur Laporan Pertanggungjawaban Keuangan UN Tahun 2014 KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN PUSAT UN PROVINSI UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPPN JKT III 8 PPSPM BALITBANG PPK UN PUSAT PPK UN PROVINSI 7 6a 5a 4 BPP UN Pelaksan UN Tingkat KAB/KOTA 3 2 6b PPK UNPT 5b BPP UN PT PUMK UN Tingkat KAB/KOTA 1 Kepala Sekolah SATUAN PENDIDIKAN PUMK UN SATUAN PENDIDIKAN

32 Keterangan Gambar : 1 Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Satuan Pendidikan menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran dan selanjutnya diajukan ke Kepala Sekolah/Pelaksana UN Satuan Pendidikan; 2 Kepala Sekolah menguji bukti pengeluaran tersebut, apabila telah sesuai kebutuhan dan menyetujui, maka meneruskan pertanggungjawaban tersebut ke Pemegang Uang Muka Pelaksana - UN Tingkat Kabupaten/ Kota; 3 Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran dan selanjutnya diajukan ke Ketua Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota; 4 Ketua Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota memverifikasi dan menyampaikan bukti pengeluaran dari Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota dan Kepala Sekolah Satuan Pendidikan, lalu menyampaikan kepada PPK Propinsi; 5a BPP Pelaksana UN Tingkat Propinsi menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran kegiatan UN di Propinsi dan selanjutnya diajukan ke PPK Pelaksana UN Tingkat Propinsi; 5b BPP Pelaksana UN Perguruan Tinggi menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran kegiatan UN di Perguruan Tinggi dan selanjutnya diajukan ke PPK Pelaksana UN Perguruan Tinggi; 6a PPK Pelaksana UN Tingkat Propinsi memverifikasi bukti pengeluaran dari BPP Pelaksana Tingkat Propinsi dan Ketua Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota, kemudian membuat Laporan Pertanggungjawaban TUP dan SPTJM, lalu menyampaikan kepada PPK UN Pusat; 6b PPK Pelaksana UN Tingkat Perguruan Tinggi memverifikasi bukti pengeluaran dari BPP Pelaksana Tingkat Perguruan Tinggi, kemudian membuat Laporan Pertanggungjawaban TUP dan SPTJM, lalu menyampaikan kepada PPK UN Pusat; 7 PPK UN Pusat memverifikasi Laporan Pertanggungjawaban TUP dan SPTJM dari PPK Pelaksana UN Tingkat Propinsi, apabila memenuhi syarat, menerbitkan SPP PTUP dan disampaiakn kepada PPSPM Satker Balitbang; 8 PPSPM Balitbang melakukan penelitian dan pengujian atas SPP-PTUP tersebut, jika memenuhi persyaratan, maka PP SPM menerbitkan SPM PTUP, kemudian dikirim kepada KPPN JKT III; 2.2 Alur pengembalian sisa penggunaan dana TUP dikembalikan ke Rekening Rekening Bendahara Pengeluaran Balitbang Depdiknas Nomor Rekening : dengan Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCK Jakarta Kota KCP Depdiknas.

33 Gambar 5. Alur Pengembalian Sisa Dana TUP UN 2014 KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN PUSAT UN PROVINSI UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPPN JKT III BP BALITBANG 4 3a BPP UN PROVINSI 2 PUM UN Tingkat KAB/KOTA 3b BPP UN PT 1 PUM UN SATUAN PENDIDIKAN KETERANGAN 1 Pemegang Uang Muka Pelaksana UN di Satuan Pendidikan menyetorkan sisa dana UN kepada Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota; 2 Pemegang Uang Muka Pelaksana Tingkat Kab/Kota menyetorkan sisa dana UN kepada BPP Pelaksana UN Tingkat Propinsi; 3a BPP Pelaksana UN Tingkat Propinsi menyetorkan sisa dana UN kepada Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang; 3b BPP Pelaksana UN Tingkat Perguruan Tinggi menyetorkan sisa dana UN kepada Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang; 4 BP Satker Balitbang menyetorkan sisa dana UN ke Rekening Kas Negara.

34 3. Pertanggungjawaban LS Pertanggungjawaban LS di tingkat Provinsi dan/atau Perguruan Tinggi PPK UN tingkat Provinsi dan Perguruan tinggi melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan dari Pihak keteiga, apabila memenuhi persyaratan maka diteruskan ke PPK UN tingkat pusat dengandilampiri : - Bukti perjanjian/kontrak; - Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia barang/jasa; - Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; - Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang; - Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan; - Berita Acara Pembayaran; - Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK, yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; - Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak/Bendahara Pengeluaran; - Jaminan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah; dan/atau - Dokumen lain yang dipersyaratkan khususnya untuk perjanjian/kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam/luar negeri sebagaimana dipersyaratkan dalam naskah perjanjian pinjaman atau hibah dalam/luar negeri bersangkutan.

35 BAB V PELAPORAN Ketua Pelaksanan UN di Tingkat Provinsi, Ketua Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota, dan Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan serta Ketua Koordinator Pengawasan UN Perguruan Tinggi wajib menyusun laporan pelaksanaan Ujian Nasional yang disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Penyelenggara UN tingkat Nasional, Ketua Pelaksana UN tingkat Nasional sebagai bentuk pertanggungjawaban teknis maupun keuangan pelaksanaan Ujian Nasional Tahun pelajaran 2013/2014 sebagai bentuk transparansi dan akutabel UN bermutu, bermanfaat, dan bermartabat. Laporan pertanggungjawaban tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan : a. Pendahuluan Menerangkan tujuan dan ringkasan kegiatan. b. Materi, Waktu, Tempat, dan Peserta Menerangkan materi kegiatan, waktu pelaksanaan kegiatan, lokasi, dan jumlah peserta. c. Hasil yang Dicapai Menerangkan hasil-hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut. d. Hambatan dan Saran Menerangkan tentang hambatan-hambatan yang dihadapi selama kegiatan serta saran-saran untuk mengatasi hambatan tersebut. e. Lampiran Laporan tersebut dilampiri dengan dokumen yang mendukung kegiatan (SK Panitia, surat-menyurat, jadwal acara, dll). 2. Laporan Keuangan (format terlampir) Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban penggunaan dana yang berisi rekapitulasi alokasi dana, realisasi, sisa dana, dan pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara disertai bukti-bukti pengeluaran yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan. 3. Laporan pada poin 1 dan 2 dibuat atau digabung dalam 1 buku/1jilid dan softcopy laporan khusus dalam bentuk excel untuk lampiran 2 dan Laporan keuangan yang sudah direkapitulasi didistribusikan (dikirimkan) kepada: a. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan b. BSNP c. Kuasa Pengguna Anggaran Balitbang Kemdikbud d. Pejabat Pembuat Komitmen UN Tingkat Pusatditembusan kepada Kepala Balitbang Kemdikbud. 5. Laporan Penyelenggaraan UN dikirim ke alamat: Sekretariat UN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Bandung.

36 BAB VI P E N U T U P Petunjuk Pelaksanaan KerjasamaPelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014, Balitbang Kemdikbud dengan Pelaksana Tingkat Provinsiini diharapkan dapat menjadi petunjuk dan rujukan bagi Pelaksana Tingkat Provinsi, dalam melaksanakan kegiatan Pelaksana Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk pelaksanaan kerjasama ini, akan ditindaklanjuti dengan surat resmi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PPK Ujian Nasional Provinsi Jawa Barat, Ttd Drs. Dedi Sutardi, M.Pd NIP

37 LAMPIRAN - LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN (Juklak) PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL 2013/2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

38 LAMPIRAN BENTUK FORMAT LAPORAN YANG DIKIRIM DARI PPK UN PROVINSI KE PPK UN PUSAT ADALAH : 1. Laporan Pertanggungjawaban 2. Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP) 3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Dengan format sebagai berikut :

39 contoh bentuk laporan keuangan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA SUBSIDI/BANTUAN UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGELURAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA Kegiatan di Kabupaten No. Kegiatan Alokasi Pajak Realisasi Sisa Sumber Keterangan Dana Psl 21 Psl 22 Psl 23 PPn Dana A Pengelola Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... B Pengelolaan data peserta UN SMP, MTs,SMPLB, SMA, MA, SMALB, dan SMK, Paket C, Paket A/Ulha, Paket B Wustha dan Paket C Kejuruan 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... C Pengelolaan Data Pengawas 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp....

40 Kegiatan di Kabupaten No. Kegiatan Alokasi Dana Pajak Realisasi Sisa Sumber Psl 21 Psl 22 Psl 23 PPn Dana Keterangan D Pengiriman LJUN ke Provinsi 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... E Penyusunan dan pengiriman laporan 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... TOTAL A+B+C+D+E = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Mengetahui,..., Ketua Pelaksana UN PUMK UN Kab/Kota... Kab/Kota NIP. NIP.

41 contoh bentuk laporan keuangan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA SUBSIDI/BANTUAN UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGELURAN DI TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Kegiatan di Sekolah/Madrasah No. Kegiatan Alokasi Pajak Realisasi Sisa Sumber Keterangan Dana Psl 21 Psl 22 Psl 23 PPn Dana A Pengisian data calon peserta UN SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK dan Paket ABC ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota 1 Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... B Pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... C Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... D Pengawas ruang ujian = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp....

42 Kegiatan di Sekolah/Madrasah No. Kegiatan Alokasi Pajak Realisasi Sisa Sumber Dana Psl 21 Psl 22 Psl 23 PPn Dana 3 Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Keterangan E Penerbitan Ijazah 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... F Penyusunan dan pengiriman laporan 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... TOTAL A+B+C+D+E+F+G+H = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rekapitulasi Total Penggunaan Dana Penyelenggaraan UN (Kegiatan di Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Sekolah/Madrasah) = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Mengetahui,..., Ketua Pelaksana UN Bendahara UN Sekolah/Madrasah... Sekolah/Madrash NIP. NIP.

43 CONTOH FORMAT PEMBUKUAN

44 BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS Pada hari ini,...tanggal.bulan. tahun 2014 kami selaku PPK PANITIA UN telah melakukan pemeriksaan kas BPP PANITIAN UN Provinsi. dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp..,- dan Nomor Bukti terakhir nomor.. Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut : I Hasil Pemeriksaan pembukuan Bendahara PANITIA UN A Saldo Buku 1. Saldo Buku Rp. - II III Hasil Pemeriksaan Kas A Kas yang dikuasai Bendahara 1. Uang tunai di brankas 2. Uang di rekening bank Rp. Rp Jumlah Kas (A.1 + A.2) Rp. - Selisih Kas A 1. Saldo Buku (I.A.1) 2. Jumlah Kas (II.A.3) (-) 3. Selisih Kas (A.1-A.2) Rp. - IV Penjelasan atas selisih kas Yang diperiksa PUMK Kab Kota Yang memeriksa Ketua Pelaksana UN Kab/Kota NIP..... NIP.

45 Buku Bank BULAN : 2014 Tanggal Uraian DEBET KREDIT SALDO Tgl 2014 PUMK Kab / Kota... NIP

46 1. BAP-S/M Kab/Kota 2. Tanggal/No. SK Pengangkatan : a. PUMK Kab / Kota b. Ketua Pelaksana Kab/Kota : :. 3. Tanggal/No. MoU :.. 4. Tahun Anggaran : 2014 BUKU PEMBANTU PAJAK Penerimaan (Debet) Pengeluaran Tanggal Nomor Bukti Uraian PPN PPh Ps.21 PPhPs.22 PPh Ps. 23 Jumlah (Kredit) Saldo Tgl 2 PUMK UN Kab/Kota.. NIP

47 BUKU PEMBANTU UANG MUKA KERJA BULAN : No. Tanggal Uraian PENERIMAAN PENGELUARAN Saldo Jumlah Tgl 2014 PUMK UN Kab / Kota.. NIP

48 CONTOH FORMAT KWITANSI, SPD, DAFTAR RIIL DAN VISUM

49 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor : Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Kotak POS 4104, Jakarta Telepon : (3 saluran), , , , Faksimili : , , , ; lipt@indo.net.id LAMPIRAN XI Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 tetang Tatacara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Th. Anggaran : 2014 Nomor.Bukti : Akun : K U I T A N S I Sudah terima dari : Jumlah Uang n Terbilang : : Satu Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah : Yaitu untuk : Setuju dibebankan pada mata anggaran berkenaan 2013 Ketua Pelaksana Kab / Kota Kegiatan Ujian Nasional 2014 Lunas dibayar tanggal : PUMK Kab / Kota Kegiatan Ujian Nasional , Bandung, Yang 30 Desember menerima NIP NIP....

50 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor : Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Kotak POS 4104, Jakarta Telepon : (3 saluran), , , , Faksimili : , , , ; lipt@indo.net.id LAMPIRAN II Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.05/2012 tetang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam dan bagi Pejabat Negara Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap Anggaran dan pendapatan dan Belanja Negara RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS Lampiran SPPD Nomor : Tanggal : No PERINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN Jumlah : Bandung, Telah dibayar, sejumlah Telah menerima jumlah uang sebesar Rp.... Rp.... PUMK Kab/Kota Panitia Ujian Nasional Provinsi Jawa Barat Yang Menerima,.... NIP.... NIP... PERHITUNGAN SPPD RAMPUNG Ditetapkan sejumlah : Rp.... Yang telah dibayar semula : Rp.... Sisa kurang/lebih : Rp.... Kementerian Pendidikan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Ketua Pelaksana Kab/Kota Kegiatan Ujian Nasional NIP....

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 58 ayat (2) mengamanahkan bahwa "evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum D. Sasaran E. Hasil yang Diharapkan...

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum D. Sasaran E. Hasil yang Diharapkan... DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Dasar Hukum... 3 D. Sasaran... 4 E. Hasil yang Diharapkan... 5 F. Ruang Lingkup... 5 G.Definisi... 5 H.Anggaran Kegiatan... 7

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta JAKARTA Telepon No. 5711144 (Hunting) Laman: www.kemdikbud.go.id Nomor : Lampiran: 1 (satu) berkas Hal : Penyampaian Salinan

Lebih terperinci

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG PELAKSANA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ISI KEBIJAKAN 1. Dasar Hukum 2. Perbandingan UN 2013 dan UN 2014 3. Tujuan dan Manfaat Ujian Nasional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.381, 2015 KEMENDIKBUD. Peserta Didik. Kelulusan. Ujian Nasional. Ujian Sekolah. Madrasah. SMP/MTs. SMA/MA/SMK. Sederajat. Kriteria. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG - 1 - PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL, DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19 Desember 2013 1 Tujuan UN PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP Pasal 68 Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan

Lebih terperinci

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu:

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu: Lampiran: 5465/H/KU/2014 27 Maret 2014 PERJANJIAN KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA*... Dengan SATUAN PENDIDIKAN... tentang PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, PAKET

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PROSEDUR OPERASI STANDAR PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH MELALUI UJIAN NASIONAL, DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN

Lebih terperinci

TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINANTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 040/P/2015 TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 CALON PESERTA UJIAN NASIONAL TAHUN 2013/2014 DI JAWA TIMUR SMP / MTs TAPEL 2014 JENJANG JUMLAH 541.007 Siswa SMP / MTs

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PROSEDUR OPERASI STANDAR PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 1 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DINAS PENDIDIKAN Jln. Sunan Drajat No.10 Telp. (0231) 321266 SUMBER 45611 2013 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 279 TAHUN 2014 NOMOR 70 TAHUN 2014

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /107/KEP/ /2015

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /107/KEP/ /2015 SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 188.45/107/KEP/422.012/2015 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA RAYON PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH,

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

No : 0045/SDAR/BSNP/I/ Januari 2014 Lampiran :... Perihal : Perbaikan POS UN Tahun Pelajaran 2013/2014

No : 0045/SDAR/BSNP/I/ Januari 2014 Lampiran :... Perihal : Perbaikan POS UN Tahun Pelajaran 2013/2014 No : 0045/SDAR/BSNP/I/2014 28 Januari 2014 Lampiran :... Perihal : Perbaikan POS UN Tahun Pelajaran 2013/2014 Yang terhormat: 1. Kepala Dinas 2. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama 3. Rektor Perguruan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator monitoring dan evaluasi Prinsip berkesinambungan. Pertanyaan. Monitoring dan evaluasi. 1. Prinsipprinsip

Lampiran 1. Indikator monitoring dan evaluasi Prinsip berkesinambungan. Pertanyaan. Monitoring dan evaluasi. 1. Prinsipprinsip L A M P I R A N Lampiran 1 NO Monitoring dan evaluasi 1. Prinsipprinsip monitorng dan evaluasin Indikator monitoring dan evaluasi Prinsip berkesinambungan Prinsip menyeluruh Pertanyaan 1. Apakah monev

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI. Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jakarta, 4 Agustus 2016

RAPAT KOORDINASI. Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jakarta, 4 Agustus 2016 RAPAT KOORDINASI Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016 Jakarta, 4 Agustus 2016 PELAKSANA UN Pelaksana UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 JADWAL UJIAN No Hari dan Tanggal UN Utama UN Susulan Pukul Mata pelajaran 1. Senin,13 April 2015 Senin,20

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 186 TAHUN 2015 NOMOR 2280 TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN PENDIDIKAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL Iy, PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 53 /KEP/429.011/2016 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6843 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PROSEDUR

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN JANUARI 2010 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0030/SK-TPI/BSNP/I/2010

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 DasarPelaksanaanUjianNasional 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR Sal TAHUN 2016 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL TINGKAT PROVINSI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 189 /KEP/429.011/2015 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG 1 GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 20172016 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, SEKOLAH MENENGAH ATAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB),

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG ! KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: /P/BSNP/II/2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER Skala Ujian Nasional UNBK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

3 4efintuv l aeitak Orktistp&

3 4efintuv l aeitak Orktistp& 3 4efintuv l ukuinsb @i aeitak Orktistp& greuthata. daluvaw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH/

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 264 /KEP/429.011/2013 TENTANG PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP), MADRASAH TSANAWIYAH (MTs), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR../P/BSNP/../2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0018/P/BSNP/VI/ TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR

Lebih terperinci

: Tugas penyelenggara sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu, adalah:

: Tugas penyelenggara sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu, adalah: BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 189 /KEP/429.011/2014 TENTANG PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP), MADRASAH TSANAWIYAH (MTs), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang :

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2016 NOMOR 434 TAHUN 2016

Lebih terperinci

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/67/KEP/429.011/2018 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dilengkapi rambu-rambu sebagai acuan penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2011. Tim Penyusun

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2011. Tim Penyusun Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 1 PERATURAN BADAN STANDAR

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : Tahun 2013 NOMOR : Tahun 2013 TENTANG

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH DAN TUNJANGAN GURU BAGI SEKOLAH DASAR SWASTA,

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0034/P/BSNP/XII/2015 TENTANG

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan dan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dilengkapi rambu-rambu sebagai acuan penyusunan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, DAN

Lebih terperinci

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTs/Paket B/SMPLB/Wustho, SMA/SMK/MA/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan/SMALB. dan UJIAN SEKOLAH/MADRASAH

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTs/Paket B/SMPLB/Wustho, SMA/SMK/MA/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan/SMALB. dan UJIAN SEKOLAH/MADRASAH KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTs/Paket B/SMPLB/Wustho, SMA/SMK/MA/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan/SMALB dan UJIAN SEKOLAH/MADRASAH SD/MI/SDLB/Paket A/Ula Tahun Pelajaran 2013/2014 CALON PESERTA

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/ BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0040/P/BSNP/VI/ TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa.

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAH PELAJARAN 2015/ BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2015 b. Penggandaan dan pendistribusian bahan ujian teori kejuruan SMK/MAK dilaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH ATAU BENTUK LAIN YANG SEDERAJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/149/KEP/ /2017

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/149/KEP/ /2017 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/149/KEP/429.011/2017 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL 1 2 D Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR UJIAN NASIONAL SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK Serta Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/ Ula, Paket B/Wustha, Paket C dan Paket C kejuruan SD/MI dan SDLB Tahun

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 Kebijakan UN & USBN 2018 KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL DAN USBN

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN : BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330,513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DASAR HUKUM UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR : 188.4/2094/103.02/ TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.469, 2015 KEMENDIKBUD. Dana Alokasi Khusus. Bidang Pendidikan. Penggunaan. Pencabutan PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015

Lebih terperinci