BAB II PROFIL RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN. A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN. A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Rumah Sakit Islam Malahayati adalah Rumah Sakit Umum Swasta yang bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan maksud dan tujuannya adalah untuk membantu pemerintah serta melayani masyarakat dalam bidang peningkatan derajat kesehatan baik kesehatan jasmani, rohani maupun sosial. Rumah Sakit ini berkembang menjadi Rumah Sakit Swasta yang berada di lingkungan Yayasan Rumah Sakit Islam Malahayati dan berada di bawah pimpinan direktur RSIM. Pada tanggal 4 April 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kamar Bedah yang dianggap sebagai awal dibangunnya Rumah Sakit Islam Malahayati, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H (14 Januari 1975) Rumah Sakit ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu dijabat oleh Alm. Bapak Marah Halim dengan nama Rumah Sakit Islam Malahayati. Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah cita-cita yang menggambarkan akan dibawa kemana Rumah Sakit Islam Malahayati Medan di masa mendatang dan visi selalu berpijak pada kondisi, potensi, tantangan dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka ditetapkanlah visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

2 semua orang Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi Misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh yang bermutu dan berorientasi kepada kepuasan masyarakat yang membutuhkan 2. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional 3. Meningkatkan kualitas sarana/prasarana dan pelayanan secara berkesinambungan 4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan pegawai B. Struktur Organisasi dan Personalia Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan pendelegasian wewenang serta tugas merupakan unsur utama dan merupakan alat untuk mencapai kontrol yang baik. Stuktur organisasi perusahaan merupakan gambaran sistematis dari suatu perusahaan yang menunjukkan kedudukan, wewenang dan tanggung

3 jawab,serta tugas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perusahaan mencermikan kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang terlihat di dalamnya demi tercapainya tujuan. Seseorang pimpinan perusahaan harus mempuyai pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat untuk diduduki oleh orang yang tepat. Bentuk organisasi yang dianut oleh suatu perusahaan juga mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu di dalam menetapkan suatu kebijakan terlebih dahulu harus ditetapkan bentuk organisasi yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan penempatan orang sesuai dengan keahlihannya. Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang usaha perusahaan dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka setiap pemimpin dan bawahannya yang ada dalam perusahaan akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus bertanggung jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya banyak dibantu oleh organisasi yang baik. Struktur organisasi dan pembagian jabatan-jabatan serta wewenang dalam bidang usaha Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah berbentuk garis lurus atau lini (lampiran). Dengan demikian terdapat wewenang langsung antara setiap atasan dan bawahan. Ini berarti bahwa setiap manajer mempunyai wewenang

4 sepenuhnya pada bawahannya, yang melapor hanya pada manajer tersebut, atau aliran wewenang langsung dan tidak langsung.

5

6 C. Job Description Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. 1. Direktur Pengertian : Pejabat yang berfungsi sebagai Pimpinan tertinggi Rumah Sakit Islam Malahayati. Tugas dan tanggung jawab : a. Menjabarkan kebijakan Yayasan Rumah Sakit IslamMalahayati dan misi kedalam kebijakan operasional RSIM. b. Melakukan koordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi mangemen yang meliputi perencanaan, koordinasi, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, budgeting, dan evaluasi oleh wakil direktur dan unit-unit kerja yang langsung dibawah pembinaannya. c. Mengambil keputusan tertinggi. d. Melakukan koordinasi penjagaan mutu layanan. e. Bertanggung jawab atas terselenggaranya managemen Rumah Sakit Islam Malahayati secara optimal dan terjaganya mutu Rumah Sakit. 2. Komite Medis a. Memberikan pelayanan terhadap para pasien. b. Memberikan informasi terhadap para pasien. c. Membantu para pasien dalam mendapatkan perobatan.

7 3. Kepala Bagian Pelayanan Medis Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin bidang pelayanan medis. a. Melaksanakan fungsi managemen untuk menghasilkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap, kamar bedah, kamar bersalin, UGD dan ICU yang profesional, Islami bermutu serta berhasil dan berdaya guna. b. Menyusun rencana program pendapatan, anggaran dan belanja tiap unit. c. Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem kerja termasuk penyusunan standar prosedur berbagai kegiatan unit. d. Merencanakan pengendalian mutu. e. Merencanakan pengembangan dan peningkatan ketrampilan Sumber Daya Manusia dibidang perawatan. f. Penugasan staf sesuai dengan kualifikasinya. g. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala. h. Melakukan pengawasan unit kerja dibawahnya. i. Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja. j. Membuat laporan secara berkala ke wakil direktur. k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur.

8 4. Kepala Bagian Adm. Umum Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola administrasi umum RSIM. a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan pengarsipan. b. Pengembangan SDM Rumah Sakit. c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya kepada seluruh pegawai. d. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya. e. Mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap unit-unit dibawahnya. f. Melakukan pembinaan seksi dan unit dibawahnya. g. Memimpin rapat bulanan bagian umum. h. Bertanggung jawab atas berjalannya administrasi umum RS dengan baik. 5. Kepala Seksi Keperawatan Pengertian : Perawat yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin bidang keperawatan. a. Pelayanan perawatan rawat inap dan rawat jalan. b. Mengelola dan mengembangkan pelayanan keperawatan secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

9 c. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan standar asuhan keperawatan. d. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit pelayanan keperawatan. e. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga perawat yang baru bekerja di RSIM. f. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit ruangan 1x dalam seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan. g. Administrasi dan pelaporan. h. Bertanggung jawab atas berjalannya asuhan keperawatan di RSIM. 6. Kepala Seksi Penunjang Medis Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin bidang penunjang medis. a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan penunjang medis secara professional, Islami dan bermutu tinggi. b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP (Standard Operasional Perusahaan) bidang penunjang medis. c. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit pelayanan penunjang medis. d. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit dibawahnya 1x dalam seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

10 e. Berhubungan dan menjaga hubungan baik dengan dinas-dinas terkait yang berhubungan dengan bidang penunjang medis. f. Administrasi dan pelaporan. g. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang penunjang medis di RSIM. 7. Kepala Seksi Personalia Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola hal-hal yang berhubungan dengan kepegawaian RSIM. a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan pengarsipan yang berhubungan dengan kepegawaian. b. Menerima dan menyeleksi pegawai baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya kepada seluruh pegawai. d. Pelaporan, pencatatan dan pengawasan pegawai yang mendapat layanan kesehatan di RSIM dan yang dirujuk ke spesialis sesuai dengan SOP. e. Menerima keluhan dan saran dari pegawai untuk disampaikan kepada atasan.

11 f. Membuat Surat Peringatan kepada pegawai yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dengan berkoordinasi dengan kepala bagian. g. Membuat daftar gaji dan slip gaji. h. Pencatatan dan pelaporan rekap kehadiran pegawai setiap bulannya. i. Melakukan pembinaan anggota unit dibawahnya. j. Memimpin rapat bulanan seksi personalia. k. Bertanggung jawab atas berjalannya pengeloaan kepegawaian RSIM dengan baik. 8. Kepala Seksi Rumah Tangga Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola bidang Rumah Tangga RS. a. Penyelesaian pekerjaan bidang rumah tangga yang meliputi : pemesanan, pembelian dan maintenance barang-barang di Rumah Sakit Islam Malahayati. b. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya. c. Melakukan pembinaan unit dibawahnya. d. Memimpin rapat bulanan seksi Rumah Tangga. e. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang rumah tangga RS dengan baik.

12 9. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola keuangan RS. a. Perencanaan, pengembangan, pengorganisasian dan pengolahan, pengawasan keuangan sesuai dengan SOP yang ditetapkan. b. Mengawasi unit-unit dibawahnya. c. Mengkoordinasikan keadaan keuangan dengan kebutuhan pembelian barang. d. Administrasi dan pelaporan. e. Membina anggaota unit dibawahnya. f. Memimpin rapat bulanan bagian keuangan dan akuntansi. g. Bertanggung jawab atas berjalannya pengelolaan keuangan RS dengan baik. 10. Sub. Bagian Pembukuan Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang sebagai Adm. Keuangan di RS. Tugas ; a. Membuat pembebanan biaya honor dokter sesuai jadwal. b. Membuat laporan Pajak Honor Dokter dan lainnya. c. Mengarsip tanda lunas pembayaran Pajak Dokter. d. Membuat / mengetik Perincian Obat dan Laboratorium.

13 e. Mengarsip berkas sesuai dan tanggung jawabya. f. Bertanggung jawab atas berjalannya Adm. Keuangan RS dengan baik. 11. Sub. Bagian Penagihan Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenag sebagai penagih rekening di RS. Tugas ; a. Membuat billing perusahaan serta membukukannya. b. Melengkapi bukti-bukti pendukung penagihan. c. Merekap dokumen penagihan ke perusahaan. b. Melakukan penagihan sesuai jadwal yang ditentukan. c. Fotokopi dokumen-dokumen penagihan. d. Mengarsipkan berkas yang berhubungan dengan penagihan. e. Administrasi dan pelaporan. f. Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi penagih rekening RS dengan baik. 12. Kepala Unit, yaitu terdiri dari : a. Kepala Unit Pembukuan Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola bagian pembukuan RSIM.

14 a. Mencatat pasien masuk dan pasien pulang. b. Mencatat, membukukan dan memeriksa hutang honor dokter. c. Memeriksa lapran stock obat. d. Membuat Laporan Keuangan. e. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian pembukun RS dengan baik. b. Kepala Unit Gawat Darurat Pengertian : Perawat professional yang diberi wewenang dan tanggungjawab dalam mengatur serta mengendalikan pelayanan perawatan di UGD. a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai dengan kebutuhan. b. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. c. Merencanakan dan menentukan jenis dan asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan pasien. d. Mengatur dan mengorganisasian seluruh kegiatan pelayanan di UGD. e. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

15 f. Melaksanakan program orientasi kepada perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standard. g. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat didalam pelayanan UGD. h. Mengadakan pertemuan berkala dengan perawat UGD untuk menginformasikan standard/ketentuan baru. i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, linen yang diperlukan di UGD. j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai. k. Melaporkan kepada bagian maintenance, apabila terdapat kerusakan barang maupun kerusakan bagunan UGD. l. Memepertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan. m. Mendampingi dokter memeriksa pasien dan mencatat instruksi dokter. n. Pembinaan perawat di ruang UGD. o. Administrasi dan pelaporan. p. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di UGD sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

16 c. Kepala Unit ICU Pengertian : Perawat yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang untuk mengelola ruangan dan perawatan intensive. a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di ICU. b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ICU. d. Menjaga peralatan di ICU dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai. e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan. f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yangberlaku diruang intensive. g. Pembinaan perawat di ICU. h. Menyediakan dan memastiakan ketersediaan obat-obatan di ICU sesuai dengan SOP. i. Membuat daftar dinas perawat ICU. j. Administrasi dan pelaporan.

17 k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di ICU sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. d. Kepala Unit Laboratorium Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan dan pengawasan unit laboratorium. Tugas ; a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian laboratorium secara professional, Islami dan bermutu tinggi. b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian laboratorium. c. Merencanakan kebutuhan tenaga. d. Merencanakan kebutuhan reagensia. e. Pembinaan anggota unit laboratorium. f. Administrasi dan pelaporan. g. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian laboratorium di RSIM e. Kepala Unit Satpam Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjaga keamanan dan ketertiban di RSIM.

18 a. Penyelesaian pekerjaan bidang keamanan dan ketertiban. b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada ka.sie personalia. c. Menerima laporan dari anggota unit satpam. d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit. e. Membantu perawat mengangkat pasien. f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk ditindaklanjuti. g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit. h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam kerja. i. Betanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM. f. Kepala Unit Gizi Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Gizi. a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian gizi secara professional, Islami dan bermutu tinggi. b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian gizi. c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

19 d. Merencanakan kebutuhan bahan-bahan yang akan dimasak. e. Mengkoordinir dan mengawasi makanan yang akan diberikan kepada pasien. f. Mengawasi penyajian makanan yang akan diberikan kepada pasien. g. Administrasi dan pelaporan. h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian gizi di RSIM. g. Kepala Unit Kamar Bedah Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala sesuatu mengenai Kamar Bedah. a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di kamar bedah. b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar bedah. d. Menjaga dan memastikan kamar bedah dalamkeadaan steril e. Menjaga peralatan di kamar bedah dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai.

20 f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan. g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang berlaku di kamar bedah. h. Pembinaan perawat di kamar bedah. i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di kamar bedah sesuai dengan SOP. j. Membuat daftar dinas perawat di kamar bedah. k. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak melaksanakan tugas sesuai SOP. l. Administrasi dan pelaporan. m. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan h. Kepala Unit Maintenance Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan maintenance di RSIM. a. Menjaga inventarisasi barang elektronik RSIM. b. Menjamin barang-barang elektronik di RSIM dalam keadaan baik dan siap pakai.

21 c. Menjamin barang-barang non elektronik dalam keadaan baik dan siap pakai. d. Melakukan pengecekan/service barang-barang elektronik maupun non elektronik. e. Bertanggung jawab atas kegiatan pertukangan di RSIM. f. Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan maintenace RSIM. i. Kepala Unit Radiologi Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Radiologi. a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan radiologi secara professional, Islami dan bermutu tinggi. b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian radiologi. c. Merencanakan kebutuhan tenaga. d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan layanan radiologi. e. Memberikan layanan radiologi baik kepada pasien rawat inap maupun rawat jalan. f. Pembinaan anggota. g. Administrasi dan pelaporan.

22 h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian radiologi di RSIM. j. Kepala Unit Ambulance Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan fungsi koordinasi dengan supir ambulance di RSIM. a. Penyelesaian pekerjaan bidang keamanan dan ketertiban. b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada Ka.Sie personalia. c. Menerima laporan dari anggota unit satpam. d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit. e. Membantu perawat mengangkat pasien. f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk ditindaklanjut. g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit. h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam kerja. i. Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM.

23 k. Kepala Unit Gudang Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan gudang di RSIM. a. Setiap 1 x dalam seminggu melaporkan stok barang kepada Ka. Sie rumah tangga. b. Membuat permintaan barang yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan. c. Mencatat pemasukan dan pengeluaran barang dari gudang. d. Bertanggung jawab atas Barang-barang yang ada di gudang dan diruang ATK (Alat Tulis Kantor) RSIM. l. Kepala Unit Kamar Bersalin Pengertian : Bidan yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala sesuatu mengenai ruang bersalin. Tugas ; a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di Kamar bersalin. b. Melaporkan kondisi pasien yang berada di kamar bersalin kepada dokter spesialis kebidanan.

24 c. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. d. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar bersalin. e. Menjaga peralatan di kamar bersalin dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai. f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan. g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang berlaku dikamar bersalin. h. Pembinaan bidan di Kamar bersalin. i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di kamar bersalin sesuai dengan SOP. j. Membuat daftar dinas bidan di kamar bersalin. k. Merawat dan melaporkan keadaan neonatus kepada dokter spesialis anak. l. Administrasi dan pelaporan. m. Bertanggung jawab atas Berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di kamar bersalin sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

25 m. Kepala Unit Medical Record Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Medical Record. Tugas ; a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian medical record secara professional, Islami dan bermutu tinggi. b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian Medical Record. c. Merencanakan kebutuhan tenaga. d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan ATK yang berhubungan dengan medical record. e. Pencatatan jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan. f. Bertanggung jawab atas pelaporan RS kepada Dinas Kesehatan Kota. g. Menjaga dan memastikan kerahasiaan catatan medis pasien. h. Pembinaan anggota. i. Administrasi dan pelaporan indikator RS. j. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian medical record di RSIM. n. Kepala Unit Ruang Rawat Inap Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala sesuatu mengenai ruang rawat inap.

26 Tugas ; a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap. b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ruang rawat inap. d. Menjaga peralatan di ruang rawat inap dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai. e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan. f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang berlaku di ruang rawat inap. g. Pembinaan perawat di ruang rawat inap. h. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP. i. Membuat daftar dinas perawat di ruang rawat inap. j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak melaksanakan tugas sesuai SOP. k. Administrasi dan pelaporan.

27 l. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. o. Kepala Unit Hemodialisa Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Hemodialisa. a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian hemodialisa secara professional, Islami dan bermutu tinggi. b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian hemodialisa. c. Merencanakan kebutuhan tenaga. d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan layanan hemodialisa. e. Memastikan alat/mesin hemodialisa dalam keadaan siap pakai. f. Memberikan layanan hemodialisa kepada pasien rawat inap maupun rawat jalan. g. Administrasi dan pelaporan. h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian hemodialisa di RSIM.

28 p. Kepala Unit Kamar Obat / Farmasi Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Gizi. a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian kamar obat secara professional, Islami dan bermutu tinggi. b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian kamar obat. c. Merencanakan kebutuhan tenaga. d. Merencanakan kebutuhan obat-obatan. e. Mengawasi dan mencatat pemasukan dan pengeluaran obat dari kamar obat. f. Mencatat obat-obatan yang digunakan pegawai yang rawat inap maupun rawat jalan. g. Administrasi dan pelaporan. h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian kamar obat di RSIM. q. Kepala Unit Sandang Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan sandang di RSIM.

29 a. Menjaga inventarisasi sandang RSIM. b. Membuat daftar kebutuhan sandang yang dibutuhkan. c. Mengawasan pemakaian sandang di RSIM. d. Menjamin dan mengawasi penggunaan linen pasien dan menjamin selalu dalam keadaan bersih. e. Mengawasi bagian pencucian linen. f. Menjamin ketersediaan linen pasien di RSIM. g. Bertanggung jawab atas Pengawasan penggunaan barang sandang RSIM. r. Kepala unit Operator Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan operator di RSIM. a. Pengawasan pemakaian telepon Rumah Sakit. b. Menghubungi dokter atau instansi terkait melalui telepon. c. Menerima telepon dari luar dan mengalihkan kepada ruangan yang dihubungi. d. Pencatatan dan pelaporan pemakainan telepon diluar dari kepentingan Rumah Sakit. e. Pembinaan anggota operator.

30 f. Bertanggung jawab atas penggunaan telepon RSIM. s. Kepala Unit Cleaning Service Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan fungsi koordinasi dengan anggota kebersihannya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman di RSIM. a. Penyelesaian pekerjaan bidang kebersihan seluruh ruangan di RSIM. b. Mengkoordinasikan petugas kebersihan dalam pelaksanaan tugasnya. c. Menyapu, mengepel lantai seluruh ruangan RSIM. d. Mengelap seluruh kaca yang ada di RSIM. e. Selalu menjaga dan mengontrol kebersihan di lingkungan RSIM. f. Mengangkat dan membuang sampah ditempat yan telah ditentukan. g. Membantu perawat dalam hal mengangkat pasien. h. Mengecek dan mengantar oksigen ke ruangan yang membutuhkan. i. Membuat daftar dinas petugas kebersihan.

31 j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai petugas kebersihan yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan yang ditetapkan. k. Bertanggung jawab atas kebersihan di RSIM. D. Jaringan Usaha / kegiatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan bergerak di dalam bidang jasa yaitu melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat. Sembilan jenis usaha kegiatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. 1. Menyelengarakan Pelayanan Medis 2. Menyelengarakan Pelayanan Non Medis 3. Menyelangarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan 4. Menyelengarakan Pelayanan Rujukan 5. Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan 6. Menyelengarakan Penelitian dan Pengembangan 7. Menyelengarakan Administrasi Umum dan keuangan 8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya. E. Kinerja Usaha Terkini Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan dengan motto Iman Kualitas Harapan Lugas Akrab Sejahtera, mempunyai tujuan.

32 Tujuannya adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi rumah sakit yang professional dan terakreditasi. b. Sumber daya manusia yang professional dan berkembang. c. Mengurangi angka moribiditas dan mobilitas penyakit. d. Efisiensi dan efektifitas pemakain alat-alat operasional rumah sakit. e. Meningkatkan BOR (Bed Over Rate) sehingga mampu bersaing secara sehat dan mandiri untuk mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi pusat pelanyanan kesehatan terbaik. F. Rencana Kegiatan Dalam mencapai visi dan misi RS Islam Malahayati medan menetapkan tujuan sebagai berikut Meningkatkan kepuasan pasien. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas maka RS Islam Malahayati menetapkan sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah : a. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat darurat b. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan c. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap d. Meningkatnya angka pemanfaatan tempat tidur (BOR) 2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah :

33 a. Meningkatnya alat kesehatan / kedokteran yang beroperasi sesuai standar b. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis c. Menigkatnya jumlah angka kesembuhan pasien di RS d. Menigkatnya kepuasan pasien

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia, sehingga mendorong untuk segera menyediakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai 2.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan belum semuanya

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI BAB II RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI A. Sejarah Ringkas Rumah sakit Dr.H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1 di Kota Tebing Tinggi pada tahun 1958,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

suatu unit pelayanan kesehatan,yaitu rumah sakit di wilayah Kotamatsum. Pada tanggal 26 Februari 2000 Rumah Sakit Islam AL UMMAH

suatu unit pelayanan kesehatan,yaitu rumah sakit di wilayah Kotamatsum. Pada tanggal 26 Februari 2000 Rumah Sakit Islam AL UMMAH 2.1. Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Islam AL UMMAH didirikan pada tahun 1995 oleh Yayasan Masjid Raya Pusat Pasar. Pendirian Rumah Sakit Islam AL UMMAH didasarkan atas pemikiran pengurus Yayasan Masjid

Lebih terperinci

BAB II. RUMAH SAKIT TENTARA Tk IV BINJAI. Rumah Sakit Tentara Tk IV Binjai milik TNI-AD yang

BAB II. RUMAH SAKIT TENTARA Tk IV BINJAI. Rumah Sakit Tentara Tk IV Binjai milik TNI-AD yang BAB II RUMAH SAKIT TENTARA Tk IV 01.07.02 BINJAI A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Tentara Tk IV 01.07.02 Binjai milik TNI-AD yang didirikan berdasarkan kepentingan Personil Militer TNI, keluarga dan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU 2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Efarina Etaham Group PT. Efarina Etaham Group pada awalnya merupakan sebuah Balai Asuhan Keperawatan yang didirikan oleh DR. Jupinus Ramli Saragih, SH, MM

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011 - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP 1. Nama Jabatan Kepala Instalasi Rawat Inap 2. Ruang Lingkup Meliputi Pelayanan Rawat Inap 3. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Bidang Keperawatan 4. Persyaratan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 1996 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut : BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO Menimbang : Mengingat : 1.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI TIPE D KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN URAIAN TUGAS KEPERAWATAN Nama Jabatan : Bidan / perawatan Pengertian : Seorang bidan/perawat professional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP A. IDENTITAS 1. Nama : 2. Unit Kerja : 3. Jabatan : 4. Kualifikasi : B. PENGERTIAN Seorang tenaga perawat yang diberi wewenang untuk melaksanakan pelayanan/

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

Uraian Tugas Rumah Sakit

Uraian Tugas Rumah Sakit Uraian Tugas Rumah Sakit Direktur (1) Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas pelayanan rumah sakit sesuai peraturan perundang-undangan.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV) BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV) Sejak tahun 1994 dengan ketetapan SK Direksi No. 06.Dir/Kpts/14/1994

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 A TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN REAGENSIA LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT PANTIWILASA CITARUM SEMARANG

PENGEMBANGAN MODEL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN REAGENSIA LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT PANTIWILASA CITARUM SEMARANG PENGEMBANGAN MODEL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN REAGENSIA LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT PANTIWILASA CITARUM SEMARANG TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2 MAGISTER

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan atau sering disingkat RSUPM beralamat di Jl. Prof. HM Yamin SH No. 47 Medan

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS A. KEPALA UNIT REKAM MEDIS 1. Nama Jabatan : Kepala Unit Rekam Medis 2. Unit Kerja : Sub bagian rekam medis 3. Ikhtisar Jabatan : Memimpin staff bagian rekam medis

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 718 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT KUSTA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT KUSTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT KUSTA PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN,YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. : (0717) 92536 Fax : (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,

Lebih terperinci

PEMBAGIAN TUGAS ( JOB DESCRIPTION ) RUANG VK BERSALIN

PEMBAGIAN TUGAS ( JOB DESCRIPTION ) RUANG VK BERSALIN PEMBAGIAN TUGAS ( JOB DESCRIPTION ) RUANG VK BERSALIN BIDAN PELAKSANA Petugas yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengendalikan kegiatan Pelayanan keperawatan di Kamar Bersalin. URAIAN TUGAS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 1996 Seri D ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTAMADYA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN 2016 IDENTITAS INFORMAN I ( DOKTER) Umur : Pendidikan : Status kepegawaian : Masa kerja : PERTANYAAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, - 1 - PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RA. BASOENI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2000 TAHUN : 2000 NOMOR : 15 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Produk pada bisnis rumah sakit berupa pelayanan kesehatan, terdiri dari pelayanan medis, non medis dan administrative. Sebagai pelanggan utama rumah sakit

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI PADA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYEN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL Analisa kondisi internal RSUD Kabupaten Belitung Timur akan ditentukan terlebih dahulu Variabel internal, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 55 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NYI AGENG SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit pada era globalisasi berkembang sebagai industri padat karya, padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 54 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN

Lebih terperinci

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ABDUL AZIZ SYAH

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Secara singkat perkembangan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 2010

Lebih terperinci

NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT =========================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT WALIKOTA TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A. SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.W.SYAHRANI SAMARINDA, KANUDJOSO BALIKPAPAN, TARAKAN DAN RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Santo Borromeus Rumah Sakit Santo Borromeus berdiri pada tanggal 18 September 1921 oleh enam biarawati dan tarekat cinta kasih Santo Carolus Borromeus.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG A. Sejarah Ringkas Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang pada mulanya bernama PERPAS (Perusahaan Pasar). Merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA PANCOR

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA PANCOR PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA PANCOR LAMPIRAN SK DIREKTUR NOMOR : TENTANG : Pedoman Pengorganisasian Unit Rawat Jalan BAB I PENDAHULUAN Pelayanan Rumah Sakit di era

Lebih terperinci

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT Jl. Tanjung Jati No. 4 Dumai URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT I. Tanggung jawab Secara administrasi bertanggung

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAKUHAJI

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LINEN DAN LAUNDRY

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LINEN DAN LAUNDRY PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LINEN DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI Jl. Pangeran Diponegoro No.2-4 Medan Telp : (061) 4518766 DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN... 1 BAB II : GAMBARAN UMUM RS... 3

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci